OH MY LOVE

Posted: Sabtu, 19 Juni 2010 by LAGUPEDIA in Label: ,
2

:oh my love,
:for the first time in my life
:my eyes is wide open ..
:oh my lover for the first time in my life
:my eyes can see ..

Entah apa yg ada dipikiran John Lennon saat pertama bertemu wanita 'ajaib' bertipe oriental dgn rambut terurai utk menutupi rahangnya. Berusia lebih tua bernama Yoko Ono di sebuah pameran, begitu dingin dan -terutama- cuwek kepadanya? Yang pasti amat kerasukan bahkan menghantuinya saat berguru ke India sepanjang musim semi 1968, dgn tema 'to get away from everything'. John berniat tassawuf, tapi sekaligus diganggu obsesi berikutnya.

Maka saat The Beatles kembali ke Liverpool untuk sesi rekaman, John telah membuat banyak draft lirik dan lagu bersifat pribadi terutama buat Yoko. Hingga akhirnya Yoko tak bisa lepas lagi, mulai menjadi bayangan John hingga ke dalam studio yg membuat gusar terutama Paul. Setidaknya mulai ada indikasi, signature terkenal duo Lennon/McCartney akan berubah jadi Lennon/Yoko. Padahal Cynthia masih menyandang nama Lennon, dan Paul gak bisa menandingi John bahkan dgn membawa Francie Schwartz ke studio. Kemudian secara cepat dan mendadak, semuanya berubah dan tinggal menjadi sejarah.
:i see the wind, oh i see the trees
:everything is clear in my heart
:i see the clouds, oh i see the sky
:everything is clear in our world

Konsep lagu 'Oh My Love' yg telah disiapkan lama oleh John, kemudian ditambahi lirik sekaligus disederhanakan oleh Yoko. Terutama secara keseluruhan album solo kedua mereka berjudul 'Imagine', merupakan ilham dari kumpulan puisi Yoko tentang trauma perang di masa kecilnya (Grapefruit - 1965). Beberapa konteks yg inspiratif misalnya terdapat pada bait seperti: imagine .. a raindrop, imagine, the clouds dripping ..

Hal ini diyakini yg menjadi konsep keseluruhan bagi judul album sekaligus judul lagu 'Imagine' dalam konsep personal sekaligus universal. Namun terutama adalah saat dijabarkan dalam lirik Lennon/Yoko yakni 'Oh My Love', serta menjadi pas dgn karakter vokal John yg datar. Lupakan kegarangannya saat membuka lagu 'Girl' (Rubber Soul) yg tegas dan tinggi ('Is there anybody going to listen to my story ..'). Lantas menjadi desahan nan pasrah, pelan sekaligus powerful dalam lagu 'Imagine', 'Jealous Guy' terutama 'Oh My Love'.

Penghayatan yg dibawakan tenang tanpa ragu sekaligus tak segan memohon tanpa jatuh cengeng, adalah luka kesepian juga kekuatan harapan. John terbebas dari faktor tehnis misalnya untuk menutupi kelemahan vokalnya yg selama ini berkesan 'raw'. Sehingga perlu ditutupi secara tehnis saat rekaman ato 'berteriak' terutama pada lagu beat saat bernyanyi bersama Bitels, sementara Paul yg melodius lebih mendapat porsi sebagai bius 'lagu2 merdu'.
:oh my love,
:for the first time in my life
:my mind is wide open ..
:oh my lover for the first time in my life
:my mind can feel

Maka ketika John 'menemukan' Yoko, sebenarnya banyak aspek telah terjadi terutama buat John. Ia yg berkesan kadang gak pede terhadap kualitas suaranya, justru mendapat pelepasan melalui lagu 'Mother'. Vulgar menyatakan apa yg dirasakan melalui Imagine serta Oh My Love, jujur tanpa tuntutan tehnikal tertentu. Plain Lennon, itulah karakternya. Serta ditunjang kehadiran George Harrison yg cenderung memiliki karakter sama, bukan gitaris dan musisi yg canggih dalam kategori best player, melainkan musisi ber-karakter. Faktor ini yg saling melengkapi, jujur sebagai keindahan keseluruhan album 'Imagine'.

Esensi lain adalah konteks keseluruhan yg diwakili Oh My Love, juga kelengkapan bagi lagu lainnya berjudul 'How?'. Lagu yg disebut sbg pengalaman John saat menjalani sesi penyembuhan (primal therapy) bareng Yoko, yakni upaya kontemplasi demi mengatasi trauma di masa kecil mereka. Kemudian mereka mendapat kelegaan (result of the therapy) serta keterikatan berupa pencerahan (my eyes is wide open).
Imagine .. dari How menjadi Oh My Love. Mungkin perkara universal beginilah yg selalu relevan serta sanggup menyebar ke seluruh dunia sekaligus bermuatan personal, seperti adaptasi lokal yg menjadi nada 'Oh Kasihku' miliknya Koes Plus.
:i feel sorrow, oh i feel dreams
:everything is clear in my heart
:i feel life, oh i feel love
:everything is clear in our world
-duke-


Read more...

W O M A N

Posted: by LAGUPEDIA in Label: ,
1

for : d'other half o'd sky
-------------------------------
(double fantasy, 11'1980)
:woman, i can hardly express
:my mixed emotions ..
:at my thoughtlessness
:after all i'm forever in your debt

Sejak Sean lahir, ternyata merubah total cara hidup John. Ia memutuskan tidak lagi urakan sbg selebritis, namun mengurung di apartement dan mengasuh Sean tiap detik. Ia menjadi 'house father', sementara Yoko lebih sibuk dgn kegiatan seni maupun mengurus royalti. 'Aku sudah membawa Sean selama 9 bulan di perutku, maka selanjutnya kau yg mengurus hidupnya!', begitu kata Yoko sekaligus mendukung keputusan suaminya. Maka John gak pernah menyentuh gitarnya untuk mengarang lagu ato tampil sbg musisi, kecuali kejadian di Jepang saat nyanyi lagu 'Jealous Guy' yg 'kepergok' sepasang manula di lobi hotel.

