Chicago Transit Authority

Posted: Minggu, 22 April 2012 by LAGUPEDIA in Label: , , , , ,
2

Awal tahun 1967, peniup flute Walter Parazaider mengajak trombonist James Pankow, rekannya yg pernah bermusik bareng mendukung beberapa band seperti Three Dog Night, untuk membuat kelompok dgn dominasi alat musik tiup. Maka terbentuklah sextet yg lalu didukung Lee Loughlane bersama terompetnya, drummer Danny Seraphine, gitarist Terry Kath, serta Robert Lamm mencet organ sekaligus penyanyi utama. Karena terdiri dari banyak personil yg kurang lazim saat itu, mereka sempat digelar The Big Thing dan cukup mendapat sambutan. Salah satu yg terpesona dgn penampilan panas lewat ciri brass section, adalah bassist dari band saingan mereka, The Exceptions. Peter Cetera namanya, selanjutnya melengkapi formasi sbg musisi ketujuh. Gitaris Jim Guercio yg juga pejabat rekaman CBS mengusulkan nama nyeleneh Chicago Transit Authority, gabungan dari nama asal kota dan perusahaan transportasi yg membawa mereka hijrah ke Los Angeles. Walau kemudian diprotes, nama CTA terlanjur digunakan sbg judul album perdana tahun 1969, untuk seterusnya lalu disingkat sbg Chicago.
Debut Chicago Transit Authority lumayan sukses secara komersil maupun masuk Top Chart, mengiringi album kedua kelompok brass senior Blood, Sweat & Tears yg juga diproduseri Jim Guercio. Kritikus menyambut album CTA dalam dua kubu, berupa pujian karena Chicago berani menawarkan album konsep secara utuh dan berimbang sehingga "lupa" menawarkan lagu unggulan untuk promosi sbg kelompok baru. Sementara yg sinis lebih berupa kesulitan untuk menilai warna Chicago, terutama karena gak ada andalan yg bisa dijual. Memang perlu waktu lebih dari setahun agar Chicago dikenal, namun memasuki awal 1970an publik ternyata akrab dgn beberapa lagu sekaligus seperti Does Anybody Really Know What Time It Is?, Beginnings, Questions 67 and 68, hingga I'm A Man. Fenomena yg seolah mewartakan bahwa Chicago bukan tipe kelompok instant maupun hits maker dadakan, melainkan tipe musisi yg menawarkan adonan anggur secara matang dan perlahan namun memabukkan, esensi yg disebut vintage. Karakter begini yg sanggup "meracun" seorang idealis bernama Benny Likumahua mencari pelampiasan lalu memformat ulang sebuah band hingar bingar bernama The Rollies, semua personilnya diajarin bermusik tiup. CTA meneruskan konsep matang pada album berikutnya yg lalu disingkat Chicago dgn imbuhan deret angka Romawi, serta ciri khas pada sampul dgn logo berbentuk tulisan Chicago. Faktor yg menjadi keindahan ekslusif termasuk minat utamaku saat pernah mengkoleksi seluruh album Chicago antara lain dalam rekaman Perina dan Aquarius, berikut dua seri Chicago Transit Authority dan Live At Carnegie Hall produksi perekam kaset Yess dari Bandung.

Album kedua berjudul Chicago tahun 1970 atau CTA jilid dua, memiliki konsep utama pada lagu berdurasi nyaris 30 menit berjudul Ballet For A Girl In Buchannon. Peran Terry Kath sbg vokalis mulai berbagi dgn Lamm, serta mempopulerkan balada Colour My World. Peter Cetera juga turut diorbitkan sbg vokalis pada lagu 25 Or 6 To 4, judul ajaib yg mengacu kepada "dua puluh limaan atau enam menit lagi menuju jam empat". Chicago semakin serius dgn konsep musik ditandai album ganda pada Chicago III tahun 1971, berikut sampul bernada protes lewat bendera AS tercabik akibat korban Perang Vietnam. Meski belum juga ditandai hits dunia, Chicago seolah memaksa pendengarnya untuk menyimak seluruh lagu pada satu album seutuhnya. Prinsip yg lantas membawa mereka kesempatan konser di pentas musikal paling bergengsi, sekaligus musisi Rock pertama yg tampil di Carnegie Hall dan direkam sbg album alias Chicago IV. Akhirnya di album kelima, menurutku, Chicago mewartakan hits tunggal luar biasa sekaligus signature berupa Saturday In The Park. Lamm sbg salah satu konseptor Chicago menuturkan usai rekaman di New York dan kembali ke hotel melintasi Central Park, ia melihat ragam aktivitas dan keceriaan yg menimbulkan semangat, "Woow man, it's time to put music to this!". Chicago telah berhak disebut sbg band popular, tepatnya, brass band tersukses.
Chicago VI masih melanjutkan kesuksesan berupa tradisi hits dan kali ini giliran James Pankow lewat Just You 'N' Me dan Feelin' Stronger Every Day. Album Chicago VII menegaskan keberadaan mereka terhadap landasan Jazz yg kuat berupa pamer instrumental, diselingi balada Happy Man yg menegaskan Peter Cetera dapat bernyanyi sekaligus menciptakan hits hingga berlanjut pada If You Leave Me Now (Chicago X) dan Baby What A Big Surprise (Chicago XI). Album keduabelas telah ditandai beberapa hal, Chicago berpisah dgn produser Jim Guercio, meninggalnya Terry Kath, untuk pertama kalinya memiliki judul album yakni Hot Streets. Walau secara musikal dan kekompakkan tetap utuh, Chicago semakin membuka diri terhadap selera komersil. Misalnya saat rekaman mereka sempat satu studio dgn group Bee Gees, akhirnya merekapun saling bertukar ide. Koor falsetto khas Disco 70an akhir dapat muncul pada lagu Little Miss Lovin', sementara imbuhan brass section ala Chicago memperindah balada Too Much Heaven. Selanjutnya Chicago album 13 dan 14 agak kehilangan orientasi dalam balutan rock meski punya balada yahud walau "kurang Chicago gitu", Song For You. Chicago memutuskan istirahat sembari mengeluarkan kompilasi Hits, sekaligus pertanda album ke 15 yg kreatif dihiasi montase seluruh cover album maupun segala atribut mereka sbg salah satu aset penting musik Amerika. Popularitas dan hasil penjualan seluruh album Chicago konon hanya berada di bawah The Beach Boys sbg grup musik rock Amerika tersukses sepanjang masa.

