BOHEMIAN RHAPSODY

Posted: Selasa, 26 Juli 2011 by LAGUPEDIA in Label: , , , ,
5

so you think you can stone me and spit in my eye?
[jadi kau pikir bisa merajam dan meludahi wajahku?]
so you think you can love me and leave me to die?
[lantas seenaknya kau mencintai 'tuk lalu membunuhku?]
Bohemian adalah sebutan bagi para pengelana yang selalu berpindah tempat, walau bukan luntang-lantung. Istilah ini lekat pada budaya Hispanik sejak abad 19, ketika banyak kaum urban menjadi pengangguran akibat krisis revolusi Industri. Mereka mantan buruh yang punya kemampuan kerja, namun menolak jika harus disamakan terutama upah dengan mesin pabrik. Mereka lantas dikenal juga disebut kelompok Gypsy, kelak disematkan pula untuk kaum pergerakan anti kemapanan pada era rock yakni flower generation, yang disebut kaum Hippies. Sementara rhapsody merupakan gaya bahasa terhadap rangkaian essay serta lirik pujian bersifat personifikasi, juga biasa diekspresikan menjadi sebuah lagu. Maka ketika Freddie menciptakan rhapsody ini, menurut pengakuan resminya adalah dalam tujuan fiksi kreatif atau demi permainan komposisi terhadap lirik dan musiknya.
Namun banyak dugaan, lagu rhapsody kaum bohemian ini merupakan auto-biografi milik penulis terutama bersifat self-personifikasi. Dimana Freddie menggunakan beberapa identitas untuk menyamarkan simbol tertentu, walau sekali lagi diakui sebagai lawakan belaka. Juga rombongan parade karakter dengan meminjam beberapa tokoh maupun mantera, misalnya nama pemikir Galileo yang pernah dihukum mati pihak gereja atas tuduhan bidah. Perlu waktu seabad untuk pembuktian sekaligus pendapatnya diakui benar. Sementara Beelzebub merupakan sebutan bagi setan yang lantas diberikan antitesis berupa kata Bismillah. Scaramouch adalah kiasan bagi pengecut yang banyak omong, kebalikan dari seruan Mama Mia dan Magnifico dalam frase Italia yang bermakna positif. Fandango merupakan jenis tarian khas dari kesenian Flamenco, lirik yang juga pernah disenandungkan sebagai intro lagu milik Procol Harum yang kental dalam nuansa komposisi J.S Bach, berjudul "A Whiter Shade Of Pale".
Dalam sejarah kelompok QUEEN, Bohemian Rhapsody merupakan obsesi seorang Freddie yang telah dicicil berupa tulisan tak beraturan di buku hariannya sejak remaja. Walau ia tumbuh sebagai anak diplomat, banyak sumber menyebutkan jika Freddie amat pemalu termasuk minder. Maka saat ia memasuki jurusan seni di London, adalah pelampiasan naluri kreativitas bermusik berikut "selera akan keindahan" meski hanya sebagai penjual baju loak di sebuah butik kecil. Sekaligus pada tempat inilah ia bertemu Brian May dan Roger Taylor yang ketika itu sudah punya band sendiri. Mereka lantas bergabung untuk sepakat berjuang teramat keras di antara kemapanan para raksasa sebangsa Pink Floyd hingga Led Zeppelin.

Sungguh tak mudah bagi status rookie untuk menembus blantika musik yang kala itu justru sedang sibuk menjajah hingga ke Amerika (British invasion), walaupun mereka sudah punya album sendiri. QUEEN sempat terancam punah bahkan sebelum eksist. Maka Freddie bersumpah di tengah frustrasi yang makin menggigit untuk pertarungan akhir nan menentukan. Laksana proses eksekusi dari novel The Stranger milik Albert Camus, Freddie mengumpulkan setiap coretan kepedihan lama berupa lirik "Is this the real life, is this just fantasy?", berikut pertaruhan QUEEN untuk berjuang "From nobody to become somebody". Kesemuanya dituang menjadi konsep panjang dalam kehidupan satu malam ala teatrikal secara ekstravaganza, bertajuk "A Night At The Opera". Antara lain memuat anthem kaum terpinggirkan secara rhapsody berupa lirik "I don't want to die (even) I sometimes wish I'd never been born at all".
Dengan durasi 5 menit 55 detik, sebuah epic telah lahir walau sempat membuat pesimis karena dianggap keliwat panjang dan rumit terutama untuk diputar secara popular di radio. Namun seorang DJ radio yg juga sahabat Freddie (kelak malah disebut sebagai salah seorang rekan intimnya) yakni Kenny Everet, tetap nekat memutar lagu itu di acaranya. Hasil rekaman marathon seminggu terutama bagian tersulit hasil overdub 180 harmonisasi vocal keempat Queen berikut solo gitar Brian, harus dibagi dalam enam movement. Namun tak kuasa melarang kuping dunia untuk selanjutnya mendengar mereka, serta sejarah mencatat lagu Bohemian Rhapsody dalam berbagai versi. Perpaduan uneg kegelisahan bahasa Rock diimbuhi kemegahan impian opera nan dramatis dalam satu malam pertunjukkan. Hingga semua berseru lantang melalui atraksi vokal maupun skill individual terhebat yang pernah ada di bumi ini.
*1st verse: Intro [0'00 – 0'51]
Is this the real life .. is this just fantasy
Caught in a landslide .. no escape from reality
Open your eyes, look up to the skies and see
I'm just a poor boy .. I need no sympathy
Because I'm easy come easy go, little high little low
Anyway the wind blows, doesn't really matter to me ..

