Plan + Canal + Man = PANAMA

Posted: Selasa, 27 Juli 2010 by LAGUPEDIA in Label: ,
2

Jump back, what's that sound?
Here she comes, full blast'n top down
Hot shoe, burnin' down the avenue
Model citizen, zero discipline ..
Umumnya rockers, mereka sering dituduh gak jauh dari urusan bejad sebangsa sex'n'drugs. Bejad? Selain secara pamor dan kelakuan, 'kebejadan' itu sering muncul pada penampilan maupun lirik lagunya. Nah, ada empat pemuda yg dua diantaranya bersaudara dari satu ibu yg masih berdarah Indonesia, coba membentuk image baru pada bandnya, nulis lagu tentang mobil. Si vokalis nan flamboyan tapi beringaspun menerangkan, ide lirik serta nada lagunya diperoleh saat ia nonton balap mobil di Las Vegas. Salah satu peserta menamakan mobilnya Panama Express, julukan yg kelak diambilnya untuk diberikan kepada mobil tunggangan pribadi sang vokalis tsb.

Don't ya know she's coming home with me
You'll lose her in that turn
I'll get her .. Panama!
Ketika rekaman, sebuah Lamborghini beneran dibawa masuk ke studio untuk diambil raungan gasnya yg bisa terdengar saat bridge lagu. Inisiatif patut dipuji demi keseriusan dan otentik tema lagunya. Dan selanjutnya demi kemudahan di atas pentas, si vokalis cukup nenteng hair dryer buat menggerung sekaligus menggantikan suara mobil. Lagian doi sudah cukup sibuk pake bergelantungan di plafon pentas yg sudah menjadi ciri dan atraksi utama. Ehm .. Segitu doang kisahnya nih? Apa bener emang soal mobil yg bisa melaju ride like the wind?
Yeah, we're runnin' a little bit hot tonight ..
I can barely see the road from the heat comin' off
You reach down between my legs n' ease the seat back
Tapi pastinya, lagu ini telah menjadi salah satu anthem bagi kelompok yg sayangnya harus melepaskan sang vokalis pasca pembuatan album taon 1984 ini. Masing2 memutuskan untuk melanjutkan karir dan mencetak hits baru. Sang vokalis gahar yg kadang dijuluki Frank Sinatra of Rock langsung ngumpulin tiga pendekar muda untuk mencetak salah satu unggulan mereka yg berjudul 'Semut Hitam'. Terutama duetnya bersama gitaris Steve Vai dianggap legendaris, sayang gak berusia panjang.
Sementara kelompok yg ditinggalkannya gak mau kalah, mereka memilih vokalis yg juga jago gitar dan bikin lagu dari kelompok Montrose. Namun lagu si mobil balap ini akan terus menjadi ciri bagi kelompok yg sering digelar sbg pewarta heavy metal dari pesisir barat California, terutama raungan cadas khas perangkat elektrik. Lagu ini emang pas buat temen ngebut, apalagi liriknyapun soal mobil. Hingga suatu ketika seorang Alice Coopers yg juga sohib si mantan vokalis, pernah 'keceplos' dalam sebuah wawancara santai di radio lokal, 'Ehm, emang lagu asik dan cepet mirip nama mobilnya. Tapi yg gw denger dari doi sih, itu kisah abis kencan ama cewek di Detroit. Fast cars, gorgeous woman, having a good time. Udah pasti dong gk ada urusan ama kanal Panama ehehee!'. Yah emang begitulah ternyata rockers .. bukannya gak bisa dipercaya, tapi emang gak jauh dari perkara sex, drugs, rock'n'roll. OK dah .. mestinya emang bukan soal mobil.
She's runnin' .. I'm flyin'
Right behind in the rearview mirror now
Got the fearin' .. power steerin'
Pistons poppin', ain't no stoppin' now
Panama .. Panama!
-duke-


Read more...

The MO & Fred Astaire

Posted: by LAGUPEDIA in Label: , ,
17

I thought that nothing could help
To avoid depressions inside me
But a list of words pass my mind
Fear and hate and darkness around me
Dua bersaudara dari keluarga De Lane, yakni Clemens dan Huub sering memainkan orgel di gereja. Dari gereja dan kegemaran yg sama tentang musik, merekapun bersahabat baik dengan seorang perawat bernama Heili Helder. Ketika mereka lalu berniat membentuk kelompok musik, Heili mengajak temennya yg senantiasa ingin jadi rockers, Harm Bieger. Latar belakang pembentukan band baru itu didukung saat fenomena musik New Wave mulai melanda dunia, termasuk menyerbu ke Belanda. Maka De Lane brothers langsung sibuk dengan perangkat orgel, piano, alat tiup bason, serta synthesizer. Sementara Harm Bieger melampiaskan energinya lewat drum kit, serta Heili sebagai primadona sambil memegang mike. Dengan pilihan nama singkat The MO, dibuatlah demo perdana berisikan lagu Nancy dan Release Me yg meluncur tahun 1979 lewat label lokal Backdoor. Band dengan ciri khas tanpa iringan gitar ini ternyata langsung jadi favorit sehingga mulai dikenal lewat siaran radio, maka sudah saatnya untuk membuat album penuh.