:and woman, i will try to express
:my inner feelings and thankfulness
:for showing me the meaning of success

demikian juga suami harus mengasihi
istrinya sama seperti tubuhnya sendiri;
siapa yang mengasihi istrinya,
mengasihi dirinya sendiri'
[efesus 5;28]

:oh, well .. well
:doo, doo, doo, doo, doo
Tapi gak lantas John berhenti kreativitasnya. Misalnya ia berkelakar lewat pepatah yg mengatakan: 'Life begins at 40' (puber kedua), maka terciptalah draft lagu yg kelak diberi judul '(Just Like) Starting Over'. Sementara ia masih sering mendengarkan lagu lama Bitels, salah satunya dari album 'Rubber Soul' yg berjudul 'Girl'. Lagu ini memberi ilham untuk dituliskan kelanjutannya (sequel), terutama ditujukan untuk Yoko. Semacam pembenaran bahwa lagu Girl pernah diciptakannya entah untuk siapa, yg jelas wanita itu bukan Cynthia. Lennonpun mengambil draft puisi yg pernah ditulis untuk Yoko, berjudul 'The Other Half of the Sky'. Maka ketika puisi ini dinyanyikan serta terpengaruh ide lagu 'girl' tadi, maka diberilah judul sebagai lagu yg baru yakni 'Woman'.

:woman, i know you understand
:the little child inside of the man
:please remember my life is in your hands
:and woman, hold me close to your heart
:however distant don't keep us apart
:after all it is written in the stars
Pada taon 80, alias 5 taon John menyepi dan Sean beranjak balita, ia mulai merencanakan untuk comeback ke dunia rekaman sekaligus bikin konser bersama Yoko. Kumpulan dari semua materi baru berupa lagu termasuk beberapa karya Yoko. Album itu diberi judul 'Double Fantasy', adalah ide saat John dan Yoko lagi jalan2 di kebun raya (botanical garden). Mereka melihat sebuah kembang kuning yg langka (sejenis tulip) dari Afrika, dgn keterangan bertuliskan 'Double Fantasy'. John merasa nama itu pas untuk mewakili perasaannya, mengapa menikahi Yoko. Yakni bertemunya fantasi ganda, juga mewakili 'berfantasi berdua'.

:oh, well .. well
:doo, doo, doo, doo, doo

sebaik-baik kamu adalah
orang yang paling baik terhadap istri,
dan aku adalah orang yang paling baik
diantara sekalian terhadap istri.
[at-turmudzi]
Berisi 16 lagu, dimana 8 ciptaan John dan Yoko 8, album 'Double Fantasy' dirilis November 1980. Sanggup mendapat sambutan sukses internasional, terutama lagu 'Starting Over' langsung mencapai tangga hits radio, disusul lagu 'Woman'. Lennon kembali bermusik setelah 5 taon pensiun total, sekaligus bersiap bikin konser dan kembali dikerumuni pengemarnya. Lalu di malam 8 Desember, John dan Yoko baru kembali dari studio, dan turun dari limousine di depan apartementnya. Ada beberapa penggemar menunggu, untuk sekadar menyapa ato minta tanda tangan, termasuk seseorang menyodorkan sampul rekaman 'Double Fantasy'. Setelah selesai, John membalikkan badan untuk masuk, orang itu memanggilnya kembali: 'Mr Lennon!'

:woman, please let me explain ..
:i never meant to cause you sorrow or pain
:so let me tell you again and again ..

:i love you .. yeah yeah
:now and forever
:i love you ..

Lalu terdengar 5 tembakan pistol, Mr. Lennon-pun roboh ..
-duke-


Read more...

JEALOUS GUY

Posted: by LAGUPEDIA in Label: ,
3

:i was dreaming of a past
:and my heart was beating fast
:i began to lose control
:i began to lose control

John Lennon meninggalkan Cynthia Powell (dan Julian), setelah bertemu seniman Yoko Ono, yg saat itu sedang pameran di London (1966). Yoko mengaku langsung jatuh cinta at first sight, sementara Lennon cuwek terutama karena status nikah bahkan sibuk ke India bareng Bitels. Namun setelahnya, yg terjadi Lennon malah cinta abis-abisan dan posesif kepada Yoko sejak taon 1968. Maka Yoko menceraikan suaminya (Anthony Cox), pindah ke London membawa serta Kyoto, anaknya. Mulailah kisah cinta panas, yg kelak malahan sanggup membubarkan band terkenal di dunia sekaligus bikin banyak kisah tersendiri. Mereka menikah taon 1969, plus honeymoon ke Belanda ('The Ballad of John and Yoko').

Lalu mereka mengurung diri sembari telanjang ato nongkrong di tempat tidur saja, masih dalam rangka bulan madu maupun bikin banyak 'projek'. Salah satunya menghasilkan beberapa album gk komersial, misalnya yg berjudul 'Wedding Album'. Hal ini yg bikin Paul sewot, lalu iapun ikutan bikin band sendiri. Artinya the Beatles bubar, dgn keduanya sengit saling serang dan tuduh. Sementara Lennon dan Yoko lanjut mempopularkan idiom 'Peace in Bed', yg kelak diapdaptasi slogan terkenal: Make Love, Not War! Mereka juga membuat konferensi pers di kamar, tanpa perlu meninggalkan ranjang. Lennon memelihara semua rambutnya, gondrong dan brewokan sembari vokal berpolitik. Ia menentang rasialism serta mencibir invansi Amerika ke Vietnam yg lalu diserukan lewat lagu 'Cold Turkey' dan 'Give Peace a Chance'. Malah Lennon membuang gelar bangsawan 'MBE' (Member of the Order of the British Empire) yg pernah diterima para personil bitles dari kerajaan Inggris, sbg protes krn Inggris turut bersekutu perang dgn Amerika. Sementara Yoko nimbrung untuk menyuarakan feminism, bener2 pasangan kompak luar dalam.

:i didn't mean to hurt
:i'm sorry that i made you cry
:i didn't want to hurt you
:i'm just a jealous guy
Kemudian Lennon 'ngutak-ngatik' sebuah lagu lamanya, berjudul 'Child of Nature'. Lagu itu oleh2 sekembalinya Bitels dari India, saat belajar spiritual kepada mahaguru 'Maharishi Mahesh Yogi'. Dimana Paul menciptakan lagu khusus berjudul 'Mother Nature's Son' yg dimuat untuk 'White Album'. Maka Lennon menciptakan 'tandingan' berjudul 'Child of Nature', walau akhirnya gk masuk rekaman. Lagu ini kelak malah menjadi 'suara hati' Lennon, penuh ungkapan personal seorang lelaki pencemburu juga introspeksi dan limpahan perasaan buat Yoko.

