CHRONICLE Of QUEEN

Posted: Minggu, 23 Januari 2011 by LAGUPEDIA in Label: , , , , ,
3

Now the wind, has lost my sail
Now the scent, has left my trial
Who will find me,
Take care and side with me
Guide me back,
Safely to my home

(The Golden Boy - Freddie & Montserrat Caballe)

*5 September 1946:
Zanzibar (sekarang menjadi negara Tanzania, di Afrika Barat), sepasang suami istri yakni Jer keturunan Gujarat dan Bomi Bulsara dari Persia telah dikaruniai anak lelaki pertama yg diberi nama Farrokh atau kelak dipanggil Fredderick. Bomi, sang ayah adalah pegawai negeri dari pemerintah Inggris dgn profesi sbg akuntan yg sering bertugas di luar negeri. Enam tahun kemudian, Farrokh punya adik perempuan bernama Kashmira. Namun setahun berikutnya ia dikirim ke India untuk bersekolah, dititipkan ke nenek dan bibinya di tahun 1954. Kondisi kehidupan yg berbeda negara serta jauh dari orang tua, membuatnya tertekan dan mulai disiksa kesepian. Melewati masa puber di Mumbay (pinggiran Bombay) dan popular di sekolah bahkan dikenal jago piano serta bikin band The Hectics, hanyalah pelampiasannya yg membekas. Ia jago memanipulasi penampilan sbg a great pretender, termasuk menetapkan menjadi Freddie, kelak ditambahkan Mercury. Lantas ia mudik ke London di usia 17 karena orang tuanya harus meninggalkan Zanzibar akibat revolusi. ('I was a very insecure young boy, probably because I was a bit sheltered').

*19 Juli 1947:
Tempat kelahiran Brian adalah di Glouster House Nursing-Middlesex, sarana bersalin yg cukup bergengsi di dusun Hampton, luar kota London. Brian menjadi anak tunggal yg merupakan kebahagiaan khusus bagi pasangan Harold and Ruth May. Harold adalah insinyur elektronik dan bekerja pada 'Ministry of Aviation', punya hobi merekam apa saja melalui handycam termasuk nonton gelaran musik. Tabiat Harold sbg perokok berat, kelak mempengaruhi Brian yg justru sangat anti rokok hingga kini.

*26 Juli 1949:
Roger Meddows-Taylor lahir di West Norfolk & Kings Lynn Hospital', dari pasangan Michael and Winifred yg kelak memberinya seorang adik perempuan, Clare. Michael bekerja sbg pengawas makanan pada sebuah Marketing Board, dikenal punya disiplin hidup yg ketat. Ia menambahkan nama leluhur 'Meddows' yg sudah jarang digunakan buat Roger, digabungkan dgn nama keluarga yakni Taylor. Michael sempat gusar mendapati anak sulungnya lebih minat ke musik sejak balita bahkan bikin band di usia 7 tahun sbg pemain ukulele. Roger dapat membuktikan kesungguhannya untuk prioritas sekolah, sembari belajar drum di usia 15 sekaligus akan mendaftar ke kedokteran.

*19 Agustus 1951:
Yang paling bungsu dari personil QUEEN adalah John Richard Deacon, kelahiran St. Francis Private Hospital di dusun Leicestershire dari petugas asuransi Arthur dan sang istri Lilian yg sbg pegawai tetap pada perusahaan Norwich Union. John yg kelak lebih dikenal dgn panggilan Deaks juga mempunyai satu2nya adik perempuan bernama Julie, sayangnya mereka harus kehilangan ayah di usia muda akibat serangan jantung. Deaks yg memang berkarakter introvert lantas mengalihkan kesedihan dgn tekun bersekolah hingga lulus high school dgn nilai selalu sempurna "A". Malah sempat bikin band sekolah, walau akhirnya ditinggalkan saat diterima di Chelsea College. Ia harus meninggalkan kampung menuju London, dimana kelak akan bertemu 3 serangkai yg barusan sepakat memilih nama band mereka: QUEEN

