Only The Good Die Young
Posted: Rabu, 18 Agustus 2010 by LAGUPEDIA in Label: bill halley, bob marley, brian jones, buddy holly, carpenters, elvis presley, gene vincent, janis joplin, jim morrison, jimi hendrix, john lennon, keith moon, marc bolan, marvin gaye, sid viciousPeople try to put us down (Talkin' 'bout my generation)
Just because we get around (Talkin' 'bout my generation)
Things they do look awful cold (Talkin' 'bout my generation)
I hope I die before I get old (Talkin' 'bout my generation)
Just because we get around (Talkin' 'bout my generation)
Things they do look awful cold (Talkin' 'bout my generation)
I hope I die before I get old (Talkin' 'bout my generation)
Jika macan mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Bagaimana untuk pemusik? Bukan hanya lagu dan karya monumental, tapi peninggalan esensial berupa: "Pengaruh". Esensi yang mewarisi gaya bernyanyi bagi penerusnya, penampilan, musik dan lirik, bahkan ajaran proses kreatif dan terkadang melampaui konteks musikal. Jim Morrison telah memadukan falsafah puisi dalam teatrikal rock sekaligus sanggup menggusur kharisma James Dean. Adapula John Lennon lantang berteriak "Peace Not War, Love In Bed", walau umurnya gak cukup panjang untuk bisa menyaksikan dampak semboyan itu. Apapun dan bagaimanapun, mereka duta musik yang mewarisi pentas dunia menjadi semarak berwarna.
Adapula musisi yang tidak menciptakan pembaharuan, namun mereka ikut mempertegas jalur kreatif yang telah dirintis para pendahulunya. Secara kolektif atas nama group maupun pribadi yang mandiri, kontribusi terutama bagi seniman adalah warisannya. Termasuk bagi yang cenderung lebih mengadopsi kulit luar yakni sisi glamour kilau selebritis. Dan mereka tergelincir pada hedonisme, kadang tidak lagi berkaitan dengan proses kreatif seniman malah terjerumus dan lebur pada semboyan popular, sex, drugs and rude. Bagaimana sebetulnya kiprah mereka dan siapa saja yang pantas dianggap telah mewariskan kreativitas sehingga kepergiannya telah menjadi sejarah. Merekapun berusia muda, sedang dalam puncak produktivitas dan kreativitas sang seniman. Kisah hidup mereka adalah karya masterpiece tersendiri dan selamanya patut dikenang, seperti berikut ini.
01. Elvis Aaron Presley (1935-1977)Kelahiran 8 januari di East Tupelo - Mississippi, anak Vernon Elvis Presley dan Gladys Love Smith, tumbuh besar di Memphis - Tennessee. Ia mulai bermain gitar di beberapa acara pusat perbelanjaan, sembari nyambi jadi supir truk di perusahaan listrik. Saat 1953, ia membayar $4 untuk merekam dua lagu di Sun Studios sebagai hadiah ulang tahun bagi ibunya. Namun Sam Phillips sang owner, tertarik pada suaranya dan menawarkan untuk jadi penyanyi studio yang kosong. Ia akan didampingi musisi Scotty Moore dan Bill Black, yang telah lama menganggur.
Awalnya tidak berjalan mulus, perusahaan gagal bersaing dengan trend saat itu yang terbagi pada dua kubu. Komunitas kulit hitam terlalu sibuk dengan musik rhythm and soul, sementara musik putih asik dgn hillbilly musik country. Pada 5 Juli 1954 pada sebuah latihan, Elvis membawakan lagu That's All Right karya Arthur Crudup dengan caranya sendiri. Peristiwa iseng yang berujung pada rekaman percobaan, ternyata membuat gempar kota Memphis. Dimana seorang kulit putih telah bernyanyi bergaya musik hitam, ditambah wajah rupawan. Saat itu Amerika masih berduka kehilangan sosok James Dean, maka mengorbitlah anak dusun dan dijuluki The King Of Rock'n'Roll. Sang raja yg segera merajai pula layar lebar. Usianya memang cukup panjang, namun rentang karirnya relatif pendek karena wajib militer dan problem internal.
02. John Winston Lennon (1940-1980)Lelaki kontroversial yang sejak kecil sudah yakin harus menjadi orang hebat lewat musik. Bersama kelompok The Beatles yang dibidaninya, ia dianggap sebagai pembaharu kultur pop khususnya di pentas musik. Sehingga boleh diyakini, fenomena The Beatles adalah simbol modernitas seperti munculnya revolusi industri. Sementara John Lennon merupakan nabi yang memang harus mati, sementara lirik dan lagu Imagine terus berkumandang. Pengaruhnya terus berkembang serta sanggup mengarungi dekade empat generasi yang berbeda hingga detik kini, dari kakek, bapak, anak hingga cucu dalam satu garis keluarga pendengarnya.
