Time In A Bottle - Jim Croce

Posted: Kamis, 07 Juni 2012 by LAGUPEDIA in Label:
1

if i could save time in a bottle
the first thing that i'd like to do
is to save every day, till eternity
passes away, just to spend them with you
Keyakinan, dapat diyakini sbg perihal abstrak, berupa sikap yg ditunjukkan oleh seseorang atau sekelompok untuk memperoleh pemahaman bahwa ia atau mereka telah memperoleh kebenaran. Oleh karena keyakinan merupakan refleksi sikap, maka nilai sebuah keyakinan tidak berarti selalu benar. Dengan kata lain, keyakinan bukanlah jaminan kebenaran meski akan meningkat menjadi kepercayaan. Karena esensi kepercayaan bisa dibangun oleh kondisi kontekstual ketika suatu premis dianggap benar bahkan dinyatakan benar. Untuk itulah sebuah kepercayaan yg baik akan selalu membutuhkan pupuk kebenaran antara lain melalui penebalan sikap terhadap tiang keyakinannya, antara lain berupa penguatan yg dapat langsung menohok sisi psikologis terutama emosional seseorang. Hal ini sering disebut "perkara manusiawi", not only flesh, blood and brain, maka gak perlu untuk dipertanyakan bagaimana caranya menyimpan waktu di dalam botol. Yakini saja dan selesaikan dulu tulisan berikut, sebelum menemukan kesejatiannya.
James Joseph Croce, diyakini kelahiran Pennsylvania 1943 dari keluarga sederhana yg menyenangi musik meski bukan pemusik. Minat pertama Jim adalah memainkan akordion di usia 5 taon juga memetik gitar, dua instrumen yg biasa digunakan oleh masyarakat di dusunnya dalam keseharian seperti halnya peralatan bertani atau alat pancing. Bermusik adalah bagian keyakinan dari kehidupan yg selalu dibangunkan ayam berkokok sebelum matahari muncul, bertelanjang dada di ladang menyerap siang musim panas, hingga gelap saat minum bir. Ketika Jim mulai bersenandung di pentas sekolah hingga ngamen di berbagai cafe, lebih merupakan bagian dari elemen kehidupan. Bermusik lebih dianggap sbg pemimpin parade atau pemberi ketukan irama hidup, walau tetap menerima bayaran. Karena bermusik pulalah yg mempertemukan Jim saat menjadi juri untuk menilai salah satu peserta bernama Inggrid, untuk menempuh keyakinan bersama sbg duo Jim & Inggrid. Pasangan yg lantas didaulat sbg musisi oleh para audiens setelah dibius rangkaian puisi cinta hingga balada tradisional, melintasi genre blues hingga rock'n'roll. Setelah beberapa tahun mengembangkan ikatan yg erat terutama merangkul penggemar fanatik sembari menabung kumpulan hingga lebih dari 3.000an lagu, Jim & Inggrid mendapat undangan untuk rekaman di New York. Sebuah kesempatan untuk membuktikan keyakinan bermusik lewat refleksi sikap, walau tidak harus selalu benar.
if i could make days last forever
if words could make wishes come true
i'd save every day like a treasure and then,
again, i would spend them with you ..