Posesifnya Lennon terhadap Yoko, disebabkan banyak hal. Dengan karakter yg keras, Lennon memiliki pengalaman asmara yg pahit terutama saat bareng bitels meski ia dikenal 'bersih' alias bukan womanizer. Misalnya saat bitels awal masih bernama 'Silver Beat' (1962), dgn 5 personil. Yakni John, Paul dan George, ditambah Pete Best (drummer) dan Stuart Sutcliffe (bass). Ternyata pernah terjadi cinta segitiga yg panas selama 2 taon, antara John dgn Stuart, serta seorang fotografer pirang bernama Astrid Kircher. Apa daya, Astrid lebih memilih Atuart maka Lennon kegusur. Kontroversialnya, apakah John patah hati karena ditolak Astrid? Yoko pernah menjelaskan, Lennon selalu menyimpan 'scarf kenangan dari terkasih', bahkan dikalungkan saat Lennon dikuburkan. Scarf itu, adalah dari dan miliknya Stuart!

:i was feeling inscure
:you might not love me anymore
:i was shivering inside
:i was shivering inside
Lennon juga pencemburu berat. Ia pernah maksa Yoko taon 68, untuk bikin daftar: "Berapa lelaki yg pernah tidur dengannya". Ketika Lennon menceraikan Cynthia, lebih sbg paksaan kepada Yoko untuk (juga) menceraikan suaminya. Lantas Lennon melarang Yoko dan anaknya berbahasa Jepang, untuk 'mengubur masa lalu'. Tentu saja, Lennon lebih rela membubarkan Bitels, karena lebih milih Yoko yg memang dibenci personil lainnya. Kombinasi cemburu ditambah posesif akut, sempat membuat Yoko kalap dan akhirnya 'menendang' Lennon dari rumah. Yoko sempat menyodorkan asisten pribadinya, 'May Pang' (Hongkong) untuk mengawal Lennon sekaligus 'meladeni apa saja semaunya'.

Akibatnya, Lennon dan May Pang 'mental jauh' ke Los Angeles selama setaon (1973-1974), dlm sebuah periode yg disebutnya 'Lost Weekend'. Lennon emang 'lost', tenggelam dalam narkoba ditemani sahabatnya seperti Alice Cooper, Elton John sembari bikin album dan konser. Namun dilain pihak, May Pang sukses mendamaikan John dgn Julian. Sementara itu, Yoko mulai ketar-ketir kehilangan John. Meski kata beberapa sumber, John yg selalu nelpon dan mohon 'dibolehin pulang'.
:i was trying to catch your eyes
:thought that you was trying to hide
:i was swallowing my pain
:i was swallowing my pain
John Lennon menelpon Yoko, kali ini sembari menyanyikan lagu 'Jealous Guy'. Yoko lumer, meski sebetulnya juga kangen. Maka awal 1975, 2 jagoan ini bertemu di konser Elton John (New York) dan langsung ngebut bikin anak. Sukses, karena pas ulang taon John yakni 9 oktober 1975, Yoko memberi hadiah yg diberi nama 'Sean Taro Ono Lennon'. Sekaligus keberhasilan Lennon untuk memperoleh green card yg diperjuangkan amat keras, merekapun hijrah ke New York. May Pang gk lagi dibutuhkan dan berhenti, lalu bersahabat baik dgn Cynthia. Lennon sang pencemburu, telah swallowing his pride and pain. He's sorry that made her cry, he didn't want to hurt Yoko. He's just a jealous guy.

Di taon 1977, John lagi nongkrong di 'Okura Hotel' (Tokyo). Ia membawa gitarnya, lalu iseng bernyanyi sendirian di lobi ekslusif (lantai atas) yg selalu sepi. Mendadak suara denting elevator terdengar, menandakan ada yg datang. Keluarlah sepasang lansia Jepang, clingak-clinguk, rupanya mereka salah lantai. Demi mendengar Lennon bernyanyi, pasangan itu membungkuk ramah sembari duduk sopan di sofa lobi. Lennon tersenyum dan bermaksud meneruskan lagunya. Kini iapun memulai lirik 'Jealous Guy' dan terus menyanyikan hingga selesai. Setelah itu, pasangan lansia tadi lalu membungkuk lagi sembari tepuk tangan kecil pada penyanyi itu. Apakah mereka mengerti lagunya? Terutama kenal dgn si penyanyinya?

Yang pasti, beberapa sumber Lennon menyebutkan; peristiwa itu, pengakuan Lennon, sbg penampilan terakhirnya 'di depan publik'. Sebelum ia total mengurung diri, lalu ditembak 3 taon kemudian.
-duke-


Read more...

I M A G I N E

Posted: by LAGUPEDIA in Label: , , ,
2

,

Dari keempat sosok liverpudlians (sebutan khas untuk 'awak liverpool', juga digunakan bag para fanatik klub sepak bola 'Liverpool') yg disebut 'The Fab Four', telah terdapat tipikal tertentu. Misalnya, Paul McCartney yg sering disebut sosok paling aristokrat dan manis (terutama tampang baby face), juga paling melodius dgn karyanya yg indah-puitis seperti: Here There and Everywhere, Hey Jude, Yesterday, dsb. Lalu George Harrison si pendiam nan pemikir sekaligus spiritual, menciptakan karya lebih melankolis - introspektif seperti: Something, While My Guitar Gently Sleep, My Sweet Lord, Here Comes The Sun.