You came, you carefully tried
Not to show, your wonders about me
When he talks, they turn step by step
Into another of those old maids to change me

Album perdana dengan judul MO meluncur 1980, disusul singel Fred Astaire (Just A Summer Love Affair). Mereka meminjam nama artis film dengan ciri topi tinggi, dasi putih dan jas berbuntut ini, membuat pamor The MO semakin melesat hingga keluar Belanda bahkan terkenal di Jepang termasuk Indonesia. Sayangnya terjadi pertikaian sesama saudara, berakibat Huub mengundurkan diri pada saat mereka sedang sibuk konser di Januari 1981. Bertambah runyam ketika Clemens dan Heili juga turut menghilang tanpa berita. Harm Bieger yg masih berharap bisa menjadi musisi terkenal, lalu mengajak beberapa teman termasuk Linda Bloemhard yg berusia 17 tahun untuk mempertahankan bendera serta karakter minimalis The MO. Maka setahunn berikutnya, album kedua muncul sekaligus merubah nama group lebih singkat 'MO' serta judul album bergaya komikal, "Ha Ha! The Sound of Laughing". Sebagai penjajagan, mereka terlebih dahulu meluncurkan singel bertajuk Cheese. Format musik MO melalui album ini dianggap berhasil meneruskan popularitas, terutama mempertahankan ciri pada karakter vokal yg tanpa vibrato.
Just a summer love affair
Make me feel like Fred Astaire
Jumpin' up above and flyin' round
You're what lifts me off the ground
Peluncuran album ketiga berjudul Stop Staring (1984) telah menjadikan warna musik MO semakin elektronik, berakibat sebagian para penggemar mereka kurang dapat menerimanya. Walaupun masih terdapat lagu hits "Asia", duta New Wave dari daratan Kincir Angin inipun terasa sulit mempertahankan reputasinya. Berdampak MO semakin kehilangan penggemar dan jarang membuat pertunjukkan, tiap personil semakin jarang berkumpul karena mulai mencari pekerjaan lain. Hanya Linda yg tetap bertahan pada profesi vokalis profesional untuk beberapa kelompok musik termasuk pernah bergabung dengan Candy Dulfer. Bendera MO berhenti berkibar, namun akan selalu tercatat sebagai salah satu pendekar New Wave khususnya pewakilan Belanda. Termasuk pamornya sanggup melanglang buana sekaligus sempat diminati khalayak musik Indonesia pada era kaset bajakan kejayaan 80an. Bahkan kontribusinya juga mempengaruhi selera perkembangan musik pop kreatif Nasional, misalnya lagu Cheese yg diterjemahkan oleh Iyut Bing Slamet. Terutama hits andalan dengan memakai pamor tokoh tari hiburan bergaya Tap Dance, Fred Astaire yg pada awalnya pernah melamar jadi figuran film namun ditolak hanya akibat catatan, "Well, he can't sing, can't act, bisa nari sedikit .. tapi kurus dan terutama botak!"
The MO [1979-1981] :
- Heili Helder : vocal
- Clemens de Lange : piano, synthe
- Huub de Lange : orgel, synthe
- Harm Bieger : drum
MO [1981-1984] :
- Linda Bloemhard : vocal
- Harm Bieger : drum
- Ton van der Meer : synthe
- Hans Nieuwint : synthe
- Eddie Conard : percussion
- Willem Ennes : keyboards, producer.
Albums :
- MO [Backdoor 1980]
- Ha Ha! The Sound Of Laughing [Backdoor 1982]
- Stop Staring [Backdoor 1984]
- Remember MO [Mercury 1993]
-duke-


Read more...

Gino Vannelli

Posted: by LAGUPEDIA in Label: ,
1

In my life, I've felt my self so assured
But suddenly it's all changed
She's a cloud, that hangs about my world
And I find my self wondering in the rain
And now I can't go on ..
One of a Canadian singer, drummer, songwriter, also composer. He studied musical theory at McGill University, then went to Los Angeles where he signed with Herb Alpert's A&M Records for his first album in 1973. Nightwalker (1981) was his seventh studio album, with big International hits 'Living Inside My Self' and made it on the Billboard Top 40 at the same year. Lucky I still can hear this song with original singer in Java Jazz Fest just now. Now Gino and family live and work in Netherlands, removed from the media spotlight and become one of Jehovah's Witnesses. Allright then .. syalooomm
Dekade 70an adalah era perkembangan sekaligus berjayanya segala jenis genre musik modern, seperti heavy metal, punk, disco, new wave, jazz fussion, dst. Dari situlah eksist beberapa nama yg jadi peletak dasar sekaligus legenda seperti Led Zeppelin, Bob Dylan, Steely Dan, The Police, .. termasuk Gino Vannelli. Nama yg mungkin kurang berkibar dibanding tokoh sebelumnya, setidaknya bagi kuping awam Indomusika. Namun bagi khalayak Adult Contemporary, yg bisa diterjemahkan jadi Pop Kreatif, tentu tersinggung dituduh demikian. Secara popularitas, Gino seharusnya gak kalah dari kaliber Jim Morrison. Prestasinya diakui lewat penghargaan ajang Grammy termasuk Billboard Chart, dan pernah dinobatkan sbg musisi paling berbakat oleh majalah Rolling Stones edisi 1979. "Gino Vannelli is one of greatest musicians and most intriguing artists with multi talented of part philosopher, musician, composer and poet. He blends these talents together in his music, and he is a perfectionist".
Kelahiran Montreal 1952 dari keluarga penggemar Jazz, sejak usia 5 taon ia sudah memilih sekolah drum mencakup teori musik. Ditambah minatnya terhadap gitar dan piano, di usia 12 ia membentuk band sambil belajar membuat lagu. Namun di usia 14, Gino sempat bimbang atas kesukaannya pada musik Jazz (Dave Brubeck), Motown, maupun The Beatles. Itu disebabkan setelah ia nonton konser Montreal Symphony di tiap hari Kamis, ia terpana dan penasaran menjelajah resital klasik. Maka ia memutuskan untuk hanya mendengarkan komposisi Schubert, Lizt, Rachmaninoff selama dua taon, hal yg kelak akan mempengaruhi nada lagu yg ditulisnya bergaya impressionist serta karakter vokalnya rada operatik. Gino pindah ke Los Angeles untuk menawarkan beberapa demo, gak sukses terutama gaya musiknya dianggap campur aduk dan terlalu progressif. Hingga suatu ketika di taon 1972, ia mendapat peluang dramatis yg merubah nasibnya.