Berbekal album berjudul duo suami istri, merekapun berjuang keras belajar hidup sbg musisi yg berbeda dgn status di kampung. Musik bagi New York adalah bisnis dan industri, tanpa terasa nyaris 2 tahun mereka menempuh lebih dari 500.000 Km untuk promosi di klub bawah tanah hingga pentas di kampus termasuk keliling radio namun gagal menembus konser elit. Jim & Inggrid sempat menumpang beberapa karya Gordon Lightfoot hingga Joan Baez yg sedang trend, rupanya hanya mengulur bukti kegagalan termasuk bangkrut semakin menggerogoti. Mereka menyerah lalu mudik dalam keadaan miskin, hanya membawa sebuah gitar sbg saksi. Jim berusaha tegar walau trauma dgn musik, ia kerja kasar serabutan sbg supir truk hingga buruh bangunan. Pada suatu peristiwa yg disebutnya "bagian dari periode pembangunan watak", berupa kecelakaan kerja yg fatal mengakibatkan satu jari tangan kanannya putus. Dampak kehilangan sbg gitaris yg menggoyahkan keyakinan, walau Jim tetap memupuk kepercayaannya lewat cara lain. Ia masih trauma bermain gitar. Terkadang di tiap perhentian atau memasuki sebuah cafe telah menjadi siksaan tersendiri. Namun saat beristirahat di bak truk atau mengiringi proses berdirinya sebuah bangunan, Jim tetap mencatat segala peristiwa berikut nada yg selalu berkumandang di hatinya. Hingga pada skenario misterius yg sering disebut nasib atau jodoh, Jim bertemu seorang musisi terpelajar bernama Maury Muehleisen dari New Jersey. Maury memiliki kemampuan musikal akademis namun diistilahkannya sendiri "no soul", ketika sempat berbincang dgn Jim yg dirasakannya menyimpan sebuah magnet tersendiri. Akhirnya Maury sanggup membujuk Jim untuk bernyanyi dan mengeluarkan seluruh catatannya, perpaduan gitar Maury dgn karya dan suara Jim menjadi tingkatan keindahan tersendiri. Kehadiran Maury sanggup menghadirkan keyakinan baru walau bukan jaminan kebenaran, serta berpotensi meningkat menjadi kepercayaan berupa kontrak rekaman 3 album sekaligus.
but there never seems to be enough time
to do the things you want to do once you find them
i've looked around enough to know, that you're
the one i want to go .. through time with
Jim Croce meyakini kepulihannya dan mulai menikmati hasil jerih payah terutama membalas dukungan sang istri yg pensiun bernyanyi. Jim sanggup menyelesaikan 3 lagu selama seminggu di meja dapur rumahnya yg berjudul Operator, Walkin' Back to Georgia, dan A Long Time Ago, tiga lagu yg sebetulnya gagal mendongkrak popularitas album namun menjadi harta karun kelak hanya seminggu setelah ia meninggal. Pada seluruh masa sulit namun selalu dinikmatinya inilah, Jim mendengar kehamilan Inggrid. Dimasa kebangkitan namun tetap belum pasti arahnya, Jim berkesempatan menjadi ayah setelah nyaris 7 tahun menikah. Jim kembali duduk sendirian di dapur dalam keheningan malam, ia coba merangkum seluruh musik kehidupannya, perjuangan dan peluangnya, hingga keinginan dan harapannya sbg seorang calon ayah. Ia terkenang peristiwa indah saat mengisi konser amal di Afrika. "We had a good time", Jim recalls .. "We just ate what the people ate, lived in the woods, and played our songs. Of course they didn't speak English over there .. But if you mean what you're singing, people understand!". Semangat yg mengajarkan Jim untuk dapat "menyimpan waktu" berupa kenangan, sekaligus melepaskan kenangan serupa pesan dalam botol yg lepas dan bebas mengikuti ombak dan waktu. Rangkuman dan peristiwa yg selanjutnya dicatat dan diberi judul "Time In The Bottle", khusus dipersembahkan bagi calon bayi yg sedang dikandung Inggrid.

Misteri waktu pulalah yg harus dibarter Jim. Ketika ia mulai sibuk memproklamirkan album ketiga I Got A Name sekaligus menanti kelahiran anaknya, Jim harus melakukan promo tour dgn pesawat. Tanggal 20 September 1973 tersiar khabar kecelakaan udara yg menyebabkan seluruh penumpang termasuk 5 musisi tewas. Kepergian Jim meninggalkan banyak dampak terutama popularitas sbg artis walau dianggap hanya setahun, serta warisan yg cukup bagi penerusnya Adrian James "AJ" Croce terutama lewat Time In A Bottle. Meski pukulan bagi Inggrid yg sulit menerima fakta dan mengurung diri selama beberapa tahun, hingga sanggup menikah kembali dan memperoleh seorang anak perempuan yg kemudian membujuknya agar diijinkan merilis ulang seluruh lagu dan nyanyian Jim. Sebagai penghormatan atas musik dan keyakinan bersama yg pernah mereka miliki, Inggrid membuka cafe dan restoran. Merupakan paket keabadian untuk lagu Time In A Bottle yg telah dinyanyikan oleh puluhan musisi seperti Glen Campbell idola Jim, Nana Mouskouri, Chris de Burgh, Kenneth "Babyface" Edmonds, hingga interpretasi pada salah satu episode serial The Muppets Show. Maka bagai menyimpan waktu dalam botol dan harus dibuka sbg vintage, Inggrid merekonstruksi tiap perjalanan serta menguak kebenaran sembari mempercayai lagu I'll Have To Say I Love You yg terus dilantunkan Jim untuknya. Itulah makna keyakinan yg sebenarnya ..
if i had a box just for wishes
and dreams that had never come true
the box would be empty, except for the memory
of how .. they were answered by you

-duke-

1 komentar:

  1. Anonim says:

    Thanks.