longer than ..
there've been fishes in the ocean
higher than ..
any bird ever flew
longer than ..
there've been stars up in the heavens
i've been in love with you
Takkan kubunuh rindu dendam padamu
Takkan sempat untuk kugulung lagi
Hamparan sejuk permadani kasih
Yang telah kubentang untukmu
there've been fishes in the ocean
higher than ..
any bird ever flew
longer than ..
there've been stars up in the heavens
i've been in love with you
Takkan kubunuh rindu dendam padamu
Takkan sempat untuk kugulung lagi
Hamparan sejuk permadani kasih
Yang telah kubentang untukmu
stronger than ..
any mountain cathedral
truer than ..
any tree ever grew
deeper than ..
any forest primeval
i am in love with you
Takkan pula aku 'kan kalah
Pada badai yang terus menghardikku
Begitupun pada garangnya halilintar
Nan menyambar liar bak lidah kilatnya
Takkan jua kusurutkan luapan harap
Yang tengah meletup di dasar jiwaku
i'll bring ..
fires in the winters
you'll send ..
showers in the springs
we'll fly ..
through the falls and summers
with love .. on our wings
'Kan aku genapi bilangan langkahku
'Tuk terus mendekat dan menggapaimu
Sambutlah aku, agar sanggup meraihmu
Hingga .. jarak kita tinggal sedepa
through the years ..
as the fire starts to mellow
burning lines ..
in the book of our lives
though the binding cracks
and the pages start to yellow
i'll be in love with you
Lantas dalam sekejap
Kita telah tak berjarak
Serta demi sekejap
Aku sudah dipelukmu
[Jakarta, 17 Feb 2004; 22.35]
Daniel Grayling Fogelberg, penyanyi ballad kelahiran 13 Agustus 1951 di Illinois. Di usia ke 16 dalam masa peralihan, ia memutuskan untuk membubarkan bandnya dan melanjutkan sekolah di jurusan melukis dan teater. Namun ia gak kunjung melupakan kenangan saat merenung sendirian di tepi sungai Illinois, sembari bersenandung lagu2 Gordon Lightfoot seperti Sundown atau Windmill of Your Mind. Kenangan terhadap ayahnya terlampau pedih, Fogelberg berupaya menghapus diri sejenak akan dunia bermusik. Hingga ia pindah ke Los Angeles, apa dikata tuntutan hidup mahal di kota besar memaksanya kembali untuk mengamen. Fogelberg kembali memangku gitar serta merekam beberapa album yg amat personal serta kurang komersil.
Fogelberg memutuskan pindah ke dusun terpencil di Tennesse (deket ibukota musik 'country', Nashville) terutama gak betah dalam rongrongan gemerlap gaya metropolitan California. Ia mulai menikmati peran sbg musisi dan berteman dgn banyak kalangan, salah satu tonggaknya pada album popular Twin Sons of Different Mothers. Maka setahun kemudian, ia merilis album ke enam Phoenix (1979) yg lebih akrab serta menghasilkan balada 'Longer'. Tembang ini merupakan sentral dari kesatuan konsep album, tentang legenda burung Phoenix (Buraq?). Inspirasinya mengenai keindahan dan keabadian, namun terasing serta hampa. Seperti Phoenix yg indah melebihi Merak serta abadi di gurun selama 500 taon, namun sendiri dan kesepian. Maka sang Phoenix menerjunkan dirinya ke bara api, menuntaskan perannya sbg simbol keabadian.
Lagu Longer mungkin mendongkrak album Phoenix sekaligus popularitas Fogelberg secara komersial, padahal bukan itu tujuannya. Phoenix merupakan instrospeksi dirinya dalam karir musik, terutama meneruskan bakat dan dukungan dari orang tua terutama ayahnya. Simbol Phoenix ada pada jiwa musik, simbol keabadian dari obsesi musik orang tuanya yg lantas dikembangkan oleh anaknya. Pada suatu malam di Hawai, Fogelberg berbaring menatap hamparan bintang seolah ayahnya memberikan pesan keabadian. "Longer than .. there've been stars up in the heavens", sepenggal lirik yg lantas diselesaikan menjadi lagu utuh malam itu juga. Longer memiliki keyakinan, perbuatan, dan keabadian, serta Phoenix adalah penantian sekaligus kesetiaan milik Fogelberg senior dan junior. Walau akhirnya, lagu Longer jadi lebih terkenal dan digunakan sbg lagu cinta. Ya sama saja toh ..
I've been in love with you
I am in love with you ..
-duke-
I am in love with you ..
-duke-
jauh lebih sip versi ori (fogelberg) ketimbang si kencur idol itu