Sementara Ringo Star agak kurang beruntung dalam kreativitas, sehingga kritisi sering rada kejam mengecam: 'Sementara Lennon dan Paul lagi sibuk ngarang lagu, si Ringo asik maen ping-pong'. Ringo gak marah, malah dalam film semi documenter milik Paul yg berjudul 'Give My Regards to Broad Street' (1984) serta didukung Ringo Star (Lennon udah wafat), disitu ada adegan saat Paul udah siap nyanyi 'Yesterday' di studio sementara Ringo malahan sibuk mencari tongkat pemukul drum. Akhirnya selama rekaman terus berlangsung, Ringo tetep sibuk sendiri hingga rekaman selesai.
Hal ini sekaligus menjelaskan, kenapa di lagu 'Yesterday' (juga di lagu 'The Long and Winding Road' versi asli The Beatles, gak terdengar pukulan drum. Karena Ringo memang alpa, serta menjawab spekulasi kalo lagu balad itu memang 'gak kena' kalo pake suara drum kecuali diiringi orkestra (nuansa string). Dari film itupun muncul rekaman album solo Paul kesekian, yg menghasilkan hits berjudul 'No More Lonely Nights' yg juga hits di Indonesia.

Nah, sekarang gimana dgn John Lennon? Si pendiri The Beatles yg udah urakan sejak sononya akibat produk broken home, sering digelar sbg paling intelektual sekaligus kritis. Termasuk gaya pemberontak dan suaranya emang lantang, lennon memberi karakter lugas tanpa basa-basi di karyanya. Kalo Paul jago mengaduk emosi lewat nuansa sentimental dan 'indah', maklum, Paul satu2nya dari keluarga mampu dan sempat kursus musik klasik segala. Sementara Lennon mengeluarkan uneg-unegnya lebih gamblang serta emosional. Maka kita coba periksa karyanya saat solo karir, katakan pada album solo keduanya yg berjudul 'Imagine' (rilis 1971, atau yg keenam saat rilis ulang taon 1985 dgn materi tambahan).
01. Imagine (Lennon)
02. Crippled Inside (Lennon)
03. Jealous Guy (Lennon)
04. It's So Hard (Lennon)
05. I Don't Wanna be a Soldier Mama, I Don't Wanna Die (Lennon)
06. Gimme Some Truth (Lennon)
07. Oh My Love (Lennon/Yoko)
08. How Do You Sleep? (Lennon)
09. How? (Lennon)
10. Oh Yoko! (Lennon)

Dari 10 lagu itu bisa dibagi 3 kelompok 'secara emosional', dimana dalam 3 hal itupun membuat Lennon jadi lebih terkenal sebagai musisi, tokoh dunia popular, maupun menjadi manusia.
1. Unsur Politik dan Kemanusiaan :
Sudah jelas, anthem 'Imagine' adalah roh-spiritnya. Membahas lagu ini, bisa jadi artikel panjang tersendiri secara konsep, aspek musikal, maupun popularitasnya. Namun menarik saat Elvis Costello pernah terkenal mengkritisi lagu bertutur ala hippies ini, yang menyatakan *Imagine, a world without borders, money, or strife*. Costello (itu loh, musisi dan pria demen baca serta beruntung sukses menikahi pianis Diana Krall) pernah komentar: *Who is a millionaire, that said, 'imagine no possessions'?*

Namun tanggapan tsb malah membuktikan, jika lagu 'imagine' memang kaya interpretasi serta menyentuh aspek kemanusiaan. Sementara lagu yg jelas mengandung sindiran politik, adalah 'Crippled Inside', 'Gimme Some Truth', serta judul gamblang nan provokatif; 'I Don't Want to be a Soldier Mama, .. etc'. Kecenderungan Lennon bermain politik atas nama kemanusiaan ini, sudah berlangsung lama sejak era The Beatles. Hal ini yg -konon- membuatnya kelak terbunuh dgn ditembak, dalam sebuah konspirasi politik yg melibatkan 'orang gila' sbg boneka (Mark Chapman).

2. Unsur The Beatles :
Dalam pengertian ini, adalah sikap lennon terhadap personil bitels. Terutama Paul, tokoh yg pernah bersamanya mendirikan The Fab Four, adalah sahabat karib sekaligus musuh besarnya. Sebuah sikap pribadi dilontarkan lewat lagu 'How Do You Sleep?'. Lennon sebel terhadap selera Paul yg dianggapnya sering merusak gaya bitels, seperti karya karikatural berupa lagu 'When I'm 64'.
Juga bukan rahasia, ada anekdot terkenal saat Lennon mampir ke restoran. Si pemilik langsung berseri-seri, khusus menghampiri Lennon dan langsung melayaninya secara pribadi sembari menyuruh pelayan menyetel lagu bitels. Berkumandanglah lagu 'Yesterday' (karangan dan nyanyian Paul), dan di luar dugaan, Lennon malah memaki serta langsung meninggalkan restoran. Lennon juga selalu menuduh Paul sbg penyebab bitels bubar. Pada 'How Do You Sleep', meski tanpa nama disebutkan, semua pendengar langsung tau kalo lagu itu ditujukan buat Paul. Kontroversi lagu ini selalu jadi kajian kritisi maupun penggemar bitels, bahkan Paul sendiri tak menyangkalnya. Paul bahkan membalas sindiran itu lewat lagunya 'Let Me Roll It' yg direkam bersama kelompoknya 'The Wings' di taon 1973, ato yg ceria (parodi) lewat lagu 'Band on the Run'.

Adanya contoh ini, seolah album 'Imagine' menjadi kontradiktif. Dimana Lennon mengajak pendengarnya untuk berbicara kemanusiaan (lagu 'Imagine'), dilain pihak ia malahan menghujat sahabatnya. Maka lewat lagu 'Its So Hard', terutama 'How' (nomor 9), Lennon seolah menetralisir tema albumnya dgn banyak retorika. Bertanya tentang Tuhan, ideologi dan agama, perang, kelaparan, kapitalis, persahabatan versus penghianatan, cinta sekaligus kebencian.

3. Unsur Cinta :

Inilah dominasi sentral album ini, termasuk lagu 'Imagine'. Tentu gk lepas dari pengaruh Yoko Ono, wanita yg terlibat aktif di album ini dgn satu karyanya berjudul 'Oh My Love, serta lagu hadiah Lennon yg berjudul tegas: Oh Yoko! Kelak juga diciptakan lagu berjudul 'Dear Yoko' yg menurutku rada 'wierd' (lagu riang, pake keplok tangan segala). Dibalik sosok bringasnya, ternyata Lennon memang tersimpan hati Rinto .. eh, sentimental.