Setelah luntang-lantung di City of Angels nyaris 2 taon, Gino bersama sang abang Joe Vannelli (keyboardnist and manager) mulai putus asa dan ngepak koper untuk mudik ke Montreal. Di saat akhir, Gino nekat kembali ke Studio A & M Records untuk menawarkan demo rekamannya. Saat itu trumpetis Herb Alpert yg juga salah satu manajer perekam, sedang di tempat parkir akan pergi. Gino berlari dan meninggalkan kopernya, menerobos pihak keamanan lalu memohon kepada Alpert agar mendengarkan satu lagu saja. Alpert melihat kesungguhan, lalu mengajak ke studio dan Gino malah diminta nyanyi diiringi gitar sendiri, People Gotta Move.
He is breaking all the rules to journey to the heart
and soul of a musical inspiration, into the realm of jazz
and classical music and combining these arts with pop and
rock with his own spiritual findings a sound of his own.
Living Inside Myself merupakan salah satu signature, termasuk beken di radio Indonesia. Dari album Nightwalker yg dirilis 3 taon setelah kesuksesan album keenam Brother To Brother (1978), album yg dapat nominasi Grammy sbg Album Terbaik dgn beberapa lagu diiringi London Royal Philharmonic Orchestra. Brother To Brother juga menghasilkan hits I Just Wanna Stop yg berkesan bagi Gino saat dibawakan di pentas Carnegie Hall. Sementara album Nightwalker mengukuhkan eksistensi Gino dgn konsep 'musik abu-abu', yakni mengemas repertoar rock, jazz, blues, balad, tentulah klasikal dibalur manuver falsetto nan mulus. Pergaulannya makin luas yg didukung musisi Jay Gordon, Vinnie Collaiuta, Darryl Stuermer, Jimmy Haslip (Yellow Jacket), Mike Miller, Mark Craney. Living Inside Myself merupakan karya yg gak malu diakui oleh Fariz RM, Dian Pramana Poetra, Dodo Zakaria, Jopie Item, sbg inspirasi bermusik mereka. Termasuk nama Harry Roesli juga Ahmad Albar yg sering membawakan Fly Into This Night. Mereka sebagian dari fans Gino Vannelli.
'Cause I'm lost, living inside my self
Living inside this shell, living outside your love
I'm lost, somewhere inside my whole dreams
Afraid of what life really means
Living without your love
I need a guiding light to shine on my darkest days
I was young, and time was on my side
But like a fool I let it slip away
And now .. those days are gone
Living Inside Myself bukanlah nada yg manis berikut lirik merayu. Penuh kejutan dramatis saat menuturkan refleksi nan perih, secara subjektif bagiku adalah introspeksi seseorang saat menghadapi tiap cobaan. Gino tipikal introvert, faktor yg menjadikannya jarang membuat pertunjukkan terutama promosi. Kehidupan pribadinya jauh dari bidikan sosialita, malah mendalami perkara religius. Maka bersama sekitar 4.000 penonton Plennary Hall di Java Jazz (Sabtu, 3/307), adalah kesempatan teramat langka. Hampir gak yakin saat melihat daftar artis yg akan tampil di ajang ini, Gino Vannelli yg seolah tinggal di planet lain akan muncul. Dapat dipastikan mayoritas yg berkumpul termasuk gw adalah para Adult yg paham benar situasi ini.

Maka mengalunlah lagi 'nada aneh' mulai sejak intro sampai meledak pada refrein Living Inside Myself, gw sempet ekstasi walau kuyakin gak sendirian. Kamera dan handycam tanpa henti menyala termasuk di samping, di depan, dan belakangku. Lagu yg diletakkan pada urutan tengah, dan sang maestro menyanyikannya sendiri 'in the flesh'. Kesan tak terhingga sampai tibalah encore dgn lagu yg telah merubah jalan hidupnya, People Gotta Move. Pertunjukkan inipun mewarnai hidupku.
In my life, I've felt my self assured
But, how all the seasons change
And now .. I'm not that strong
-duke-


Read more...

Daniel Sahuleka

Posted: by LAGUPEDIA in Label: ,
4

I'm maybe not romantic, I'm maybe not poetic
Sometimes I'm not that fluent, to find those magic words
I wish that I could show you my|emotion
How can I given notion to use all my potention
To say .. how deeply I adore you

Don't reject me, you could hurt me
Though I seems so silly but it'll hurt me
I'm maybe different, as you discovered
But I'm getting warm inside, whenever you want near me
I'm no longer lonely, don't ever leave me
'Cause I can't stand the coldness when you are gone
Sebuah CD yg kudapat di Ratu Plaza kemarin, Best of Daniel Sahuleka (Moedyamusic - Sunflight). Sebetulnya gk terlalu excited, karena nyaris semua lagunya sudah kupunya (MP3 dan kaset). Tapi buat melengkapi diskografi 'artis besar', ya bolehlah. Apalagi kemarin gagal nonton doi di Jak Jazz 2008, album ini bisa jadi pengganti. Lagu pertama adalah legenda pada akhir 70an, balada Don't Sleep Away This Night yg pernah bikin heboh Indomusika awal 80an. Namun versi yg dimuat di sini diambil dari album kompilasi konser I Adore You' (1993). Lagu ciptaan taon 1978 ini diiringi keplok tangan, juga ada lirik tambahan berbahasa Indonesia yg lumayan panjang walau rada cadel.