*1 9 6 3 :
Dengan pengaruh kental Buddy Holly, musisi Amerika yg entah kenapa amat digandrungi artis Inggris seperti Paul McCartney, Mick Jagger, maka Brian May pun mulai keranjingan gitar dan berandai akan membentuk kelompok musik sendiri. Bahkan ia bikin gitar elektrik sendiri, serta dibantu sang ayah menebang pohon Mahogani tua yg biasanya dijadikan kayu api. Ditambah berbagai perkakas dari koleksi di garasi termasuk mempreteli motor bekas, lantas pada body di cat merah menyala. Maka lahirlah gitar legendaris yg kelak dijuluki Red Mahogany's Special, hingga menjadi andalan khusus di setiap konser QUEEN.
(Experienced in wood and metal work, they carve the body of the guitar from a mahogany fireplace and the spring from the tremolo unit from an old motor bike. The arm of the tremolo is made from an old knitting needle, the fret is marked by 'mother-of-perl buttons'. Now legendary 'red special' cost just Eight Pounds and took eighteen months to make. The guitar possessed its own unique sound and was able to hold its head up high against Brian's friend commercially made guitar. Brian eventually settled on a six penny piece).
Selanjutnya bareng para sahabat sekolah yakni Tim Staffell, Dave Dilloway, John Garnham juga drummer cabutan Richard Thompson, Brian menjajal kemampuan mereka di tiap acara lokal. Mereka menamakan diri secara futuristik, pinjam judul buku George Owell yakni "1984". Bisa ditebak siapa yg memberi ide nama ajaib itu.

Kurang lebih pada saat bersamaan di lain tempat, Roger Taylor yg lebih diilhami seniman musik maupun film Jerry Lee Lewis serta Little Richard, juga sedang bikin band yg bernama Cousin Jacks. Kali ini iapun sempat pegang gitar, tapi lantas beralih menggempur bedug Inggris dan langsung meneguhkan pilihan akhirnya pada instrumen musik.

*1 9 6 4 :
Freddie dan sekeluarganya balik permanen ke London - Inggris, ia langsung meneruskan jenjang sekolah pada level selepas SMA lanjutan di Islesworth Polytechnic London. Pada tahun yg juga bertepatan dgn usianya ke 17, iapun dapat menetapkan statusnya sbg warga negara Inggris.

*1 9 6 5 :
John Deacon diusia 14 mulai iseng nge-band diluar rutinitas belajar, itupun akibat keseringan ngumpul di beberapa kafe musik kecil. Terutama favoritnya di Enderby Youth Club yg sering memutar lagu bernuansa R&B, Soul, serta beberapa hits Motown, jenis yg kelak mempengaruhi selera musikalnya hingga ke QUEEN. Contoh, lagu Another One Bites The Dust adalah karyanya yg kental bernuansa funky akibat Motown Sound.

*1 9 6 6 :
Roger Taylor makin serius bermusik lantas bergabung di band yg duluan beken, Johnny Quale & The Reaction hanya agar bisa ikutan festival Rock And Rhythm Championship. Motivasinya sepadan dgn hasil yg sukses menang di level lokal sbg band juara umum pertama.

Sementara Freddie meneruskan kuliah jurusan Graphic Art and Design di Ealing College of Art, seangkatan dgn Pete Townshend (The Who) dan Ron Wood (Rolling Stones). Ia juga ketemu Tim Staffell yakni temen nge-band Brian, yg sempat ngasih usul untuk merubah nama nan "aneh" Bulsara biar jadi apa kek yg keren .. "Mercury", misalnya. Anjuran itu ternyata diterima demi pertimbangan pintas agar lebih gagah jika bikin band kelak. Nyata kejadian, dgn nama lengkap baru "Freddie Mercury", ia ternyata dapat jalan untuk bergabung di sebuah band kecil. Walau namanyapun turut sama anehnya, Sour Milk Sea.

*1 9 6 7 :
Brian May dgn "1984" sempat tampil jadi pembuka konser Jimi Hendrix di Imperial College, hal yg membuatnya jadi lumayan beken. Brian juga ikut festival dan terpilih sbg Best Amateur Band Competition pada acara Top Rank Club. Karena hanya bergaung di seputar lokal, Brian sempat frustrasi lantaran selalu gagal berlanjut untuk bikin demo rekaman atau dilirik produser. Keputusan ekstrimnya, band "1984" dibubarkan karena dianggap terlalu amatir. Brian sempat bertekad untuk lebih serius di kuliahan saja.

Roger mulai masuk kuliah di Hospital College Whitechapel sesuai harapan bokap. (I was going to be a dentist once, but that was just a way of getting to London ad gaining the means of support from a student grant. Being a student was cool then).

*1 9 6 8 :
Berurusan dgn diktat biologi dan praktek gigi gak lantas menjadikan Roger berhenti mukulin drum di kampus. Sedangkan Brian justru semakin berminat dan ingin terlibat dalam program Astronomy Research at Jodrell Bank Laboratory. Tapi saat melihat Red Spesialnya nganggur, Brian mencoba kompromi untuk tetap bermusik sejalan kuliah. Maka lewat papan pengumuman di kampus, ia pasang iklan mini : "Dicari seorang drummer beraliran Mitch Mitchell!"
Bak skenario sinetron, Roger pas membaca iklan dan langsung merobek iklan untuk menjawab lowongan itu. Bertemulah Roger dan Brian untuk pertama kali, serta bareng Tim Staffel di posisi bas dan vocal, lahirlah band bahagia lantaran bernama sederhana "Smile". Freddie mulai stress dgn band anehnya dan ikut audisi di tempat lain, sembari dagang baju loak di Kensington Market. John Deacon malah asik di band baru bernama The New Opposition.

