[Tell Me Why] I Don't Like Mondays

Posted: Sabtu, 24 Desember 2011 by LAGUPEDIA in
2

the silicon chip inside her head
gets switched to overload
and nobody's gonna go to school today
she's going to make them stay at home
and daddy doesn't understand it
he always said she was as good as gold
Sebuah band punk Irlandia yg sudah punya wibawa di Inggris, sedang berjuang melebarkan pamor dgn menundukkan pasar Amerika. Mereka mengadakan rangkaian konser kecil tapi intim, sasaran utamanya adalah khalayak intelektual muda dan mengunjungi beberapa kampus. Saat manggung di Atlanta mereka mengunjungi Georgia State University, serta melakukan sesi interview di radio kampus. Ditengah perbincangan seru berikut tanya jawab dgn audiens, mendadak terdengar suara mesin telex yg panjang hingga sempat menginterupsi siaran. Si pemimpin band punk sempat terganggu tapi berubah penasaran ketika melihat reaksi para kru radio setelah membacanya dan iapun nimbrung menyimak: "On 29 January 1979, 16-year-old Brenda Ann Spencer opened fire on children arriving at Cleveland Elementary School in San Diego from her house across the street, killing two men and wounding eight students and a police officer. Principal Burton Wragg was attempting to rescue children in the line of fire when he was shot and killed, and custodian Mike Suchar was slain attempting to aid Wragg".
and he can see no reason
'cos there are no reasons
what reason do you need to be shown
tell me why .. i don't like mondays
i want to shoot .. the whole day down
Sekembalinya dari Atlanta, para punkers masih membicarakan berita mengejutkan mengenai kasus anak sekolah yg bertindak brutal bergaya gangster jalanan. Tragedi itu sontak menyebar sbg hot news maupun komoditas berita ke seluruh dunia, membuat merekapun dapat ide brilian. Mengapa gak sekalian dijadikan pesan lewat musik mereka sekaligus saksi peristiwa walaupun gak langsung pada kejadiannya? Awalnya langsung diterjemahkan lewat nada mentah bergaya Reggae ala SKA yg sedang trend saat itu, kemudian disimpan untuk digarap ulang sepulangnya ke London. Bob Geldof selaku leader, singer, composer and frontman of The Boomtown Rats, nama kelompok Punk tersebut, seolah terpanggil sbg juru suara yg harus mewartakan tragedi tersebut. Popularitas sekaligus idealisme dan dua kombinasi yg seharusnya saling melengkapi, sanggup mengusik naluri senimannya juga aspek kemanusiaan.

Inilah cikal awal kemunculan Geldof yg bukan lagi akan eksist sbg sosok artis Punk, melainkan pendekar taraf dunia saat mengumpulkan seniman Internasional untuk berbuat nyata bagi dunia lewat musik. Tembang I Don't Like Monday memang telah memberikannya passport untuk lebih dikenal sekaligus berwibawa, berlanjut pada aktivitas sosial penggalangan dana untuk bencana kelaparan di Afrika melalui proyek Band Aid lalu menyelenggarakan konser Live Aid 1985 secara monumental. Bersambung dan meluas di 10 tahun berikutnya lewat konser Live 8 yg melibatkan sponsor "Group of Eight" yakni koalisi delapan negara termaju di dunia; Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya, Amerika Serikat, Kanada dan Rusia. Kontribusi dan reputasi skala raksasa yg lantas dianugerahinya gelar bangsawan KBE (Knight Commander of the Most Excellent Order of the British Empire) khusus bagi mereka yg bukan kelahiran Inggris, setara "Sir" sehingga nama lengkapnya adalah Sir Robert "Bob Geldof" Frederick Zenon.
the telex machine is kept so clean
as it types to a waiting world
and mother feels so shocked
father's world is rocked
and their thoughts turn to
their own little girl
sweet 16 ain't that peachy keen
no, it ain't so neat to admit defeat
they can see no reasons
'cos there are no reasons
what reason do you need to be shown
Brenda Ann Spencer, anak puber umumnya yg bisa berkeliaran di kompleks rumah kemudian namanya disebut di seluruh Amerika hingga dunia. Ia menerima hadian Natal tahun 1978 namun kurang jamak dari ayahnya, sebuah senapan (a rifle) apalagi bagi anak perempuan seusianya. Akibatnya entah ide dari mana, senapan itu ditentengnya untuk membuat "a little fun" di tengah kesuntukkan saat Senin pagi. Tujuannya ke halaman sekolah yg terletak pas di seberang rumahnya, lalu lintas ramai dan manusia yg tergesa-gesa membuatnya luput diperhatikan lantaran membawa senapan, bukan tas sekolah. Brenda hanya membidik sesekali, namun yg terdengar adalah berondong senapan secara membabi buta tak terkendali. Ia melarikan diri hingga akhirnya ditangkap 7 jam kemudian, berikut pengakuan begitu polos, "Gak ada alasan apapun, it was just a lot of fun. Kayak lagi nembakin bebek, lagian mereka (para murid, guru, dan orang tua) begitu gampang dibidik. I just started shooting, that's it. I did it because it's a way to cheer the day up, and I just don't like Mondays. Yep .. nobody likes Mondays".