03. Lewis Brian Hopkin Jones (1942-1969)Musisi introvert ini sempat gabung dengan The Kinks, The Animals, John Mayall Bluesbreakers, dan akhirnya berubah urakan saat mendirikan The Rolling Stones. Meski dunia lebih kenal duo Mick Jeagger - Keith Richard, tapi Jones adalah konseptor utama. Dia menampilkan sisi artistik di balik kebrutalan, melalui Lady Jane dan Sitting On The Fence. Perubahan ekstrim terjadi, saat Keith Richard berselingkuh dengan pacarnya, Anita Pallenberg, top model aristocrat dari Italy. Jones lantas berencana membubarkan Rolling Stones selain makin tenggelam dalam jerat narkotika. Sebulan kemudian dunia dikejutkan oleh kematian tragis, Jones mengambang di kolam renang rumahnya. Hingga sekarang masih diselidiki, penyebab kematian bukan diakibatkan pemakaian obat bius. Bahkan CIA Amerika turut terlibat, karena berhubungan dengan jaringan narkotik Internasional.
04. James Douglas Morrison (1943-1971)Salah satu musisi intelek, lulusan Florida State Of University dan sempat mencicipi jurusan seni di UCLA. Di kampus inilah Jim bertemu Ray Manzarek, pemain keyboard yang menemani saat membaca puisi. Jim tidak pernah menganggap diri penyanyi saat mendirikan kelompok The Doors, karena "Aku berseru melalui lirik prosa-ku!". Namun para penggemarnya tak perduli, Jim bukan hanya sebagai front man serta vokalis The Doors, tapi jadi simbol sex abad 20. Dan sesungguhnya, penampilan Jim memang selalu di luar dugaan dari batas eksentrik. Tak jarang dia membuat bingung rekannya saat manggung, misalnya tanpa diduga mengajak penonton untuk ikut membakar api unggun di pentas lalu menari seperti ritual suku Indian. Kehidupan suku Indian sangat mempengaruhi karakter Jim, dan ia selalu mengaku bahwa dalam dirinya telah dirasuki arwah kepala suku Indian yang meninggal di hadapannya.
05. William John Clifton Haley (1925-1981)Pemusik Country yang berirama cepat, khususnya kala bersama band The Comets dan menghasilkan hits Rock Around The Clock. Tembang abadi ini muncul 4 bulan sebelum Elvis mulai rekaman perdana, yang lantas kemunculan Elvis telah menyapu bersih semua popularitas musisi sebelumnya. Nama besar Chuck Berry, Little Richard yang hingga kini terus mencari pengakuan sebagai "The Father Of Rock'n'Roll", termasuk Bill Halley yang telah berumur, mereka tersingkir dari semua pentas. Padahal asal kata Rock'n'roll, untuk pertama kalinya dikumandangkan lewat lagu Bill yang berjudul Shake, Rattle and Roll. Kemudian dibawakan oleh Alan Freed, seorang penyiar radio di acaranya sekaligus memberi nama bagi musik popular yang kelak memiliki raja bernama Elvis. Sementara Bill Haley mengalami depresi, sempat pindah ke Meksiko untuk membangun reputasinya. Namun kejayaan tak kunjung kembali meski terus menciptakan lagu rock'n'roll berkualitas. Apa daya, hukum dagang telah menentukan, dan faktor rambut amat mempengaruhi. Elvis sexy dengan jambulnya, sementara Bill Haley botak.
06. Marc Feld Bolan (1947-1977)Inilah pemusik berbakat "ganjen" sejak masa kecilnya, serta memiliki kualitas bermusik yang sangat personal. Mulai dari pilihan nama band gak biasa Tyrannosaurus Rex, hingga puisi yang dijadikan lirik lagu dengan judul ajaib seperti "My People Were Fair and Had Sky In Their Hair But Now They're Content To Wear Stars On Their Brows". Rasain! Juga judul yang tidak ada di kamus, Trelawny Lawn, Aznageel The Mage, karena memang dibuat hanya demi keselarasan bunyi. Bolan dianggap telah mempengaruhi musisi eksentrik lain seperti David Bowie dan Mick Jeagger, khususnya dalam penampilan panggung. Maka munculah istilah baru dalam pentas rock, Glammour Rock atau Glam-rock. Faham yang kelak mengalami inkarnasi pada era 80-an melalui Aerosmith hingga Bon Jovi, fenomena bernama Hair-Rock. Bolan akhirnya kehilangan pamor, terutama bingung saat memutuskan untuk serius jadi penyanyi atau peragawan. Hingga khabar seorang model Gloria Jones mengalami kecelakaan mobil, menabrak pohon hingga menewaskannya bersama sang pengemudinya. Yakni Marc Bolan.