Lennon total membuktikan dirinya bisa mencipta lirik, menulis lagu sekaligus menyanyikan melodi cinta dgn gaya sendiri. Meski khusus lagu 'Jealous Guy' yg awalnya berjudul 'Child of Nature' digarap bareng George Harrison (1968) untuk draft materi album 'The Beatles' (kelak dikenal sbg 'White Album'), namun Lennon memutuskan untuk kelak membawakannya secara pribadi. Demikian pula draft 'Oh My Love' ditolak terutama oleh Paul yg jelas gak pernah suka atas kehadiran dan campur tangan Yoko di studio.

Banyak yg menilai, 'Jealous Guy' adalah versi patah hati dari lirik lagu 'Imagine' jika ditinjau secara tema dan balada cinta. Namun Jealous Guy amat bersifat personal, sementara lirik Imagine lebih universal dan masal. Sehingga terhadap hal kompleks seperti beginilah telah membuat album 'Imagine' bisa dianggap masterpiece seorang John Lennon, mendoktrin sekaligus emosional, kontekstual dan tentu saja kontroversial. So .. Imagine, there is no Lennon!
You may say I'm a dreamer,
but I'm not the only one ..
Hope someday you'll join us,
and the world will live as one
-duke-


Read more...

LENNON And GOD

Posted: by LAGUPEDIA in Label: ,
1

:God is a concept [tuhan, hanyalah konsep]
:By which we measure [sesuatu yg kita harapkan]
:Our pain .. [yakni .. dari putus asa]
:I'll say it again [dan kutegaskan lagi]
:God is a concept [tuhan, hanyalah konsep]
:By which we measure [dari yg kita ciptakan]
:Our pain .. [yakni penderitaan]

John terlahir dari keluarga Irlandia sederhana, hingga sang ayah kelak meninggalkannya di usia 5 taon. Lalu ibunya menitipkan kepada 'bibi Mimi', yg membesarkan di lingkungan keras agama Anglikan yg mayoritas. Mimi gak punya anak kandung, begitu memanjakan John. Maka saat Mimi meninggal akibat ditabrak mobil, amat mempengaruhi John yg berusia 17 dan mulai memberontak. Pelariannya ke musik, jadi John melampiaskannya secara rock'n'roll.

Karena musik pula, John bertemu dan jadi akrab dgn Paul yg juga barusan ditinggal ibunya akibat kangker payudara (persis kematian Linda, istri Paul). Tercipta paduan unik, kelak dunia akan menyebut mereka sbg duo fenomenal paling popular sepanjang masa. Mirip peran Tom and Jerry, bahkan dr. Jekyll and mr. Hyde. Dimana Paul mewakili sisi manis dan aristokrat, serta John adalah pemberang yg kritis menggugat. Paul mengalunkan keindahan membius, sedangkan John lantang berteriak penuh keperihan, dark, sekaligus menggali harapan. Ini adalah sebuah movement pertama dari seorang John Lennon.

:I don't believe in magic [aku tak meyakini sihir]
:I don't believe in i-ching [aku tak meyakini filsafat]
:I don't believe in bible [aku tak meyakini kitab suci]
:I don't believe in tarot [aku tak meyakini ramalan]
:I don't believe in hitler [aku tak meyakini diktator]
:I don't believe in jesus [aku tak meyakini nabi]
:I don't believe in kennedy [aku tak meyakini pahlawan]
:I don't believe in buddha [aku tak meyakini pengajar]
:I don't believe in mantra [aku tak meyakini mukjizat]
:I don't believe in gita [aku tak meyakini petuah]
:I don't believe in yoga [aku tak meyakini spirit]
Dipuncak popularitas The Beatles, John pernah membuat pernyataan yg kelak membuatnya lebih terkenal se dunia. Ia diwawancara reporter koran Inggris yg juga sohibnya, lalu ngelantur sampai topik religius. Johnpun bersabda:

*Mengenai Kristiani .. Pasti akan hilang dan tenggelam seperti rock'n'roll. Aku gak tau manakah yg duluan punah, tapi jelas .. Kami, The Beatles, kini memang lebih popular ketimbang Jesus. Jesus itu benar, namun para pengikut dan ajarannya yg membuatnya menjadi dangkal. Hal demikian sungguh mengecewakan!*

Gak perlu jadi filsuf, ato baca 'Also Sprach Zarathustra' yg memuat konsep 'Superman' rekaan Nietzsche, untuk dapat memahami seorang Lennon. Terutama saat memeriksa lirik lagu 'God', yg bisa dibagi menjadi 3 pengertian. Bagian pertama, Lennon membedah otak terhadap ajaran yg bersifat dogmatis, bernama agama ato kepercayaan. Tuhan adalah konsep, emang diciptakan manusia berdasarkan ato menurut kebutuhan mereka terutama saat menghadapi putus asa ato tanpa daya.
:I don't believe in kings [aku tak meyakini pemimpin]
:I don't believe in elvis [aku tak meyakini rock'n'roll]
:I don't believe in zimmerman [aku tak yakin balad/bob dylan]
:I don't believe in beatles [aku tak meyakini popularitas]
:I just believe in me [aku hanya percaya diri sendiri]
:Yoko and me .. and that's reality [aku dan yoko .. nyatanya]

Tuhan adalah obat, yg bisa mengobati sekaligus 'membius' manusia menurut kebutuhannya. Bukankah kenyataannya, Tuhan emang bisa dan biasa disuruh-suruh? Demi mengabulkan tiap permohonan, ato jadi objek pelampiasan saat ada 'tak adil' berupa kemalangan, bahkan untuk 'menghukum' orang lain? Segalanya 'Atas Nama Tuhan' .. Serta cenderung bikin ketagihan.

Tuhan sejati tentu bukan rekaan manusia, termasuk institusi serta agama apapun, juga milik para pejabat dan pengurusnya. Hal ini yg menjadi bagian kedua, dimana manusia emang rapuh dan cenderung gampang 'men-tuhan-kan' segalanya. Baik pada benda yg hidup maupun mati, termasuk 'men-tuhan-kan Tuhan'. Lantas atas nama perpuluhan, mereka membuat komoditas dan potensi lapangan kerja, belum lagi ide kafir, jihad, dst.