Usah kautangisi perpisahan ini
Walau berjuta luka di hati
Aku pergi tuk kembali lagi
Doakanlah kucepat kembali
Sayangku .. o cintaku, untukmu
Juga masih diambil dari album konser di Belanda, ditampilkan balada lain You Make My World So Colorfoul. Lagu ini beken terutama di Indonesia setelah mengetahui bahwa penyanyinya adalah Ambon manise. Lagu ini khusus dibuat oleh Daniel untuk istrinya, Alice di taon 1976. Dikisahkan suatu pagi saat mereka bangun tidur, ada secercah matahari pagi awal musim panas menerobos jendela kamar. Lalu jatuh ke ranjang mengenai sebagian wajah Alice, serta Daniel merasa bidadari surga baru saja turun dan berbaring di sampingnya.
Morning sun shines in our room
Now that room is back in tune
Autumn starts its day with a smile and
Laughes at my beautiful loved one ..
Who us lying besides me
Daniel Sahuleka sang nyong Ambon kelahiran Semarang, saat remaja bertualang dan hijrah menjadi warga negara Belanda. Mungkin banyak yg kurang tau, kalo doi punya hubungan khusus dgn Kalimantan Barat. Yakni sang nenek (pihak ibu dari ayahnya) adalah kelahiran Pontianak bernama Juarsi Mohanab' keturunan Sundanesse + Chinesse lalu disunting Ambonesse. Hingga jadilah Daniel yg kini cukup pantas disebut sbg musisi dunia dalam karir lebih dari 30 taon. Kiprahnya dimulai sbg pengamen di Winterwijk, kampung kecil 2 Km dari perbatasan Belanda-Jerman. Ia lalu sering berkumpul terutama dgn para musisi dari Ambon yg banyak tersebar di Amsterdam. Melalui Don't Sleep Away This Night serta nomor rancak We'll Go Out Tonight menjadikan namanya berkibar di seluruh Holland, termasuk membawanya mampir ke Indonesia.

You're so far away in your sleep
Who can tell what dream you may dream
You dont know that i was drawing with
My finger on your sweet young face
Makes a meaning words ..
Daniel pernah bekerja sama dgn Rinto Harahap, sayang aku gak punya albumnya malah lupa judul lagu yg sempet beken di sini. Salah satu penampilannya yg diliput luas dan ditunggu adalah Java Jazz 2006. Daniel tampil secara khusus maupun barengan dgn musisi asal Maluku dalam panggung yg disebut Moluccan Performing Art. Suaranya yg khas berikut gitar akustik berkelas, juga rambutnya, otomatis menjadi perhatian utama. Kehadirannya selain mudik adalah sekaligus mengurus hak cipta lagunya yg masih direkam dan selalu terdengar di Indonesia. Kesempatan yg juga digunakan untuk meluncurkan album kompilasi untuk penggemarnya lewat produk rekaman resmi.
Sayangnya ada beberapa lagu yg kusuka tapi gk termasuk misalnya I Adore You (punya di album lain), Change, terutama yg bareng Rinto itu. Ya gak apa, toh aku udah banyak punya termasuk konsernya pake lagu Di Bawah Sinar Bulan Purnama (keroncong), Ikan Gabus (tuh, Kalbar kan?), We'll Go Out Tonight, tentu beberapa lagu Ambon yg khas kata ulang seperti Mande-mande, Lembe-lembe, dst.
You're so far away in your sleep
Who can tell what dream you may dream
You dont know that i was drawing with
My finger on your sweet young face
Makes a meaning words ..
-duke-


Read more...

Don't You (Forget About Me)

Posted: by LAGUPEDIA in Label: , , ,
1

Won't you come see about me?
I'll be alone, dancing you know it baby
Tell me your troubles and doubts
Giving me everything inside and out and
Love's strange so real in the dark
Think of the tender things
That we were working on
Slow change may pull us apart
When the light gets into your heart, baby
Lantaran nonton parodi sinting Not Another Teen Movie, aku jadi terkenang lagi pada tembang favorit lama yg kebetulan nimbrung di situ. Judulnya Don't You, Forget About Me milik kelompok Simple Minds, terutama pada gempuran drum yg teramat massive itu. Jika cenderung dikatakan bahwa Simple Minds adalah salah satu contoh grup musik bergelar One Hit Wonder, rasanya kok gak juga ya. Mereka cukup lama berjuang keras dan konsisten berkarya, termasuk punya beberapa hits Internasional semacam Alive And Kicking dan All The Things She Said. Namun gak dapat dipungkiri bahwa mereka memang menjadi fenomenal lebih karena kesuksesan hits singel Don't You (Forget About Me) yg berkibar di tahun 1985.