*1 9 6 9 :
Bulan Februari adalah peristiwa besar untuk Smile, saat tampil pada konser amal di Imperial College dan sepanggung dgn band tamu Free dan Joe Cocker. Mereka tampil nekat abis2an, besoknya nama Smile tercatat di koran lokal dgn komentar lumayan konstruktif: "Loudest group in the western world". Namun seterusnya Smile masih juga gagal mendapat kesempatan bikin demo rekaman karena cekak duit, ataupun dilirik pemandu bakat. Untuk menyambung ongkos, mereka mulai kerja serabutan. Brian jadi guru les matematika, Roger diajak Staffel ke kios loak sahabat kampusnya untuk melamar. Bisa ditebak nama pemilik kios loak itu?
Pertemuan Roger dgn Freddie di kiosnya, lantas mengundang Brian buat ikut kongkow. Kios loak seolah jadi markas, dan mereka sering beli minuman di Biba Store terutama si Brian karena gak harus jaga kios. Sementara Freddie jadi jarang di kios, karena malah nyambi kuli di bandara Heathrow. Hingga suatu saat, Brian mengajak kasir Biba Store untuk belanja di kios. Kebetulan ada Freddie, saat itulah ia mengenal cewek pirang tapi pemalu dan ringkih, Mary Austin. Freddie langsung naksir gadis udik dari Fulham lantaran merasa ada kesamaan sifat. Mary begitu minder dan gugup, selain udik juga karena kedua orangtuanya tuna rungu. Maka ia kurang terbiasa dgn bahasa verbal dan komunikasinya parah, tapi Freddie seolah menemukan dirinya yg selalu sedih dan kesepian sejak kecil. Mereka lantas jadian walau tanpa publikasi. Kelak saat Freddie mulai berhasil bersama QUEEN, ia mengajak Mary untuk mengurus soal administrasi dan keuangan group. Hanya demi selalu dekat namun tanpa dicurigai siapapun.
Mereka saling cinta dan membutuhkan, anehnya gak bisa disatukan. Mary mulai marah karena Freddie menolak diajak nikah bahkan memberi keturunan, Freddie beralasan fokus ke karir. Selama nyaris 6 tahun bersama, mereka bubar walau sempat diabadikan lewat lagu Love Of My Life (1975). Freddie mulai bertualang liar di wilayah queer, walau sempat dikaitkan dgn artis seperti Barbara Valentin (muncul sekilas di klip It's A Hard Life). Pastinya Freddie menderita selama 16 tahun akibat kehilangan Mary, wanita yg tetap menyayangi bahkan mengurusnya di akhir hayat. Jika pernah ada spekulasi foto Mary tengah mengandung saat pemakaman Freddie, itu bukan anak mereka. Mary telah memilih seorang pelukis dan punya dua anak.
Kembali ke kios loak 1969, Freddie lantas berkomentar ke Brian dan Roger tentang band mereka: "Penampilan kalian udah ok, tapi buang waktu. Gak ada yg orisinil. Coba deh bikin perpaduan yg unik, kerasnya Led Zeppelin tapi penampilan yg glamour dan mewah. Pan banyak bahan dari butik ini, boleh beli. Yang terpenting, kalian harus punya vokalis yg ngerti gaya dan punya kharisma selaku frontman!". Emang paling bokis dah si Fred ini.

Smile yg sudah berencana merekam demo berjudul Earth yg ditulis Staffell, jadi keracun dan antusias. Mungkin masalahnya memang bukan di musik, tapi perkara penampilan termasuk vokalis khusus. Lantas Brian menantang Freddie, knapa gak gabung aja? Tapi Freddie menolak lantaran ia merasa masih terikat dgn band lain, kali ini bernama "Wreckage", dan tetap saja aneh.

*1 9 7 0 :
Staffell mendadak mengundurkan diri dgn alasan pribadi, tapi memperkenalkan penggantinya. Freddie yg akhirnya melepaskan Wreckage, bareng Brian, Roger, dan Mike Grose sang bassist lantas memutuskan memulai sejak awal. Freddie punya ide nama QUEEN, didukung Roger tapi ditolak Brian. Sebetulnya Roger sudah punya nama pilihan The Rich Kids, juga Brian yg selalu lebih serius yakni Grand Dance dari buku "Out Of A Silent Planet" karangan C.S Lewis. Namun Freddie yg paling ngotot dan akhirnya sukses. "Years ago I thought up the name QUEEN. It's just a name, but it's very regal and sounds splendid. It's a strong name, universal and immediate. It had a lot of visual potential and was open to all sorts of interpretations. Of Course I was certainly aware of the gay connotations, but that just one facet of it!".