Bagian ketiga adalah resurrection, dimana Lennon mengatakan mengenai kebangkitannya. Ia bukan lagi mitos duyung (walrus), melainkan John seutuhnya. Ia bukan lagi pengikut arus, namun lahir sebagai jati diri mandiri. Maka, yakini diri sendiri. Sementara tokoh walrus adalah karakter fiktif yg dilahirkan Paul McCartney, untuk lagu bitels berjudul I'm The Walrus. (walau pada ujung2nya, Lennon kembali nyindir Paul deh).

:The dream is over [segala impian berakhir]
:What can i say? [apalagi yg harus kukatakan?]
:The dream is over, yesterday [impian berakhir, kemarin]
:I was the dreamweaver [tadinya aku pengikut arus]
:But now i'm reborn [tapi kini terlahir kembali]
:I was the walrus [tadinya aku seperti ikan duyung]
:But now i'm john [sekarang, aku john yg sejati]
:And so dear friends [maka itu saudaraku]
:You just have to carry on [kau hanya tinggal meng-iya-kan]
:The dream is over :[mimpi itu .. telah berakhir]
Kini babak kedua mengenai John Lennon, adalah ketika ia berpisah dari bitels, termasuk melepas Paul pasangannya. Artinya, duet Lennon/McCartney telah mati. Tak ada lagi The Beatles, no more silly love song. Sekarang saatnya tampil sbg duet baru, bernama 'Ono/Lennon'. Inilah duo sejati yg diperkenalkan John, perpaduan yg hadir untuk melahirkan keyakinan paling dibutuhkan manusia: cinta!

John dan Yoko saling cinta, they had much in common. Maka lahir banyak harapan dan seruan, seperti 'Imagine', 'Give Peace a Chance', 'Woman', 'War is Over', Beautiful Boy, Instant Karma, Jealous Guy, dan prasasti Oh My Love. Termasuk lagu 'God', yg tentu saja menuai kontroversial, dari 'Plastic Ono Band', projek rekaman pertama Lennon bareng Yoko yg dikerjakan untuk membuka era 1970.
Kematian menuju hidup, hingga hidup menuju mati. Semua adalah penderitaan, and we're born in pain. Pain is what we are in most of the time, and .. the bigger the pain, the more God you look for.
-duke-


Read more...
5

Turn off your mind, relax
And float down stream ..
It is not dying,
It is not dying
Ketika frase yg berbunyi "kematian adalah awal", mungkin terasa lebih cocok bagi kuping para seniman atau penganut selera psychedelic yg jamak dgn pengalaman "spiritual journey". Padahal sama saja jika diterjemahkan seperti kalimat "pertemuan adalah awal perpisahan", terasa lebih umum dan gak berkesan seram. Lantas kenapa harus cocok bagi seniman atau penganutnya, mungkin saja seniman gak keliwat pusing dgn perkara lahir dan mati, terutama lebih akrab dgn selera abstrak berikut improvisasi. Adapun jika ingin diteruskan ke beberapa mahakarya semacam perkembangan agama berikut kitab sucinya, bisa dicurigai adalah hasil "di luar kemampuan dan nalar otak manusia normal". Penganut agama apapun tentu akan membela, mengatakan itulah sabda dan karya Tuhan plus embel2 wahyu secara ghoib. Tanpa bermaksud menghujat atau SARA, kenapa gak pernah memeriksa bahwa para nabi dan penerima wahyu itu sebetulnya sedang ON atau mendapat stimulasi lebih sehingga "kerasukan"? Kerasukan bisa berarti mabok, atau in trance, atau akibat diculik Alien, tinggal pilih yg mana. Artinya telah terdapat spektrum pengalaman yg lalu diterjemahkan segenap indrawi saat memperoleh guncangan emosional, bisa berupa histeria atau kehilangan teramat sangat, atau stimulan antara lain melalui suplemen artifisial tertentu dgn efek yg melewati ambang kesadaran. Efek buster begini yg sanggup merubah persepsi objektif (rasional), bahkan mengatur pola perspektif kesadaran akal (logic) hingga melanglang ke alam mistik.
Lay down all thoughts
Surrender to the void ..
It is shining,
It is shining
Inilah dunia psychedelic dalam konteks budaya terutama musik sbg pengejawantahan pengalaman saat trance, untuk menyebut sensasi terhadap "A secret journey". Terjemahan dalam mengarungi sebuah pengalaman lewat kendaraan persepsi yg sebelumnya tak pernah dikenal secara umum, or by the creative exuberance of mind liberated from its ordinary restraints. Contoh, jika kemampuan optimal kinerja otak manusia waras umumnya gak sampai 15% dari kapasitas menurut Einstein, maka nikotin pada rokok dapat merupakan contoh legal untuk menstimulasi Endorphin sehingga otak jadi lebih giat sekaligus memberi rasa rileks. Booster seperti inilah yg selalu dicari bahkan diciptakan untuk mengeksplorasi kemampuan manusia terutama aspek kreatif, pada dasarnya adalah demi optimalisasi itu sendiri. Konsep inilah yg mungkin ditelan Jim Morrison saat mengutip lirik puisi Mind at Large dari buku "The Doors of Perception" karangan Aldous Huxley, dimana ia menterjemahkan bahwa pikiran manusia didominasi aspek normatif (sense, mind) kemudian ditunjang aspek biologis (nalar). Nah, bagaimana jika aspek biologis yg penuh keterbatasan jasmani itu dapat ditembus oleh aspek pikiran yg lebih multi dimensi? Huxley telah meyakini bahwa fungsi sistem saraf pusat seharusnya adalah berupa benteng yg memilah antara "keniscayaan" (irrelevancies), seharusnya dapat berganti dgn segala sensasi yg bisa dirangsang pada saat tertentu. Pikiran memang jauh powerful ketimbang fisik.
That you may see
The meaning of within ..
It is being,
It is being
Akselerasi persepsi lewat stimulus khusus inilah yg lantas memberi anugerah khas bagi Huxley, seorang penulis sekaligus ilmuwan Inggris keturunan Yahudi. Ia juga digelar sbg "pelopor budaya obat bius" sekaligus penerus tradisi Freud, terutama saat Huxley menerbitkan buku The Brave New World. Persilangan antara budaya seni dgn obat bius telah menerbitkan sebuah kultur berikut generasi tertentu. Selamat datang di dunia Sex, Drugs, and Rock'n'Roll, bahkan merambah ke dunia spiritual termasuk sihir melalui junky ahli tenung bernama Aleister Crowley yg sering dihubungkan dgn cara pandang Jimmy Page. Dengan keahlian meracik nada pada sound system, Crowley pernah membuat konser ekslusif band The Warlock yg dipenuhi aroma LSD berjudul "Acid Test" di tahun 1965 dan disesaki ratusan ribu manusia. Religi baru telah lahir dan bersanding dgn budaya masif, kemudian si pemimpin band yg bernama Jerry Garcia lalu mendapat 'bisikan' untuk membaptis nama baru kelompoknya, menjadi The Grateful Dead. Persilangan berikut acak kadut beginipun gak terlepas dari mantera kuno mengenai kematian dari kutipan kitab Tibetan Book of the Dead, mengajarkan bahwa, "Kematian sesungguhnya merupakan pengalaman menyenangkan berupa perjalanan rohani berikut perpindahan dimensi". Bukankah gak berbeda dgn perjalanan menyusuri sungai STYX atau konsep samawi berupa surga dan neraka? It is not just about death, rebirth and life, but its beyond 'em.
That love is all
And love is everyone ..
It is knowing,
It is knowing