Will you stand above me?
Look my way, never love me
Rain keeps falling, rain keeps falling
Down .. down .. down
Will you recognise me?
Call my name or walk on by
Rain keeps falling, rain keeps falling
Down .. down ..
Adalah dua sahabat karib, Charlie Burchill pemain gitar dan Jim Kerr sbg petugas nyanyi yg mencoba peruntungan membuat band Punk tahun 1977 di kota Glasgow, Skotlandia. Mereka rajin bikin demo tapi selalu gagal total, lalu berubah haluan mencoba nuansa New Wave sesuai selera pasar saat itu serta berkiblat pada kharisma Lou Reed maupun David Bowie. Bahkan dari salah satu lagu Bowie yg berjudul Jean Genie, merekapun dapat ilham untuk menamai ulang bandnya. "It's .. so Simple-Minded, he can't drive his module", petikan frase yg dirasa dapat mewakili filosofi bermusiknya. Selanjutnya kontribusi "secara sederhana" mereka turut memeriahkan kejayaan genre baru yg kelak mewabah sekaligus dikenal aliran New Romantics dgn kepala suku kelompok Duran Duran.
Adapun pertemuan mereka dgn John Hughes yg ternyata lumayan nge-fans dgn Simple Minds, memberikan dampak luas. Reputasi John telah dikenal sbg penulis lagu Flashdance (What A Feeling) untuk Irene Cara yg lalu diganjar penghargaan Oscar sbg lagu film terbaik. Kemudian untuk film remaja The Breakfast Club', John kembali dapat order untuk mengiringi penampilan para aktor beken 80an yg kelak disebut Brat Pack (include Emilio Estevez, Anthony Michael Hall, Rob Lowe, Andrew McCarthy, Demi Moore, Judd Nelson, Molly Ringwald, Ally Sheedy, dst). Lantas terciptalah lagu 'Dont You' serta awalnya ia menawarkan kepada Bryan Ferry (vokalis Roxy Music) hingga Billy Idol, namun kesemuanya menolak. Hingga John Hughes teringat pada sebuah band pemula tapi berpenampilan fresh ala semboyan 'musisi pekerja keras serta kepingin beken', maka terjadilah bak overnight success.
Don't you try to pretend
It's my feeling we'll win in the end
I won't harm you or touch your defenses
Vanity and security
Don't you forget about me
I'll be alone, dancing you know it baby
Going to take you apart
I'll put us back together at heart, baby

Lagu yg kemudian nendang teramat luar biasa, bahkan bisa dikatakan lebih sukses mengalahkan popularitas dari filmnya. Lagu ini segera merajai tiga pusat benua musik sekaligus, London, Los Angeles hingga Tokyo dan serta merta mendongkrak pamor Simple Minds. Juga dampak lagu yg termasuk paling banyak dibuat versi extended terutama bagi kebutuhan dance floor oleh para DJ, serta dicover berbagai musisi. Termasuk si Billy Idol telah sanggup "menjilat ludah sendiri", di era senja karirnya ia membawakan lagu Don't You untuk album kompilasi Hits tahun 2001. Selain untuk film Breakfast Club, lagu ini juga muncul di film remaja lainnya seperti American Pie, The Business, South Park, hingga serial Lizzie McGuire. Tentu termasuk sbg lagu penutup film Not Another Teen Movie yg selanjutnya bikin aku terkenang lagi hingga keterusan jadi nulis beginian.
Don't you forget about me, as you walk on by
Will you call my name, when you walk away
Or will you walk away, will you walk on by?
Come on - call my name, will you?
Call my name, and I say .. la la la

Lagu Don't You (Forget About Me) aslinya memiliki dua versi, pertama berupa versi singkat untuk menghiasi film The Breakfast Club dalam nuansa Rock tapi gak begitu disukai Simple Minds. Akibatnya versi ini gak mereka masukkan ke dalam album pertama Once Upon A Time. Kemudian didapat ilham yg lebih simpel yg sesuai dgn semangat New Romantics namun bunyi drum dipertegas, lalu versi inilah yg lebih dikenal menjadi hits termasuk dimasukkan ke album kompilasi Hits Simple Minds. Versi terakhir inilah yg berkumandang termasuk kupajang di blog ini (thanks to Utube), pastinya memang racikan paling nendang. Betuuul?
Don't you forget about me
Don't don't don't don't ..
Don't you forget about me
-duke-


Read more...

E G G P L A N T

Posted: by LAGUPEDIA in Label: ,
2

Whenever I explore the land of yen
I always take one on the chin
And now this lioness has almost made me tame
I can't pronounce her name but
Eggplant .. is her game
Waktu aku lagi jalan ke Jepang (pake Yen)
Aku selalu bawel nanya-nanya (take on the chin?)
Hingga 'komunikasi mampet' itupun bisa jadi 'jinak',
Walau tetep susah untuk menyebut namanya,
Tetapi .. 'terong', begitulah sebutannya
Sekarang aku coba ngobrol soal makanan, yg dicampur dgn musik. Ada resep tentang 'terong' yg diracik pake bosas, ala carte 'Michael Franks'. Orang Ozzy sini bilangnya 'Aubergine', dari istilah British. Adalah buah berwarna ungu gelap, biasa lonjong tapi juga ada yg bulat. Orang Indonesia pasti pahamlah .. terong. Buah yg seperti busa (spong) dan kalo dimasak langsung lembek, konon mengandung serat tinggi (fiber) tapi lelaki gk boleh keliwat doyan. Kebetulan kedua rekan house-mate gk doyan, jadi kalo menu rantangnya pake lauk terong, maka semua jadi jatah buatku .. yummi.
The lady sticks to me like white on rice
She never cooks the same way twice
Maybe it's the mushrooms .. maybe the tomatoes
I can't reveal her name, but
Eggplant is her game
Kenapa 'terong' bisa juga disebut 'tumbuhan telor'? Konon dikenal sejak 1.500 taon lalu, berasal dari India dan sekitarnya, dan belum berwarna ungu dan sepanjang kayak sekarang. Tapi lebih bulat dan berwarna putih, konon menyebar jadi menu masakan di budaya Arab hingga Mesir dan menyebar hingga ke dapur di Romawi lewat penyesuaian (pencangkokan). Karena bentuknya rada lucu, apalagi pas nangkring di ketiak daun-pohon seperti telur, jadilah disebut 'telurnya pohon'. Selanjutnya 'dunia per-terong-an' jadi meriah dgn ragam persilangan terutama demi penyesuaian alam buat budi daya. Serta beragam namapun muncul hingga bentuknya yg variatif seperti mirip dgn cucumber (timun), dst.

