thoughts in time and out of season
the hitchhiker ..
stood by the side of the road
and leveled his thumb
in the calm calculus of reason
the hitchhiker ..
stood by the side of the road
and leveled his thumb
in the calm calculus of reason
James Douglas Morrison, widely considered to be one of the most charismatic front-men in rock music history, casanova psychedelic sekaligus politisi erotis bercelana kulit. Ia selalu mengaku bukan penyanyi but a preacher, also the author of several books of poetry, and the director of a documentary and a short film. Tapi bagi beberapa pemujanya, dialah penunjuk arah jalan .. dan bagi pengelana tersesat, dialah Khalik .. sang pengendara dalam badai. Dia juga penuntun sekaligus pembuka segala pintu menuju ke sesuatu di baliknya, karena dialah Jim Morrison.
:Hi, how you doin?
:I just got back into town L.A.
:I was out on the desert for awhile ..
*riders on the storm*
:Yeah. In the middle of it
*riders on the storm*
:Right ..
*into this world we're born*
:Hey, listen man, I really got a problem
*into this world we're thrown*
:When I was out on the desert, ya know
*like a dog without a bone, an actor out on loan*
:I don't know how to tell you
*riders on the storm*
:But, ah .. I killed somebody
*there's a killer on the road*
:No ..
*his brain is squirming like a toad*
:It's no big deal, ya know
:I don't think anybody will find out about it, but ..
*take a long holiday*
:Just, ah ..
*let your children play*
:This guy gave me a ride, and ah ..
*if you give this man a ride*
:Started giving me a lot of trouble
*sweet family will die*
:And I just couldn't take it, ya know
*killer on the road*
:And I wasted him ..
:I just got back into town L.A.
:I was out on the desert for awhile ..
*riders on the storm*
:Yeah. In the middle of it
*riders on the storm*
:Right ..
*into this world we're born*
:Hey, listen man, I really got a problem
*into this world we're thrown*
:When I was out on the desert, ya know
*like a dog without a bone, an actor out on loan*
:I don't know how to tell you
*riders on the storm*
:But, ah .. I killed somebody
*there's a killer on the road*
:No ..
*his brain is squirming like a toad*
:It's no big deal, ya know
:I don't think anybody will find out about it, but ..
*take a long holiday*
:Just, ah ..
*let your children play*
:This guy gave me a ride, and ah ..
*if you give this man a ride*
:Started giving me a lot of trouble
*sweet family will die*
:And I just couldn't take it, ya know
*killer on the road*
:And I wasted him ..
*yeahhh ..*
Malam pada awal Juni 1971, Jim bareng temannya berdiri senyap di tangga gereja Sacre-Coeur, Montmartre utara Paris. Lantas dari tangga yg tinggi itu, Jim bertanya kepada Alain, sahabatnya itu, tentang sebuah bukit hijau yg tampak berkabut dari kejauhan. Itulah kuburan Pere-Lachaise, sebuah makam tua nan mashyur sbg pembaringan akhir para tokoh terkenal Prancis seperti Chopin, Edith Piaf, dan Oscar Wilde. Dalam konteks Arsitektur, pemakaman (berikut batu nisan) dapat memiliki makna tersendiri yg dapat bercerita, seperti balada "Epitaph" pada lirik miliknya pendekar Prog, King Crimson tentang nisan yg dapat menipu atau simbol status sosial. Contohnya saat peneliti Laurens Andries Brandeis pernah menemukan makam ruangan Raja Lombok tahun 1894, dia gak silau pada ornamen dan artefak bertaburkan emas. Justru perhatiannya terpaku pada peti kayu sederhana tanpa identitas, ketika dibuka berisikan kerangka mayat berikut kitab Negarakertagama yg lantas menjadi salah satu artefak tertulis milik dunia. Begitupun dgn legenda istri mantan gubernur Thomas Stamford Raffles, konon dibuatkan kuil bagi Olivia Marianne Raffles berikut kompleks nan luas asri dekat istana yg kini disebut 'Kebun Raya Bogor'. Padahal jasadnya terbaring sunyi di Taman Kerkhof Laan, kini disebut Kebon Jahe Kober atau Taman Prasasti Jakarta.
Adapula Le Pere Lachaise Cemetery yg dibuat oleh Napoleon tahun 1804, kini sanggup menarik ribuan peziarah bahkan objek turis saban tahun. Makam seolah panggung terakhir milik para tokoh dan artis yg tak pernah lekang dimakan waktu, termasuk pendekar advant garde nan sexy Jim Morrison yg konon menolak untuk dibaringkan di samping makam Oscar Wilde karena lebih memilih menyendiri di puncak. Namun tak dipungkiri justru kehadiran Morrison yg boleh disebut sbg magnet sebelum para peziarah internasional menjenguk peristirahatan Edith Piaf maupun Maria Callas. Maka mereka inilah yg akan terus membawa keabadian melalui identitasnya masing2, melalui bongkah nisan khas di dalam sebuah kompleks. Mereka mungkin boleh disebut pengendara dalam badai, senyap sekaligus penuh gemuruh.
Mungkin itulah isi pikiran liar Jim saat bareng temannya sembari berdiri saling senyap di tangga gereja Sacre-Coeur, pada malam sekitar awal Juni 1971. "Yep, aku ingin ke sana .. dan akan di sana!", cetus Jim.
-duke-
Pernah Anda berpikir, bagaimana Anda ingin dikenang ketika orang-orang asing itu mengunjungi makam Anda suatu hari?