Manusia selaku mamalia yg mengaku berbudaya akan terus membuktikan eksistensinya sbg kaum spiritual, sanggup mengeksplorasi nalar ke luar ranah otaknya serta menunggangi pikiran (mind over the body). Sebelum George Harrison pernah menerima buku The Lamps of Fire tulisan Juan Mascaro yg banyak merangkum kata bijak ajaran Tao, John Lennon sudah duluan 'memulai pencerahan' saat ia kesasar di sebuah toko buku lalu membawa pulang buku 'The Psychedelic Experience; A Manual Based on the Tibetan Book of the Dead' karya Timothy Leary. Gak begitu jelas dampak signifikan buku tersebut bagi The Beatles namun Lennon semakin giat mendalami aspek spiritual yg kelak mempengaruhi corak lirik maupun kreatifitas nadanya. Juga artinya sebelum Harisson dianggap mempelopori perjalanan ziarah para The Beatles ke negeri Timur untuk kemudian menghasilkan masterpiece semacam The Inner Light (1967), Lennon telah duluan kerasukan dogma oriental lahir bathin termasuk lebih memilih Yoko Ono ketimbang The Beatles bahkan keluarganya. Tentu saja berikut campur tangan aditif sembari ditemani LSD untuk memasuki spiritual journey berikut lirik pencerahan semacam "When in doubt, relax .. turn off your mind, float downstream!"
That ignorance and hate
May mourn the dead ..
It is believing,
It is believing
The Void .. kekosongan. Dari sekian ide lirik maupun partitur nada yg begitu berseliweran di otak Lennon, ia merasa perlu untuk menterjemahkan rasa gelisah tentang kehampaan. Ini bukan lagi perkara nalar atau indera, melainkan menyelam jauh ke ambang sadar, beyond mind. Segenap akal dan naluri yg terbatas memerlukan aprodisak sbg booster untuk menjelajahi nirvana psyche, itulah proses kreativitas bahkan sanggup membaca masa depan. Lennon berusaha menggenggam sensasi dan menterjemahkan proses perjalanan itu lalu diberi lirik utuh berikut judulnya, Tomorrow Never Knows. Jika vokalis Doug Ingle dari kelompok Iron Butterfly pernah mabuk dan menyebut In the Garden of Eden jadi terpeleset In-A-Gadda-Da-Vida lalu menjelma sbg hits mereka, Lennon berkesan masih waras meski sempat bersikeras menyebut judul perjalanan spiritualnya menjadi Abracadabra. Ringo Star yg akhirnya sanggup menenteramkan Lennon untuk menanggalkan Abracadabra, menjadi judul album baru yg sebetulnya gak kalah ganjil, Revolver (1966). Sekaligus lagu The Void, atau menjadi Tomorrow Never Knows, merupakan salah satu signatures album Abracadabra atau Revolver, sbg konsep yg melambangkan kematian sebuah ego personal lewat pencerahan spiritual secara kolektif walau monochrom. Jika terdapat imbuhan suara mekanis dan chanting pendeta Tibet, itu bukan sekadar proses mekanik melainkan sarana pembentuk persepsi.
But listen to the
color of your dreams ..
It is not living,
It is not living
Kematian ego, hal ini yg lantas diinterpretasi Phil Collins saat meratapi proses 'shut down' dirinya melalui album yg amat personal 'Face Value' (1981). Di puncak kemashuran dan kreativitas, Collins justru telah kehilangan yg amat berarti yakni perceraian dgn istrinya. Face Value bertutur mengenai nilai kehidupan ragawi berikut pesan artifisial kehidupan, kehancuran rumah tangga bukanlah proses metamorfosa. Face Value merupakan kumpulan ratapan dari sekuel kematian kecil yg disusun lewat judul Tomorrow Never Knows setelah 'ngambek' dan 'mengancam' pada lagu If Leaving Me Is Easy. Dan memang, perpisahan adalah bagai kematian kecil. Kehancuran yg sanggup menghidupkan, perceraian yg mempertemukan. Termasuk pilihan Phil Collins urung memasukkan balada kesedihan lain berjudul 'How Can You Just Sit There?', namun kelak dibedah ulang dan diberi judul singel 'Against All Odds' (Take a Look at Me Now). Lalu sisanya sejarah, seluruh duniapun mengenal nama Phil Collins. Namun bukan sbg pria malang, bahkan popularitasnya menandingi Genesis .. Tomorrow Never Knows!
Or play the game
Existence to the end ..
Of the beginning,
Of the beginning

-duke-


Read more...

ALL YOU NEED IS LOVE

Posted: by LAGUPEDIA in Label: , , ,
1

:love, love, love ..
:there's nothing you can do,
:that can't be done ..
:nothing you can sing,
:that can't be sung ..
:nothing you can say,
:but you can learn ..
:how to play the game,
:it's easy ..