When my baby cooks her eggplant,
She don't read no book
She's got a 'giocanna' kinda of dirty look
And my baby cooks her eggplant,
'bout 19 different ways
Sometimes I just have it raw with mayonnaise
Dilain kisah, Michael Franks adalah penulis lagu, komposer, gitaris yahud, tapi lebih dikenal lantaran vokal yg khas tanpa vibra. Serta kegilaannya pada musik Jazz ala Brazilian, yang mungkin menjadikan tone dan style bernyanyinya berusaha mirip diva 'Astrud Gilberto'. Namun idolanya tetaplah maestro Carlos Jobim, sang Arsitek yg lebih kondang sbg engkongnya Bossas, serta diutarakannya lewat album 'Abandoned Garden' (di lagu 'Bird of Paradise'). Lagu ini rada emosional, didedikasikan Franks saat mendengar khabar wafatnya sang idola. Walau menurutku juga sudah sempat disinggung di album sebelumnya yakni 'Dragonfly Summer', yg sempet punya hits 'How I Remember You'. Album Dragonfly ini menurutku 'albumnya orang mati'. Karena selain menampilkan almarhum Jobim, juga menyebut pianis Thelonius Monk. Termasuk ada nama pelawak TV yg dikenal 'Lucy Show', namun ternyata 'Lucy' dimaksud adalah buat panggilan kepada kucingnya.
Franks selain punya karakter dan ciri yg cenderung soft, juga menulis lirik berikut konsep albumnya walau gk spesifik. Doi lulusan sarjana sastra dan doyan bikin puisi, cukup membantu kreativitasnya. Hobi lainnya adalah ngurus kebun sekaligus bertani, juga memelihara banyak binatang dan aktif di organisasi pencinta hewan. Semua aktifitas ini banyak mempengaruhi lirik lagu, contohnya lagu tentang terong ini ('eggplant'). Dibuat untuk album kedua 'The Art of Tea' (1976) sekaligus oleh2 hasil dolan ke Jepang. Menghasilkan hits Popsicle Toes yg ditulis karena orang Jepang demen permen lolly (yg diisep sembari megang batangnya ehehee). Kisah lainnya adalah saat ia bingung dengan bahasa dan huruf kanji, seolah berada di planet lain dan cuma bisa 'mangut2' sembari nurut. Maka muncullah ide lagu Monkey See Monkey Do. Kalau aku inget kisah si Bob yg bengong di film 'Lost in Translation', wajar jika Franks juga boring di kamar hotelnya. Mungkin dari sini pula muncul lagu sendu Mr. Blue, Sometimes I Just Forget to Smile', atau favoritku I Don't Know Why I'm So Happy, I'm Sad.

Selain latar belakang sbg penulis sembari menyanyikan lagunya sendiri, serta interpretasi pribadiku pada album oriental Art of Tea ini, aku kok lantas curiga dgn 'selera nakal' si laid-back crooney ini pada lagu 'terong'. Apakah cuma mo ngobrol soal makanan dan menu, ataukah pengalaman nyata dgn cewek Jepang, termasuk mesumnya?
Maybe its the way she grates her cheese
Or just the freckles on her knees
Maybe its the scallions .. maybe she's Italian
I can't reveal her name, but
Eggplant .. is her game
-duke-


Read more...

Michael Franks With Crossfire - Live!

Posted: by LAGUPEDIA in Label:
2

Akhirnya .. gw dapet juga salah satu harta karun.

Winning bid: AU $31.00
Ended 18-Sep-05 18:03:47 AEST
Start time: 11-Sep-05 18:03:47 AEST
History: 9 bids (AU $16.45 starting bid)
Winning bidder: endyd123 ( 37)
Subtotal: AU $31.00
Postage and handling via Regular: AU $4.50
Postage insurance (not offered): --
Total: AU $35.50 (geeezzz)

Item title:
MICHAEL FRANKS WITH CROSSFIRE LIVE - CD
Item number: 4767721187
Starting bid: AU $16.45
Postage costs: AU $4.50 - Regular (Within Australia )
Item location: Melbourne, Victoria
Description: This cd is brand new!

When Crossfire charted a self-titled album in 1975 their deft jazz-rock fusion set at odds with the glitter'n'glam and stadium rock of the day. By 1980 their reputation as one of Australia's most inventive musical outfits was further enhanced by another charting album, 'East Of Where'. Jim Kelly, Tony Buchanan, Michael J. Kenny, Ian Bloxsom, Phil Scorgie and Steve Hopes perfected a gestalt of fire and ice and were the logical choice to accompany jazz-singer-songwriter Michael Franks (with five US and two Australian hit albums, and a cult hit with Popsicle Toes), on an Australasian tour. The resulting album 'Michael Franks With Crossfire Live' was captured at the St James Tavern and the Capitol Theatre in Sydney, and at the Auckland Town Hall in September 1980. A rare vinyl item for more than twenty years, this unique and often exhilarating album has finally made it to CD.