Bob Geldof menterjemahkan fenomena anak sekolah yg seharusnya dibimbing dan belajar, seolah runtuh dan jenuh akibat penyelenggaraan dunia pendidikan yg memasung kreativitas. Bob memberikan nuansa futuristik (ramalan) lewat generasi robot akibat doktrin, "Silicon chip inside her head gets switched to overload". Seakan manusia hidup bersama mahluk genetik Androids yg ditanamkan (implant) chip kontrol di otaknya. Maka ketika doktrin dan perintah menjadi penuh (overload), si androids lantas error dan bertindak di luar kendali (berzerk). Ide serupa pernah dilontarkan Pink Floyd soal pendidikan dasar yg gak lebih memaksa anak disuapi doktrin kurikulum dan dipaksa jadi zombie. Para anak sekolah memberontak lewat lirik Another Brick In The Wall, sambil berteriak, "We don't need, no education!". Kemudian Brenda Ann Spencer berteriak lewat senapannya. All in all, we were all just bricks in the wall.
all the playings stopped in the playground now
she wants to play with her toys a while
and school's out early and soon we'll be learning
and the lesson today is how to die
and then the bullhorn crackles
and the captain crackles, with
the problems and the how's and why's
and he can see no reasons
'cos there are no reasons
what reason do you need to die .. die .. die
I Don't Like Monday sbg judul lagu adalah cuplikan langsung dari pelaku peristiwa saat diinterogasi, juga mewakili kondisi nyata pada hari pertama kerja di tiap minggu. Entah kenapa, Senin memang menjadi hari yg penuh kesan bagi tiap orang. Menjadi kesan buruk bagi mereka yg baru saja menikmati perubahan runtinitas dan libur di hari minggu, kemudian harus bangun pagi sambil tergopoh-gopoh menembus macet ke kantor atau sekolah. Senin adalah hari pertama untuk memulai dari awal rangkaian perjuangan berikut rutinitas yg harus dihadapi selama sepekan, Senin adalah lokomotif sekaligus tumbalnya. Sebaliknya Senin merupakan peluang pertama bagi mereka pencinta tantangan dan dinamika hidup, Senin adalah triger dalam mencuri start. Ketika I Don't Like Monday diproklamirkan sbg judul lagu, akibatnya langsung merajai hits lebih dari 4 minggu di Inggris serta jawara di 33 negara tanpa mayoritas pendengar paham kisah dibaliknya. Sebaliknya flopped di negara asal si empunya kisah, gagal secara komersil bahkan sempat dilarang tayang di radio seputar Amerika terutama San Diego probably 'coz the subject matter hit too close to home.

Terlebih Amerika punya problem penyalahgunaan senjata api terparah di dunia, so they don't want other kids to hear it and start another school shooting no more. Perkara tentang "hari buruk" juga pernah dikumandangkan secara "lebih sopan" oleh penyanyi Kanada, Daniel Powter. Begitu pas saat mengiringi kontestan yg gugur di acara American Idol, setelah diberi wejangan khas sang antagonis Simon Cowell, "Stop to humiliate your self, please!"
'cause you had a bad day
you're taking one down
you sing a sad song
just to turn it around
you say you don't know
you tell me don't lie
you had a bad day ..
-duke-

2 komentar:

  1. 87-12 says:

    Tembang favorit gw tp gk nyadar ada kisah sadisnya wkwkk

  1. korang says:

    tx tuk kisah dibalik lagu ini