*2nd verse: Ballad [ 0'52 – 2'38]
Mama, just killed a man, put a gun against his head
Pulled my trigger now he's dead ..
Mama, life had just begun, but now I've gone
and thrown it all away ..
Mama oooh .. didn't mean to make you cry
If I'm not back again this time tomorrow, carry on
Carry on .. as if nothing really matters

Too late, my time has come ..
Sends shivers down my spine, body's aching all the time,
Goodbye everybody, I've got to go ..
Gotta leave you all behind and face the truth

Mama oooh (any way the wind blows)
I don't want to die, I sometimes
Wish I'd never been born at all ..

*3rd verse: Brian's Guitar Solo [2'39 – 3'04]
*4th verse: Operatic Choir [3'05 – 4'09]
I see a little silhouetto of a man,
Scaramouche, scaramouche will you do the Fandango
Thunderbolt and lightning, very very frightening me

Galileo, Galileo ..
Galileo, Galileo figaro .. Magnifico
But I'm just a poor boy and nobody loves me
He's just a poor boy from a poor family
Spare him his life from this monstrosity

Easy come easy go, will you let me go
Bismillah! No, we will not let you go, let him go
Bismillah! We will not let you go, let him go
Bismillah! We will not let you go, let me go
Will not let you go, let me go
Will not let you go, let me go

Never let me go .. no, no, no, no, no, no
O mama mia, mama mia, mama mia let me go
Beelzebub has a devil put aside for me,
For me .. for me

*5th verse: Rock [4'10 - 4'57]
So you think you can stone me and spit in my eye
So you think you can love me and leave me to die
Oh baby, can't do this to me baby ..
Just gotta get out, just gotta get right out of here

*6th verse: Outro With Guitar [4'58 - 5'55]
Nothing really matters, anyone can see,
Nothing really matters, nothing really matters to me,
Any way the wind blows ..
Taken album "A Night At The Opera" (October 1975)
- Highest UK Chart Position: 1 - for 9 weeks (17 weeks on chart)
- Highest USA Chart Position: 9
- Highest Aussie Chart Position: 1 - for 2 weeks (23 weeks on chart)
- Highest Japanese Chart Position: 48 (19 weeks on chart)
- Highest Dutch Chart Position: 1 - for 3 weeks (13 weeks on chart)

* 1991 "Freddie Tribute", reissue
- Highest UK Chart Position: 1 - for 5 weeks (14 weeks on chart)
- Highest Australian Chart Position: 5 (14 weeks on chart)
- Highest Dutch Chart Position: 2 (11 weeks on chart)

* 1992 "Waynes World", reissue
- Highest USA Chart Position: 1 (17 weeks on chart)

Therefore, *Number 1* in four different years, '75, '76, '91, '92. Belum pernah
ada satupun lagu internasional yang memiliki catatan fenomenal seperti ini.
-duke-

5 komentar:

  1. galih_soewito says:

    JEMPOOOLLL POLLL...

  1. rachbini_ks says:

    Rock Epic Terbaik Sepanjang Masa versi majalah musik Mojo edisi April 2004

  1. xenophobic says:

    has the feel of a mini opera with six acts, it starts with an overture then sings about the murder that changes the young man's life. to overall is a suicide note left to a man's mother basically apologizing.

  1. Anonim says:

    band hebat! sayang freddie seorang gay, kalo gak mungkin jutaan fans bakalan memberikan nama anak nya dengan nama vokalis queen. termasuk saya pastinya.

    kalo rolling stone sdh dibikin jadi nama majalah, maka queen pantes menjadi nama sebuah hotel.

    saya bayangkan masuk ke pintu utama hotel tersebut, ada spanduk besar yang mengucapkan:

    "welcome behomian raphsody"

    dion malau-