RATM + Soundgarden = Audioslave

Posted: Minggu, 01 Agustus 2010 by LAGUPEDIA in Label: , ,
2

I've been watching
While you've been coughing
I've been drinking life

While you've been nauseous
And so I drink to health
While you kill yourself
And I've got just one thing
That I can offer ..
Vokalis kharismatik Zacarías Manuel "Zack" de la Rocha kelahiran California 1970, anak dari Beto De La Rocha sang seniman mural yg memperjuangkan eksistensi kaum peranakan Meksiko-Amerika sehingga sering digelar Duta Besar kaum Chicano. Sementara ibunya, Olivia bergelar PhD jurusan Antropologi lulusan Universitas California. Pasangan ini kemudian berpisah akibat masalah beda keyakinan (agama), dari kondisi inilah Zack dibesarkan sbg pemberontak. Penyalurannya pada musik terutama lagu mendapat pengakuan lewat kelompok musiknya, hingga pernyataan mengejutkan pada Oktober 2000. Zack meninggalkan group yg telah dibesarkannya selama delapan tahun dan dipenuhi molotov cocktail of punk, hip-hop 'n' thrash, 'Rage Against The Machine'.
Ia melepaskan jubah di puncak ketenaran, langsung turun ke jalanan. "Anger is a Gift", katanya dan ia menentang segala bentuk tirani mayoritas oleh penguasa. Dukungan langsung kepada suku Chiapas, usaha pembebasan Mumia Abu-Jamal yg telah dituduh menembak mati Daniel Faulkner (LAPD), invasi Irak oleh rezim Bush, juga konser pribadi untuk menggalang dukungan bagi para petani South Central Farms terhadap tirani industri McDonalds.

 Namun perceraiannya dgn RATM bukanlah karena perbedaan prinsip seperti ini, melainkan protes kepada sistem penjurian yg rasist dari para industri musik termasuk MTV Video Music Award. Maka ketiga rekannya merelakan Zack untuk berjuang di jalannya sendiri.

Tim Commerford, Brad Wilk, serta gitarist Tom Morello (yg juga keponakan presiden Kenya pertama, 'Jomo Kenyatta') selaku sisa RATM berencana bikin audisi mencari vokalis baru. Sementara Chris Cornell, mantan vokalis dan pendiri salah satu tonggak Seatle Sound yakni 'Soundgarden', tertarik pada kelompok yg konsisten bersikap lewat pilihan bunyi elektronik natural hanya pada alat drum, gitar dan bas, tanpa keyboard apalagi sampler ini. Dua pihak inipun bertemu pada sebuah jam session, langsung merasa cocok. Berlanjut dalam 19 hari reherseal yg sanggup menghasilkan 21 materi siap rekam. Penggarapan berlangsung penuh di studio L.A sepanjang May 2001, dinamakan 'Civilian Project' dgn karakter suara yg jelas yakni heavy ala Led Zepp-sound era milenium.
Go on and save yourself
And take it out on me
Go on and save yourself
And take it out on me, yeah
Konon, mereka sempat menimbang nama 'Civilian' untuk dijadikan identitas band. Namun Cornell mengusulkan sebutan 'Audioslave' yg langsung disetujui bahkan dijadikan judul album perdana mereka. Ketika mendekati proses launching, ada khabar tentang kelompok rock dari Liverpool yg juga bernama Audioslave. Demi mencegah masalah hukum, Cornell cs memberi kompensasi kepada band tsb agar merubah nama, yg lantas jadi 'The Most Terrifying Thing'.

Audioslave dgn album Audioslave, mungkin gak terlalu persis dgn nuansa Led Zeppelin seperti dugaan semula. Melainkan kombinasi antara pengaruh generasi rock awal 70an dgn semangat gen 90an. Misalnya hentakan 'Hypnotize' yg konstan menggelegar gaya AC/DC, 'Light My Way' ada kegelisahan Black Sabath, bercampur dgn generasi Grunge melalui 'Gotta Get Away' serta 'Gassoline' yg rada catchy buat format radio ato MTV. 'Like a Stone' yg bernuansa dance seperti 'Walk This Way' (Aerosmith) malah masuk nominasi sbg 'Best Hard Rock Performance' pada ajang Grammy Award 2004.
Namun beri perhatian kepada singel perdana mereka, 'Cochise'. Dari nama kepala suku Apache (Indian) terakhir yg harus tewas akibat menyerbu pasukan kavalery Amerika Selatan, ketika para keluarga dan penduduknya disiksa dan digantung sampai punah. Ada pendapat pernah mengatakan, Cornell sbg penulis lirik memang sengaja memilih tokoh 'Cochise' serta lirik yg vulgar, untuk dapat melepaskan bayang2 figur Zack de la Rocha sbg komandan RATM. Sekaligus menegaskan eksistensi Audioslave, yg secara musikal emang diupayakan berbeda dgn RATM, progressi antara trend Hip Metal namun kembali ke nyawa vintage ala Hard Rock.

Apapun itu tak bisa dipungkiri jika nyawa RATM terus melekat melalui salah satu gitarist berbakat di dekade ini, serta vocal Cornell selalu dikenal sbg pendekar Alternatif 90an lewat Soundgarden. Rock memang akan terus menemukan inovasi berikut melahirkan generasinya, 'Rage Against The Machine' + 'Soundgarden' = 'Audioslave'. Dengarkan intro drum bergemuruh ditimpali garukan gitar Morello bak helikopter melayang rendah di atas gurun, kemudian Cornell menjerit sengau sembari berpesan :
I'm not a martyr
I'm not a prophet
And I won't preach to you
-duke-

2 komentar:

  1. Anonim says:

    SIIP BOSS !!

  1. Samsi says:

    Asik tulisannya...