Ketika selesai membuat album hitam 'Rubber Soul' (1965), Brian Epstein (sang manajer, juga disebut Beatles kelima) membawa khabar bahwa pihak TV BBC London bermaksud membuat percobaan siaran langsung via satelite. John tertarik, lantas meracik lagu khusus. Ia lalu mengambil ide dari format lagu 'The Words' (album 'Rubber Soul'), terkesan pada frase: *the word is love*. Dimana lagu The Words juga terpengaruh hits Bitels sebelumnya yakni 'She Loves You', yakni kutipan lirik: *Say the word .. and you'll be free*. John cukup 2 hari untuk menyelesaikan lirik dan komposisinya, lalu seperti biasa langsung dikeroyok terutama dgn Paul. Ditambahkan ide ketukan lagu yg berkesan nyleneh, birama 7/4.
:nothing you can make,
:that can't be made ..
:no one you can save,
:that can't be saved ..
:nothing you can do,
:but you can learn ..
:how to be you in time,
:it's easy ..

John lantas menambahkan beberapa nuansa musik agar berkesan lebih gagah dan internasional. Maka dimasukkan beberapa potong lagu, yakni pada intro terdapat anthem kebangsaan Prancis; 'La Marseillaise' karangan R. Surarjo dari Kediri (eh, salah ding .. itu pencipta 'Dari Sabang Sampai Merauke'). Juga nuansa klasikal, misalnya penggalan dari komposisi Johann Sebastian Bach yakni 'Brandenburg Concerto No. 2'.
Sementara kisah 'La Marseillaise' sendiri punya sejarah unik. Konon dibuat dalam spirit revolusi industri, lantas dijadikan anthem saat Napoleon bergerak ke Rusia hingga 'Battle of Valmy'. Pihak Rusia yg sempat 'geram' atas invasi Prancis pernah 'meminjam' irama lagu La Marseillaise alias L'Internationale ini untuk dijadikan lagu kebangsaan mereka oleh kaum Bolshevik (Uni Sovyet). Hal ini tak lepas dari komposer Tchaikovsky yg telah memparodikan La Marseillaise menjadi '1812 Overture'. Urusan lagu kebangsaan, Rusia emang punya sejarah nyentrik misalnya di jaman Tsar pernah mengadopsi 'God Save The Queen' menjadi 'Tsarya Khrani' (king).
:all you need is love ..
:all you need is love ..
:all you need is love, love ..
:love is all you need ..
:love, love, love ..

Serta faktor menarik lainnya pada bagian akhir (coda), digabung 4 lagu sekaligus. Dari potongan 'She Loves You', lirik 'Yesterday', kuplet 'In The Mood' (Glenn Miller), diakhiri dgn potongan 'Greensleeves' sbg potpourri. Malah ada yg mengklaim, pada bagian akhir itu, John berteriak lantang walau sayup2 : 'Yes, he's dead .. We loved you yeah yeah!

Teriakan John lalu dianggap mendukung hoax terkenal, bahwa Paul McCartney telah meninggal akibat ditabrak mobil. Sehingga Paul yg seterusnya dan hidup hingga kini, adalah palsu yg telah dicari kemiripannya. Tapi itu gk penting (irrelevant), karena yg lebih menarik adalah di saat siaran via satelit itu, The Beatles dibantu para sahabat berupa paduan suara. Beberapa sahabat terkenal yg ikut nyanyi secara paduan adalah: Mick Jagger, Keith Richards (from Rolling Stones), Keith Moon (drummer The Who), Graham Nash (C.S.N), dll. Seolah mereka turut mendukung seruan yg dikumandangkan satelit: Yg dibutuhkan dunia adalah, cinta!

:all you need is love ..
:all you need is love ..
:all you need is love, love ..
:love is all you need ..
:love, love, love ..

Siaran langsung via satelit tsb, berlangsung taon 1967. Dianggap fenomenal, karena baru pertama kali di dunia dan di relay sedikitnya 26 negara. Siaran lagu ini merupakan the world's first satellite - broadcast live performance. Hal yg baru terulang lagi saat Elvis Presley membuat acara 'Concert From Hawai' (1973), yg juga dianggap the world's first satellite - broadcast full-length live concert.
Namun dibalik sensasi keberhasilan 'All You Need Is Love', ternyata merupakan hadiah terakhir buat manajer The Beatles. Brian Epstein meninggal setelah menggarap album 'Revolver', dan 'Sgt. Pepper's Lonely Hearts Club Band', keduanya 1967. Termasuk menyaksikan 'All You Need Is Love' via satellite, Brian meninggalkan Bitels beberapa bulan sebelum lagu itu diluncurkan dlm bentuk album 'Magical Mystery Tour' (1967).

:there's nothing you can know,
:that isn't known ..
:nothing you can see,
:that isn't shown ..
:there's nowhere you can be,
:that isn't where ..
:you're meant to be,
:it's easy ..

Maka ada 3 versi publikasi lagu 'All You Need Is Love'. Yang pertama dan paling historis, adalah versi rekaman live di TV BBC (satelite) itu. Rekaman ini ada di album Anthology, lengkap dgn suara si penyiar BBC segala. Versi kedua, setelah siaran itu, Bitels merapihkan rekamannya dan memasukkan vokal John di studio. Walau masih mono, versi inilah yg dimasukkan dalam album Magical Mystery Tour. Yang ketiga, dibikin jadi stereo serta edit lebih pendek, untuk dimasukkan dalam album 'Yellow Submarine' (1969). Yang paling terkenal dan sering didengerin, adalah versi mono ('Magical Mystery Tour').

Dengan lirik universal dan indah, kelak lagu ini juga nongol di film maupun di acara pernikahan. Contohnya ada di film 'Moulin Rouge' dan 'Love Actually'. Sementara pernikahan yg terkenal dihiasi lagu ini, saat digunakan Tom Cruise dgn Katie Holmes. Tom Cruise emang penggemar Bitels, terutama sbg fans George Harrison. Coba aja liat pengakuannya saat di film 'Vanilla Sky', waktu doi diinterogasi Kurt Russel si dokter.

:all you need is love .. (all together now)
:all you need is love .. (everybody)
:all you need is love, love ..
:love is all you need .. (trumpet: 'In The Mood')
:love is all you need .. (yihaaa: 'Greensleeves')
:(Yesterday) oh yeah, yeah ..
:(She Loves You) yeah ..
-duke-


Read more...