Parodi Si Keong Racun
Posted: Minggu, 01 Agustus 2010 by LAGUPEDIA in Label: indomusika, keong racun, lips sync, parodi
Untuk industri musik modern, ada satu tokoh yg sudah jadi legenda (dan namanyapun lucu), Weird al Yankovic. Popularitasnya meledak saat ia membuat parodi terhadap lagu terkenal I Love Rock n Roll (Joan Jett, 1982) yg dipermak menjadi I Love Rocky Road. Namun yg membaptis namanya menjadi selebritis sekaligus mengangkat harkat parodi, saat doi mempelesetkan hits Beat It milik Jacko menjadi Eat It (1984). Ternyata publik menyukai, bahkan dgn serius masuk ke tangga Billboard serta Yankovic diganjar Grammy sbg The Best Comedy Recording.

Masih perkara kreativitas seni dalam konteks parodi, ada yg justru menyebutnya sbg pelecehan intelektual. Jika sebuah karya sbg proses serius lantas diacak, selain hanya mendompleng perhatian lewat karya orang lain juga meremehkan diri sendiri. Kelucuan yg diharapkan malah berpotensi bencana berupa tuntutan copyright dan hak intelektual. Namun banyak pula dukungan terhadap parodi sbg salah satu bentuk interpretasi personal terhadap sebuah karya. Tentu setelah melalui proses verbal seperti ijin dan royalti kepada sipemilik karya asli. Pamor Yankovic nyatanya semakin berkembang dan berpotensi asik, karena parodi bukan cuma perkara lucu (wierd, junk). Ada kreatifitas yg menuntut rasa sensitif sekaligus humor, keahlian membaca situasi yg dapat menjadi katalisator kepada tujuan 'everybody happy'.
Maka ada beberapa pengikut yg serius berparodi, mulai dari kaliber big fish maupun musisi yg mendapat reputasi dgn mengacak karya musisi lain. Paul Anka sang pencipta anthem My Way, pernah berparodi lewat album Rock Swings (2005) sbg langkah come back yg berhasil. Ia mempelesetkan beberapa nada rock menjadi swing, tanpa kehilangan kelasnya. Sementara Richard Cheese berikut kelompok Lounge Against The Machine, adalah komedian sekaligus frontman dari Los Angeles yg telah mengeluarkan enam album sukses. Seperti Paul, Richard 'gak merusak lirik lagu' melainkan membawakan secara parodi nada berikut penampilan untuk entertainment. Juga The Bad Plus, meminjam hits milik musisi terkenal untuk dibawakan ulang tanpa 'merusak' liriknya. Sementara bagi Beatallica, adalah parodi karya The Beatles dan Metallica sekaligus 'menyesuaikan' lirik dan judul seperti And Justice For All My Loving, gabungan judul And Justice For All milik Metallica dgn spirit All My Loving dari bitels yg mendadak metal.

Mulut kumat kemot, matanya melotot
Lihat body semok, pikiranmu jorok
Mentang-mentang kau kaya, aku dianggap jablay
Dasar koboy kucai, ngajak check-in dan santai
Sorry sorry sorry Jek, jangan remehkan aku
Sorry sorry sorry bang, ku bukan cewek murahan
-duke-
Lihat body semok, pikiranmu jorok
Mentang-mentang kau kaya, aku dianggap jablay
Dasar koboy kucai, ngajak check-in dan santai
Sorry sorry sorry Jek, jangan remehkan aku
Sorry sorry sorry bang, ku bukan cewek murahan
-duke-
atau jangan2 ini adalah sebuah perubahan paradigmatik dalam kultur budaya masyarakat?yang sudah mulai tidak klop dengan bingkai2 budaya yang ada saat ini?semisal video keong racun, mungkin kalo kita 'melihatnya' dengan 'kaca mata' parodi musik dalam bentuk yang pernah kita kenal(dr mulai zappa, dylan ampe model padhyangan), mungkin saja nda tepat......gimana kalo kita 'lompat' kedepan dengan membayangkan perkembangan teknologi dimasa yang akan datang....dan kita coba susun 'kaca mata' ala futuris untuk menilai karya keong racun ini....mungkin lebih asyik....