Track Listing:
1. Don't Be Blue (Live)
2. When The Cookie Jar Is Empty (Live)
3. The Lady Wants To Know (Live)
4. B'wana - He No Home (Live)
5. Chain Reaction (Live)
6. Antonio's Song (Live)
7. Monkey See-monkey Do (Live)

Kalo dilihat data produk sbg Audio CD adalah rilis taon 2003. Berarti memang masuk kategori rekaman anyar, alias remastered-rechording?. Selama ini kutau hanya beredar dalam versi kaset dan plat piringan hitam, yg diperkuat dari deskripsi si penjualnya (di Ebay).
Dipikir-pikir, hebat juga ya perekam underground ala pembajak dari Indonesia. Terutama label Yess (Bandung) yg bisa dapetin source dan nyetak rekaman langka kayak ginian since 80an. Dan kini selain jadi faktor langka, juga unsur kenangan dan .. emang mahal dolarnya.
-duke-


Read more...

Another Page Of Christopher Cross

Posted: by LAGUPEDIA in Label: ,
2

Christopher Geppert Cross, is an American singer, songwriter, composer, and musician. Firstly known with his debut album 'Christopher Cross' (1980), yg secara mengagumkan langsung meraih 5 kategori bergengsi pada Grammy Awards di taon yg sama (1981). Prestasi ini baru bisa disaingi setelah sekian lama oleh Norah Jones, itupun doi cuma sanggup 4 Grammy (Best Record, Best Song, Best Album, and Best New Artist). Ditambah lagi fakta kehebatan Cross selain prestasi di ajang Grammy 1981, juga sukses meraih penghargaan Oscar 1981 lewat lagu hasil keroyokan di film terbaik 'The Best That You Can Do' (Arthur Theme).

Beralih dari statistik yg coba memperkenalkan artis ini, kini menuju album keduanya yg berjudul Another Page (1983). For those who thought Cross was a one-album-wonder, album kedua ini lumayan sukses secara komersil walau gak seheboh album perdana. Serta buatku lumayan berkesan, karena disitu terdapat sebuah cerita. Jika boleh disebut sbg album konsep, ttg pengalaman pribadi milik seorang Christopher Cross. Maka album ini sekaligus kutulis personal buatnya terhadap fakta. Sementara kesan buatku, hmm .. album ini salah satu dari koleksi 10 CD pertamaku di awal 90an. So, apa saja kisahnya Cross? Pendekatan kutulis berdasarkan interpretasi lirik dari setiap lagu, walau gak semuanya, secara berurutan pada album ini.
01. 'No Time For Talk' (4:22)

Dibuka dgn lirik introspektif, Cross mengambil referensi melalui topik di surat kabar setempat. Sebagaimana pagi nan cerah, intro lagu berdentam riang. Cross pergi ke teras depan untuk ritual mengambil koran, hingga matanya terpaku pada sebuah artikel lokal. Khabar yg dikiranya hanya mimpi semalam dan terhapus saat pagi, namun fakta telah tertulis.
Well I read it in town in the melancholy news
The front page story is our love is through
The hand of time is cold ..
I can't stand to hear the truth
Somehow I won't believe it
'til I've heard it from you

Secara tersamar, Cross menyatakan kehilangannya, atas kepergian seseorang. Apa berkaitan dgn berita koran, serta siapa dan bagaimana?
But there's no time for talk
And there's no place for tears
There's no reason to wonder
After all of these years
Sure we had some good times
And so who's to blame
It's so hard to tell ..
When we both feel the pain

Sebuah kepedihan yg gak kuasa diucapkan, serta gak ada yg bisa disalahkan. There's no reason to wonder, after all of these years. Pasti sebuah rasa kehilangan yg teramat menghunjam, telak, and there's no reason.
After the years have come and gone
The struggle to forget you will have just begun
We had our ups and downs but one thing's for sure
No one will ever love you more

02. 'Baby Says No' (6:04)
Lagu kedua berjalan dgn tempo cepat, namun tetap menyisipkan kesedihan. Cross berusaha mengalihkan perhatiannya kepada hal yg nyata, misalnya keyakinan bahwa 'Ia pergi untuk kembali lagi'. Walau fakta berkata lain, she can't go this soon.
Baby says no ..
She can't let go this soon
Doesn't feel right, not tonight
Even though I gave her the stars and the moon
I really think I've got it bad this time around

03. 'What Am I Supposed To Believe' (4:22)
Beranjak dari lagu nomor dua, berikutnya kembali hanyut pada balada yg menyayat. Kegelisahan itu selalu menyeretnya kembali untuk tak kuasa melawan fakta, what am I supposed to believe. Ketika malam tiba, kenangan itu menghampiri untuk menyakiti.
What am I supposed to believe
Is is that you really love me
Just you wait
You wait and see
I will be there to love you

Balad ini dilantunkan secara duet bareng Karla Bonoff, cukup membantu menelusuri kisah dalam bentuk narasi bergantian secara interaktif.
Oh it's hard ..
So hard to live a life on your own
After you've known how it could be
With you and me ..
Won't you come home to me
You could make everything all right
You could warm me through the coldest night
And make it all right

04. 'Deal 'em Again' (3:10)
Masih juga belum jelas apa yg sebetulnya terjadi. Sementara Cross tetep muter2 untuk selalu mencoba untuk ingkar dari kenyataan sesungguhnya. Bahkan mencoba tawar menawar, selayaknya judi kehidupan.
It's a strange game
It's a damn shame ..
But somebody's going to lose
It don't matter .. lose or win
You can deal 'em again

05. 'Think Of Laura' (3:22)
Every once in a while
I'd see her smile ..
And she'd turn my day around

Kelihatanya mulai terkuak, ada apa dan tentang siapa sebetulnya kisah ini. Ada satu nama yg telah jelas disebut.
Think of Laura
But laugh don't cry ..
I know she'd want it that way

