Donna Donna

Posted: Sabtu, 17 Desember 2011 by LAGUPEDIA in Label: , , ,
5

On a wagon, bound for market
There's a calf with a mournful eye
High above him, there's a swallow
Winging swiftly through the sky
Lagu Donna-Donna dianggap sbg karya tradisional atau khasanah folksong, mewakili ciri sebuah budaya secara umum atau berdasarkan kejadian lokal sbg ranah publik. Namun gak lantas jadi otomatis dianggap sbg produk anonim, karena beberapa contoh lagu berlabel tradisional telah mencantumkan nama komposer maupun penggubah liriknya. Salah satu contoh folksong terkenal yg gak jelas penciptanya kemudian amat popular terutama pada genre musik tertentu, adalah lagu The House of Rising Sun yg konon awalnya dipromosikan oleh kelompok The Animal (Eric Burdon). Namun lantaran karya tsb bersifat anonim atau public domain, pada data lagunya dapat dituliskan "tradisional" atau "no name". Begitupun status pada lagu yg akan dibahas kemudian, sebuah balada yg konon lekat mewakili pergerakan budaya bahkan perkembangan sebuah generasi pasca era baby boomers 60an. Berupa frase "Donna Donna" yg diyakini berasal dari kosa budaya Yahudi, sebuah musikal dinamakan "Dana" untuk kemudian disenandungkan berupa pengulangan kata saat dilafalkan menjadi "Dana Dana".
How the winds are laughing
They laugh with all their might
Laugh and laugh the whole day through
And half the summer's night
Nada berikut lirik pada musikal ini diperkirakan mulai popular di kalangan jelata Yahudi saat penguasa Hitler (konon sebetulnya berdarah Yahudi pula) menyebarkan kekuasaannya sambil melancarkan genocide secara sistematis pada kaum Yahudi sbg dominasi untuk pemurnian ras unggul. Istilah "Dana" bisa bermakna banyak, antara lain sebutan sbg salah satu nama favorit bagi kaum wanita Yahudi. Sementara pada budaya Turki akan bermakna "sapi" (binatang), yg juga dapat berarti subur serta menghasilkan kebaikan. Sementara bagi Yahudi perantau yg tersebar terutama di Eropah Tengah seperti di Jerman serta Polandia, makna "dana dana" lebih merupakan senandung atau nada berguman tanpa makna khusus. Ketika lirik lagu ini menggunakan "dana" sbg perlambang "sapi" (a calf), adalah personifikasi sang tokoh lagu saat mewakili kaum Yahudi yg teraniaya selama Perang Dunia. Gak beda dgn istilah di Indonesia, yakni "sapi perahan". Kemudian ditambahkan peran antagonis berupa "the farmer", sang tuan atau pemilik sapi yaitu peran Nazi. Kondisi yg kemudian memberi simbol lain seperti burung layang-layang (swallow) termasuk angin (wind), adalah konsekwensi alamiah mewakili keinginan untuk bebas sekaligus tekad menolak dijajah.