07. Robert Nesta Marley (1945-1981)Salah satu musisi yang kerap tampil menyinggung soal politik maupun perjuangan dalam proses bernegara. Musisi ini menampilkan lirik bertema kemiskinan, menggugat borok politik bahkan menyerang birokrat pemerintahan. Serta terlibat dengan gerakan bawah tanah bercampur faham keagamaan yang dinamakan Rastafarian. Faham melalui bahasa musik ini kemudian go Internasional, menjadi sebutan baru bernama reggae dimana dia ditahbiskan sebagai pendiri sekaligus nabi. Karena urusan politik pula, dia hijrah ke Inggris untuk menghindari ancaman mati. Kesempatan ini malah membuka peluang untuk berseru dan lantang bernyanyi kepada dunia melalui musik reggae. Tokoh berambut gimbal yang sering disandingkan dengan Che Guevara di kalangan underground, dianggap lebih membumi dan vulgar ketimbang Robert "Bob Dylan" Zimmerman. Hal yang membuatnya akrab dengan percobaan pembunuhan, namun ia tetap asik bermain sepak bola. Ironisnya, justru hobby itu yang memberinya infeksi kangker hingga meninggal.
08. Charles Hardin Holley (1936-1959)Seangkatan dengan Bill Halley, dengan kecenderungan bermusik yang sama yakni meracik bahan Country dengan Blues. Persahabatannya luas dengan Jerry Lee Lewis, Paul Anka dan Gene Vincent, telah memperkaya selera musiknya. Salah satu kreatifitasnya adalah saat menggarap nada rock'n'roll dengan iringan orchestra. Sesuatu yang gak lazim saat itu, dengan karyanya It doesn't Matter Anymore (1959) dan digilai oleh Paul McCartney. Pada musim dingin di sebuah tour konser, Holley berencana melanjutkan perjalanan ke kota lain. Karena gak memungkinkan untuk berangkat dengan bis, ia memutuskan naik pesawat terbang. Keputusan yang menjadi catatan duka oleh dunia, kecelakaan pesawat yang menewaskan rombongan pemusik berbakat. Mereka adalah Ritchie Valens (ingat La Bamba), Dion and The Belmonts (ingat The Wanderers), dan tokoh yang ditulis ini, Buddy Holly. Peristiwa yang dikenang sebagai "The Day the Music Died".
09. Vincent Eugene Craddock (1935-1971)Penyanyi "one hit wonder", terkenal karena satu hits "Be Bop A Lula". Padahal ia banyak menyanyikan karya bagus, namun nasib mentakdirkan apes buatnya. Gene muncul di saat yang salah, di bayang kesuksesan Elvis Presley. Walau ironisnya memberikan berkah karena Be Bop A Lula menjadi terkenal karena dianggap dinyanyikan oleh Elvis yang sedang menyamar. Merasa gak ada kemajuan, iapun berlayar ke Inggris. Namun hanya untuk menemui kenyataan pahit lain, di situ sudah nongkrong Cliff Richard sebagai Elvis versi Inggris. Belum lagi kelahiran para legenda lain bernama The Beatles dan Rolling Stones. Gene tetap berusaha dan sempat mencuri perhatian melalui hits Pistol Packin' Mama, bahkan main film Hot Rod Gang. Tapi rasa frustrasi tetap membuntuti, bahkan sempat mengalami kecelakan mobil dan menabrak tiang lampu. Gene selamat tapi temannya tewas di tempat, yakni gitaris berbakat Eddie Cochran (ingat Summertime Blues). Lantas iapun mudik ke Amerika hanya untuk menghabiskan alkohol hingga meninggal akibat pendarahan pencernaan.
10. Janis Lyn Joplin (1943-1970)"I need a man to love!" Itulah semboyan seorang Janis, yang seolah dilantunkan sejak usia balita hingga ajalnya. Padahal ia memiliki masa kecil di tengah keluarga bahagia, namun problem wataknya yang cenderung kritis mengajaknya memberontak. Kecintaan pada lagu Bessie Smith dan Billie Holiday seolah menemani mengatasi segala persoalan, kelak sangat mempengaruhi cara berekspresi dengan bernyanyi. Entah mengapa Janis selalu menganggap dirinya jelek, gendut dan membosankan, berakibat prilaku tidak terkontrol. Sarana untuk bisa diterima orang adalah mabuk gila-gilaan, walau hasilnya bagus untuk mencipta lagu dan aksi di atas panggung. Sehingga ia gak lagi bisa lagi dibedakan, apakah sedang sadar atau masih mabuk. Tiga minggu setelah berita mengejutkan dari Inggris yakni kematian Jimi Hendrix, Janispun menyusul dari sebuah motel Los Angeles ke alam baka. Padahal ia sedang menulis lagu untuk John Lennon. Jenazahnya dikremasi sesuai keinginannya, abunya disebar di sepanjang pantai California dengan diiringi lagu Little Girl Blue. Kematian yang tetap gak memberikan cinta, terutama bagi duo pendekar di berbeda benua dalam satu September kelabu.
