Gino Vannelli

Posted: Selasa, 27 Juli 2010 by LAGUPEDIA in Label: ,
1

In my life, I've felt my self so assured
But suddenly it's all changed
She's a cloud, that hangs about my world
And I find my self wondering in the rain
And now I can't go on ..
One of a Canadian singer, drummer, songwriter, also composer. He studied musical theory at McGill University, then went to Los Angeles where he signed with Herb Alpert's A&M Records for his first album in 1973. Nightwalker (1981) was his seventh studio album, with big International hits 'Living Inside My Self' and made it on the Billboard Top 40 at the same year. Lucky I still can hear this song with original singer in Java Jazz Fest just now. Now Gino and family live and work in Netherlands, removed from the media spotlight and become one of Jehovah's Witnesses. Allright then .. syalooomm
Dekade 70an adalah era perkembangan sekaligus berjayanya segala jenis genre musik modern, seperti heavy metal, punk, disco, new wave, jazz fussion, dst. Dari situlah eksist beberapa nama yg jadi peletak dasar sekaligus legenda seperti Led Zeppelin, Bob Dylan, Steely Dan, The Police, .. termasuk Gino Vannelli. Nama yg mungkin kurang berkibar dibanding tokoh sebelumnya, setidaknya bagi kuping awam Indomusika. Namun bagi khalayak Adult Contemporary, yg bisa diterjemahkan jadi Pop Kreatif, tentu tersinggung dituduh demikian. Secara popularitas, Gino seharusnya gak kalah dari kaliber Jim Morrison. Prestasinya diakui lewat penghargaan ajang Grammy termasuk Billboard Chart, dan pernah dinobatkan sbg musisi paling berbakat oleh majalah Rolling Stones edisi 1979. "Gino Vannelli is one of greatest musicians and most intriguing artists with multi talented of part philosopher, musician, composer and poet. He blends these talents together in his music, and he is a perfectionist".
Kelahiran Montreal 1952 dari keluarga penggemar Jazz, sejak usia 5 taon ia sudah memilih sekolah drum mencakup teori musik. Ditambah minatnya terhadap gitar dan piano, di usia 12 ia membentuk band sambil belajar membuat lagu. Namun di usia 14, Gino sempat bimbang atas kesukaannya pada musik Jazz (Dave Brubeck), Motown, maupun The Beatles. Itu disebabkan setelah ia nonton konser Montreal Symphony di tiap hari Kamis, ia terpana dan penasaran menjelajah resital klasik. Maka ia memutuskan untuk hanya mendengarkan komposisi Schubert, Lizt, Rachmaninoff selama dua taon, hal yg kelak akan mempengaruhi nada lagu yg ditulisnya bergaya impressionist serta karakter vokalnya rada operatik. Gino pindah ke Los Angeles untuk menawarkan beberapa demo, gak sukses terutama gaya musiknya dianggap campur aduk dan terlalu progressif. Hingga suatu ketika di taon 1972, ia mendapat peluang dramatis yg merubah nasibnya.

Setelah luntang-lantung di City of Angels nyaris 2 taon, Gino bersama sang abang Joe Vannelli (keyboardnist and manager) mulai putus asa dan ngepak koper untuk mudik ke Montreal. Di saat akhir, Gino nekat kembali ke Studio A & M Records untuk menawarkan demo rekamannya. Saat itu trumpetis Herb Alpert yg juga salah satu manajer perekam, sedang di tempat parkir akan pergi. Gino berlari dan meninggalkan kopernya, menerobos pihak keamanan lalu memohon kepada Alpert agar mendengarkan satu lagu saja. Alpert melihat kesungguhan, lalu mengajak ke studio dan Gino malah diminta nyanyi diiringi gitar sendiri, People Gotta Move.
He is breaking all the rules to journey to the heart
and soul of a musical inspiration, into the realm of jazz
and classical music and combining these arts with pop and
rock with his own spiritual findings a sound of his own.
Living Inside Myself merupakan salah satu signature, termasuk beken di radio Indonesia. Dari album Nightwalker yg dirilis 3 taon setelah kesuksesan album keenam Brother To Brother (1978), album yg dapat nominasi Grammy sbg Album Terbaik dgn beberapa lagu diiringi London Royal Philharmonic Orchestra. Brother To Brother juga menghasilkan hits I Just Wanna Stop yg berkesan bagi Gino saat dibawakan di pentas Carnegie Hall. Sementara album Nightwalker mengukuhkan eksistensi Gino dgn konsep 'musik abu-abu', yakni mengemas repertoar rock, jazz, blues, balad, tentulah klasikal dibalur manuver falsetto nan mulus. Pergaulannya makin luas yg didukung musisi Jay Gordon, Vinnie Collaiuta, Darryl Stuermer, Jimmy Haslip (Yellow Jacket), Mike Miller, Mark Craney. Living Inside Myself merupakan karya yg gak malu diakui oleh Fariz RM, Dian Pramana Poetra, Dodo Zakaria, Jopie Item, sbg inspirasi bermusik mereka. Termasuk nama Harry Roesli juga Ahmad Albar yg sering membawakan Fly Into This Night. Mereka sebagian dari fans Gino Vannelli.
'Cause I'm lost, living inside my self
Living inside this shell, living outside your love
I'm lost, somewhere inside my whole dreams
Afraid of what life really means
Living without your love
I need a guiding light to shine on my darkest days
I was young, and time was on my side
But like a fool I let it slip away
And now .. those days are gone
Living Inside Myself bukanlah nada yg manis berikut lirik merayu. Penuh kejutan dramatis saat menuturkan refleksi nan perih, secara subjektif bagiku adalah introspeksi seseorang saat menghadapi tiap cobaan. Gino tipikal introvert, faktor yg menjadikannya jarang membuat pertunjukkan terutama promosi. Kehidupan pribadinya jauh dari bidikan sosialita, malah mendalami perkara religius. Maka bersama sekitar 4.000 penonton Plennary Hall di Java Jazz (Sabtu, 3/307), adalah kesempatan teramat langka. Hampir gak yakin saat melihat daftar artis yg akan tampil di ajang ini, Gino Vannelli yg seolah tinggal di planet lain akan muncul. Dapat dipastikan mayoritas yg berkumpul termasuk gw adalah para Adult yg paham benar situasi ini.

Maka mengalunlah lagi 'nada aneh' mulai sejak intro sampai meledak pada refrein Living Inside Myself, gw sempet ekstasi walau kuyakin gak sendirian. Kamera dan handycam tanpa henti menyala termasuk di samping, di depan, dan belakangku. Lagu yg diletakkan pada urutan tengah, dan sang maestro menyanyikannya sendiri 'in the flesh'. Kesan tak terhingga sampai tibalah encore dgn lagu yg telah merubah jalan hidupnya, People Gotta Move. Pertunjukkan inipun mewarnai hidupku.
In my life, I've felt my self assured
But, how all the seasons change
And now .. I'm not that strong
-duke-

1 komentar:

  1. widay says:

    wualah ....suweneng saya bisa mbaca tulisan mas ini ….. pancen