Donna donna donna donna
Donna donna donna do ..
Donna donna donna donna
Donna donna donna do ..
Ketika segala pesan telah lengkap untuk disebarkan, maka hadirlah sosok pendekar berambut legam panjang dgn wajah tirus berdarah Meksiko, Joan Baez. Dia memberi interpretasi teks ke dalam versi lirik berbahasa Inggris, secara bersahaja cukup ditemani gitar akustik namun dgn perkasa menyebar ke pelosok pentas Internasional. Joan sudah memiliki reputasi dan gaung sbg pemberontak lewat lagu seperti Kumbaya (diadopsi menjadi salah satu lagu gereja di Indonesia), Biko (nama tokoh pejuang anti apertheid yg dinyanyikan dan milik Peter Gabriel), We Shall Overcome khusus untuk Martin Luther King (kelak dipopulerkan oleh seorang anak muda Yahudi marga Zimmerman), kemudian balada Donna Donna yg mulai disenandungkannya sejak awal 1960. Joan Baez boleh ditahbiskan sbg pelopor pendekar wanita bagi khasanah yg disebut Folk Rock, yakni penyanyi balada dgn ciri berbekal gitar akustik nan bersahaja (folk) tapi lantang saat mengumandangkan lirik kritis sehingga boleh disebut mewakili karakter habitat Rockers. Ditunjang pergaulan Joan secara luas dan berbagi panggung dgn jagoan folk lain seperti Donovan, termasuk persahabatan lintas musikal antara lain hubungan personalnya dgn Janis Joplin.
Stop complaining, said the farmer
Who told you a calf to be?
Why don't you have wings to fly with
Like the swallow so proud and free
Salah satu peran terpentingnya adalah saat mengajak seorang pemuda lusuh bersuara berantakan plus tampang ajaib namun bakal disebut jenius lantaran kualitas liriknya, seorang brondong Yahudi bernama Robert Allen Zimmerman. Joan memperkenalkan rekannya melalui konser bareng, hingga kelak malah lebih terkenal sbg sosok penting pemusik 60an melebihi pamor Joan Baez. Dikenal pula sbg pemikir musik, dunia kelak akan mengenalnya sbg Bob Dylan hingga pengaruhnya terasa sampai ke Indonesia untuk melahirkan pengikut semacam Leo Kristi hingga Iwan Fals akibat kharisma si Yahudi inilah. Semuanya memiliki ciri dan tema yg sama yakni kritik sosial melalui lagu maupun mewakili anti kemapanan, dampaknya luas untuk jadi panutan di kawasan penuh gejolak terutama negara dunia ketiga. Eksistensi "Donna-Donna" versi Baez juga semakin luas dikumandangkan mewakili konteks anti rasial (freedom), isu gender hingga protes terhadap perang (invasi terhdap Vietnam) sekaligus diterjemahkan lewat semboyan "Make Love, Not War". Donna-Donna menjadi amat popular dan sering dinyanyikan di tiap kelas sekolah, diterjemahkan khusus ke dalam bahasa Jepang tetapi justru terlarang di Korea Selatan atas tuduhan "propaganda komunis".
Fenomena Donna-Donna juga mampir dan merebak di belantara musik maupun kondisi sosial Indonesia, antara lain melalui tokoh Soe Hok Gie. Ketika Gie dimunculkan kembali melalui film bio-pic berjudul sama, Donna-Donna ditampilkan kembali melalui suara Rita Nursanti (mantan RSD) khusus menggambarkan lagu favorit Gie. Walau perlu diteliti lagi, namun diyakini peran balada Donna-Donna bukan hanya sekadar lagu buat Gie. Setidaknya boleh untuk mengiringi sikap seorang Gie yg secara gamblang pernah menulis, dimana esensi secara tema -menurutku- punya kemiripan dgn spirit pada lagu Donna-Donna:

"Saya bermimpi tentang sebuah dunia, di mana ulama, buruh, dan pemuda bangkit kemudian berkata: Stop semua kemunafikan, stop semua pembunuhan atas nama apa pun. Tak ada rasa benci pada siapapun, agama apapun, dan bangsa apapun. Dan melupakan perang dan kebencian, kemudian hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik!".
Calves are easily bound and slaughtered
Never knowing the reason why
But whoever treasures freedom
Like the swallow has learned to fly
-duke-

5 komentar:

  1. Yansen says:

    terima kasih untuk info menarik lewat tulisan ini

  1. JASMERAH says:

    Lagu ini dari teater Yidish, adalah kesenian keturunan Yahudi Ashkenazi. Albert Einstein termasuk keturunan Ashkenazi. Danna memang mengenai tentang anak sapi yang digiring ke pembantaian untuk mencerminkan situasi Yahudi pada masa Holocaust oleh Hitler.

  1. Anonim says:

    it's Jose,-

  1. ada pendapat, "donna donna" adalah sebutan lain "adonai", nama yahudi menyebut tuhannya. sementara lirik asli "donna donna" ditulis oleh aron zeitlin, anak penulis yahudi berpengaruh, hillel zeitlin. bapaknya inilah yg banyak menulis tentang sastra dan musikal "yiddish".
    serta akibat dari fakta ini, lagu "donna donna" dianggap salah satu alat propaganda yahudi untuk menyebarluaskan paham dan ideologi zionism. dampaknya sudah jelas, lagu ini diharamkan oleh segolongan dan agama tertentu sebagai "kafir".

  1. Anonim says:

    ini ibarat lagu Gendjer-Gendjer, sebuah lagu yang memancing rezim untuk menyiksa, menculik dan membunuh. Maka saya terkenang dengan seorang bapak tua yang pernah jadi ketua DPC PKI di Kab. Dairi Sumut. lagu ini cocok buat mereka...

    dion malau