Sebagai sarjana seni grafis, Freddie otomatis menggarap logo QUEEN yg lantas didominasi oleh kombinasi zodiak mereka. Dua singa untuk Roger dan John sbg Leo, kepitingnya Brian mewakili Cancer, dan dua peri Freddie yg Virgo. Sementara burung dgn mahkota kerajaan adalah Phoenix yg mewakili kesetiaan, keanggunan, serta keabadian.
Sabtu 27 Juni, QUEEN resmi tampil perdana di Imperial College. Menampilkan lagu simpanan dari band Wreckage karya Freddie yg berjudul 'Stone Cold Crazy' dan langsung merengsek liar. QUEEN semakin dikenal publik sbg band unik dgn penampilan glamour, namun dianggap punya kelemahan yg monoton pada bass. QUEEN lantas bikin audisi kecil untuk ganti personil, tapi gak ada yg sreg. Tempat itu seperti sengaja disediakan untuk John Deacon, "I met Brian and Roger at a disco, I'd heard they're looking for a bass-player and asked if they'd consider me. So I had a kind of lil' audition and .. they took me on. Quite easy really" (John Deacon).

*1 9 7 2 :
Konon De L'Ane Lea Studio di Wembley sedang mencari band berbakat baru untuk dibuatkan demo sekaligus diperdengarkan kepada klien studionya. QUEEN otomatis melamar, mumpung kesempatan pake jadwal studio serta rekaman gratis. Mereka meracik dan bereksperimen dgn beberapa stok lagu mentah, kebiasaan yg kelak menjadi ciri karya mereka via overdubbing. Beberapa rekaman percobaan ini kini menjadi incaran para kolektor maupun pemburu bootleg yg beberapa telah dipublikasi seperti album langka QUEEN berjudul In The Beginning. Beberapa materi mentah nantinya akan menjadi alternatif hits yg sekarang dikenal melalui judul Keep Yourself Alive, The Night Comes Down, Great King Rat, etc.

*1 9 7 3 :
John Anthony dan Roy Thomas yg pernah mengenal Brian May saat masih di "Smile", lantas mengajak QUEEN ke'Trident Studio. Lantas QUEEN diajak ngisi acara radio special session for the BBC program Sounds of the Seventies, dgn sambutan baik dari publik. Manajemen Trident selanjutnya menghubungi 'EMI Record' untuk membicarakan kemungkinan merilis single Keep Yourself Alive, didukung penuh Radio BBC. Kejadian ini pada bulan Juli. Saking antusias dan mendadak, QUEEN lupa merancang gambar sampul rekaman. Sehingga mirip kasus band Genesis yg album perdananya sempat dikategorikan Album Rohani karena hanya tertulis "From Genesis To Relevation" (dari Kitab Kejadian hingga Kitab Wahyu) serta diblok hitam. Sedangkan QUEEN malah cuma sempat menulis logo Q tanpa warna selain hitam dan putih.
Namun para penulis musik sudah cukup mengenal QUEEN, walau ada kritisi yg sinis menggelari mereka "as Britain's answer to the New York Dolls". QUEEN cukup dgn menjawab berupa sajian khas yg akan menjadi ciri "balada kerajaan" melalui nomor seperti The Night Comes Down, Doing Allright, serta hentakan ala Led Zeppelin lewat Liar, Son & Daughter, tentu saja Keep Yourself Alive. Freddie mulai ge-er dan pe-de identik dgn tampilan "norak luar biasa". Apalagi di era itu nama David Bowie masih bergaya "normal", juga Marc Bolan belum "dandan" untuk mengusung gaya Glam Rock. Dunia panggung masih disihir ala horor oleh Ozzy maupun Alice Cooper, sementara Freddie mulai mengumbar glamour ala metrosexual. Walau kesuksesan mereka masih jauh di jalan nan berliku panjang, bahkan nyaris bubar di akhir setahun ke depan. Namun lompatan besar memang dimulai dari langkah kecil, QUEEN memulai dan lakukan itu semua. Amat terjal dan frustrasi, walau kronologis ini terasa terbaca banyaknya "kebetulan".
-duke-

3 komentar:

  1. J.J says:

    Group besar favoritku, reputasi dunia, legendaris juga personilnya sarjana semua. Perlu usaha hebat dan fans sejati untuk merangkum Awal sejarahnya seperti ini. You are my best friends... Thanks bro

  1. Dayat says:

    Kapan si Freddie pasang kumis buat dipanggung??