Pada intro lagu yg menyebutkan sebuah nama, sengaja dgn efek vocoder sehingga berkesan 'menghantui' (haunted). Siapakah Laura?
A friend of a friend
A friend to the end
That's the kind of girl she was
Taken away so young
Taken away without a warning

Menurut beberapa sumber terbatas, Christopher Cross pernah memiliki teman wanita bernama Laura. Sahabat sejak kecil di satu kompleks perumahan, gadis yg mekar bersama Cross, hingga tanpa mereka sadari telah lebih dari sekadar pertemanan biasa.
I know you and you're here
In every day we live
I know her and she's here
I can feel her when I sing

Si Laura ini, taken away so young
Si Laura ini, taken away without warning
Si Laura ini .. I know you're here
Si Laura ini .. where are you now?

Di suatu malam, Cross mendapat khabar dari seorang kawan. Terjadi keributan di sekitar perumahannya, serta ada suara tembakan dari sebuah mobil yg melintasi kompleks. Sementara ada sebuah mobil lain sedang parkir, dimana duduk di bangku belakangnya seorang gadis. Saat mobil itu diperiksa, sang gadis terkena peluru nyasar. Ia tewas seketika, dan namanya Laura. Cross baru bisa terima fakta itu, saat beritanya muncul di koran pagi kemudian. Fakta bahwa ia telah kehilangan gadisnya.
Hey Laura, where are you now
Are you far away from here
I don't think so
I think you're here
Taking our tears away

06. 'All Right' (4:18)
Kesedihan gak mesti ditandai irama pelan, juga irama cepat gak lantas bermakna gembira. All Right, we all know it gets hard sometimes. You can give it one more try, to find another reason why. Lagu ini sempat menjadi singel hits serta wara-wiri di radio Bandung 80an. Cross adalah gitaris yg baik, namun ia membutuhkan solo Steve Lukather.
Time and time again I see
People so unsure like me
We all know it gets hard sometimes
You can give it one more try
Find another reason why
You should pick it up,
You should kick it up,
And try it again .. all right


07. 'Talking In My Sleep' (3:34)
Lagu ini selain kisah 'Think Of Laura', merupakan esensi dari album Another Page.
Talking in my sleep
She ain't gonna hear it
So my secrets have to keep
A little while longer
In my heart where they've been
For so long I can't remember

Days turn into weeks
Still she's not with me
Still my secrets have to keep
A little while longer
In my heart where they've been
For so long i can't remember

And I know that I'm just gonna be
Another page in love's history
Another page in your diary
In that old book of love

Love can cut you deep
It's there to remind you
And the memories make you weak
They whisper to you
From your heart where they've been
For so long you can't remember

Wake up, reach for her
She's not there, all I do is dream
Dream that she will come home soon, to me

08. 'Nature Of The Game' (3:55)
Kedatangan adalah kepergian, pertemuan untuk kematian kecil. Hakiki permainan dalam makna kehidupan. Gara2 judulnya, interpretasi lagu ini jadi sok puitis, if u know what I mean.
It's a fool's game, that I know
Nothing but a broken heart to show
And I know I'll never change
It's the nature of the game

09. 'Long World' (3:32)
It's a long world we're living in
I've got to have her from beginning to end
It's long world we're living in
I just can't live without her

10. 'Words Of Wisdom' (5:52)
All the words of wisdom
Never seem to ease the pain
All the words of wisdom
Sound the same ..
Lines Up:
• christopher cross - vocals, guitar
• karla bonoff - vocals
• don henley - vocals
• art garfunkel - vocals
• michael mcdonald - vocals
• jay graydon - guitar
• steve lukather - guitar
• abraham laboriel - bass
• mike porcaro - bass
• steve gadd - drums
• jeff porcaro - drums
• tom scott - saxophone
• ernie watts - saxophone
• pauliho da costa - percussion
• michael omartian - synth, keyboards


Read more...

Si Gitar Satu Senar

Posted: by LAGUPEDIA in Label: ,
2

*Musik saya tak laku dijual karena merupakan
eksperimen, analisa, dan konsentrasi*
[Harry Roesli, 1951 – 2004]

Aku ingin membuat lagu
Tapi tidak punya alat musik
Hanya ada sebuah gitar tua
Milik kantor P dan K

Tapi itu satu-satunya sarana
Yang saat ini aku punya
Jadi ya sudah ..
Aku pakai saja

Tetapi mohon maaf pendengar
Gitar ini cuma punya satu senar
Jadi hanya dengan gitar satu senar
Aku coba .. untuk berkarya

Jadi orang memang harus kreatif
Gitar satu senar bukanlah halangan
Aku buat lagu ..
Dengan gitar satu senar, yeah

Gitar satu senar bukan halangan
Anggap saja dengan gitar satu senar
Seperti hidup dengan azas tunggal
Jadi memang enggak boleh ada perbedaan

Padahal dengan gitar satu senar
Aku mainkan banyak sekali nada
Jadi biar dengan gitar satu senar
Perbedaan tetap kita rasakan

Itu sudah fitrah dari sananya
Semua orang tak ada yang sama
Jadi kenapa ..
Sekarang semua harus seragam

Padahal gitar satu senar,
Bisa memainkan banyak sekali nada
Dan orang itu ’kan tidak satu senar
Jadi .. kenapa? kenapa?

Aku bertanya,
Bagaimana kalau aku tidak mau seragam?
Wah .. itu sih ndak mungkin
Payah dah .. e'ek

Album : Si Cantik
Produk : Hins 1997


Read more...