Babak baru Chicago dimulai dgn beberapa perubahan, David Foster sbg produser, Bill Champlin bergabung atas undangan drummer Danny Seraphine dan dicemburui Robert Lamm, serta nomor album berubah dari angka Romawi menjadi Latin. Chicago 16 melambungkan Hard To Say I'm Sorry berikut Chicago 17 dgn You're The Inspiration, dianggap dua album tersukses secara komersil namun asing bagi fans lama. David Foster berhasil mentransformasi Chicago bagi selera 80an berikut penampilan necis di MTV, sekaligus termenungnya kuping 70an mencerna gaya termehek-mehek kegelian. Peran David pula yg menjadikan Peter Cetera sukses bersolo karir dan meninggalkan Chicago, sehingga perlu jedah kembali setelah 4 album dgn menerbitkan kompilasi sbg album ke 20. Memulai tahun 90an dgn produser dan format baru berjudul album Twenty 1 (21), Chicago berusaha menampilkan vokal segar Jason Scheff lewat hits You Come To My Senses. Meski sanggup mempertahankan selera muda namun Chicago mulai krisis identitas terutama format Grunge semakin mewabah, maka Lamm kembali ke selera asal. Ia menyiapkan materi berupa Stone Of Sisyphus, persis konsep Chicago Transit Authority namun ditolak perekam karena ketinggalan jaman. Materi yg akhirnya diterbitkan belasan tahun kemudian sbg penghargaan terhadap diskografi 40 Tahun Chicago berkarya.
Merupakan salah satu album menarik sekaligus hiburan tersendiri buatku mengenang aroma mereka adalah Night & Day (1995), berupa interpretasi nyawa big band klasik dalam versi Chicago nan familiar dan merangsang. Inilah salah satu kelompok musik yg termasuk panjang dalam menemani selera bermusikku khususnya saat secara serius untuk mengkoleksi setiap albumnya sejak akhir 70an, walau sekarang telah semakin jarang kudengar lagi.
Diskografi :
01. Chicago Transit Authority (1969)
02. Chicago (1970)
03. Chicago III (1971)
04. Chicago @ Carnegie Hall (1971)
05. Chicago V (1972)
06. Chicago VI (1973)
07. Chicago VII (1974)
08. Chicago VIII (1975)
09. Chicago's Greatest Hits (1975)
10. Chicago X (1976)
11. Chicago XI (1977)
12. Hot Streets (1978)
13. Chicago 13 (1979)
14. Chicago XIV (1980)
15. Greatest Hits, Vol. II (1981)
16. Chicago 16 (1982)
17. Chicago 17 (1984)
18. Chicago 18 (1986)
19. Chicago 19 (1988)
20. Greatest Hits: 1982-1989 (1989)
21. Twenty 1 (1991)
22. Night and Day: Big-Band (1995)
23. The Heart of Chicago: 1967-1997 (1997)
24. The Heart of Chicago: 1967-1998, Vol. II (1998)
25. Chicago 25: The Christmas Album (1998)
26. Chicago 26: Live in Concert (2000)
27. Very Best of Chicago: Only The Beginning (2002)
28. The Box of Chicago (2003)
29. Love Songs (2005)
30. Chicago XXX (2006)
31. Best of Chicago: 40th Anniversary Edition (2007)
32. Chicago XXXII: Stone of Sisyphus (2008)
-duke-

2 komentar:

  1. Anonim says:

    BAnd favorit meskipun hanya kenal beberapa lagunya seperti Hard to say I'am sory, ternyata album mereka lumayan banyak yach