Pianist Turki kelahiran Kazakhstan 1969 yg kini memakai nama keluarga 'Rosenbaum' ini, mulai maenin tuts piano di usia dini 3 taon. Bahkan ia sanggup menulis beberapa komposisi dan lagu untuk dibawakannya saat usia 5 taon. Bakat uniknya pada musik amat kentara dan disebut sbg "anak ajaib" (child prodigies) dgn fenomena khusus yg disebut "Absolute Pitch", yakni kemampuan mengenali bahkan merangkai nada (perfect pitch) secara alamiah. Anugerah yg lantas membawanya ke sekolah khusus untuk balita luar biasa atas undangan akademi Moscow State Conservatory. Berlanjut hingga usia 11 lebih serius mendalami musik hingga lulus pada jurusan Piano and Composition dari Taskent Uspensky State Music School. Pendalaman bakat alami serta diasah secara akademis lalu diperdalam pada jurusan khusus komposisi dan orkestra hingga meraih gelar Master dari Institusi bergengsi St. Petersburg State Conservatory.
Kiprahnya memang lebih banyak berkutat pada dunia musik secara akademis. Hingga saat diundang secara khusus sbg instruktur musik di State Conservatoire - Ankara University, ia sekaligus mendapat peluang untuk bisa merekam beberapa kumpulan gubahan pribadinya sejak 1999. Kesempatan itu bukan demi peluang bisnis atau mulai terjun sbg musisi komersial, melainkan demi kepentingan dokumentasi termasuk rekaman pagelarannya serta sbg alat bantu saat mengadakan klinik musik. Aktivitas rutinnya semakin bertambah ketika terlibat pula pada kegiatan khusus UNESCO PBB terutama pengembangan bakat musik bagi para balita seperti pengalamannya dulu. Anjelika adalah anak tunggal dari ayahnya sang musisi berdarah Yahudi dgn si ibu asli Turki, kemudian jadi jati dirinya berupa hak kewarganegaraan. Persilangan budaya yg ditambah percampuran beberapa minat dari lingkungan beragam, membuat selera dan beberapa karyanya jadi eksotis namun gak meninggalkan unsur Classical sbg basiknya. Seperti pada album terakhirnya "Raindrops" (2009), ia bercerita tentang suasana pagi di ambient Himalaya (nuansa Lute), tentang harapan, nada hujan, hingga the dream of Varuna. Alunan pianonya menitik lirih bak gerimis, maupun menghentak bak hujan saat deras.
Yang terutama adalah konsep berdasarkan kecintaannya pada pola pikir "think globally, act locally", menjadikan karakter akan sebuah milieu. Dengarkan kisahnya tentang kawanan domba di perkampungan Urdu di kaki gunung, keheningan meditasi Raga ala India, hingga ke dansa Kroasiayg dipadukan lewat simphony Mozart. Tak lupa gemuruh perkusi rancak saat mengiringi tari perut (belly dancer) yg secara turun temurun telah melatih peranakan para wanita khas di budaya timur tengah. Kesemuanya tanpa sungkan berpadu lewat keindahan piano klasik nan sakral 'Bach a L'orientale'. Well para batangan, perkenalkan .. Mahluk terindah, aroma paling wangi di dunia, sehat membuai sekaligus gagah menggoda ;o)
-duke-
Penasaran nih. Trims infonya