11. James Marshall Hendrix (1942-1970)Sebelas dari sepuluh gitaris rock dunia telah sepakat, Jimi Hendrix adalah dewa gitar. Lelaki blasteran kulit hitam dan Indian Cherokee ini pertama menjejakkan kaki di Inggris di tahun 1966 dengan tujuan sederhana, ingin bermain gitar bareng Eric Clapton. Nyatanya, justru Eric yang perlu belajar banyak dari Jimi khususnya improvisasi on the stage. Persahabatan mereka dicomblangi pemain bas The Animal, Chad Chandler yang langsung mengidolakan Hendrix saat melihatnya di cafe kumuh di Amerika. Hendrix hanya empat tahun di Inggris dan menghasilkan tiga album, ia kembali ke Amerika untuk membuat sejarah sekaligus menyebarkan ideology Hard Rock melalui British Invansion yang berpuncak pada ajang Woodstock Festival 1969. Kreativitasnya seolah tanpa batas, persahabatannya dengan musisi dunia selalu mengundang sensasi. Misalnya Keith Emerson bernapsu mengundang Hendrix untuk bergabung bahkan sudah disiapkan logo HELP (Hendrix, Emerson, Lake, and Palmer). Juga diundang session bareng Miles Davis, kolaborasi rock-jazz bernama Electrick Fussion. Namun Hendrix selalu kesepian dan merasa terasing, hanya berkutat di studio pribadi. Masalah yang mejadikannya tertutup, hingga terlambat diketemukan telah tewas di kamar akibat kerongkongannya tersumbat muntahan sendiri. namun para fans fanatik menyangkal kematiannya, mereka menganggap Jimi Hendrix sedang bersemedi di studio lamanya, yakni di Mars!
11. Keith John Moon (1949-1978)Dijuluki "Moon The Loon" (sang berandal gila), maka kelakuannya termasuk jadi inspirasi bagi para pemusik Rock untuk tampil beringas. Walaupun cuma penabuh drum alias punya ruang terbatas, ia tak pernah kekurangan akal untuk beraksi di panggung. Yang paling gampang adalah, menendang alat drum di hadapannya sehingga bubar berantakan. Tingkah ini bukan hanya direstui rekan panggungnya, bahkan langsung diikuti Pete Townshend yang membanting gitar ke amplifier serta vokalis Roger Daltrey nantang berantem penontonnya. Rusuh banget, anehnya si pemain bas kalem John Entwistle tetap diam bergaya patung di pojok. Konon John sengaja telah menyumpal telinganya dengan kapas, selain meredam kebisingan rekannya juga agar tidak segera terpancing kerusuhan. Moon juga dikenal sebagai drummer pertama yang secara kreatif membutuhkan dua bas drum. "Well .. selain bisa lebih nyaring terdengar, juga agar gampang ditendang!", alasan masuk akal. Namun entah apa motivasi hidupnya, tapi kelakuan bengal di pentas ternyata juga merembet ke lingkungan keseharian. Dinamika yang tinggi mungkin pelampiasan ekspresi kreatifitasnya. Ia pernah berjasa memberi nama bagi group sahabatnya, Led Zeppelin. ia pula yang menulis kalimat sakti untuk lagu My Generation, "Hope I die before I get old!" Dan itulah yang terjadi, serta menjadi spirit tulisan ini.
12. Marvin Pentz Gaye (1939-1984)Contoh apes mengenai kisah kematian seorang selebritis, yakni ditembak mati oleh ayahnya sendiri. Penyanyi yang pernah bercita-cita jadi pendeta tapi malah mendaftar ke Angkatan Udara ini, ternyata punya bakat lebih yang membawanya langsung bergabung ke Motown. Pengalaman hidup yang beragam cukup memberinya banyak variasi untuk mencipta lagu tentang keseharian. Seperti tentang lingkungan hidup yang dirusak kapitalisme, kemiskinan di kotanya, kebencian terhadap perang, hingga kelakuan aneh para orang kota (Sexual Healing), bahkan perceraian dengan istrinya. Kenapa ya, orang terkenal terutama seniman selalu identik berurusan narkotika? Apakah sinar panas dari sorot lampu kamera atau tekanan industri musik dan berujung kepada uang? Ini akibatnya, setelah Marvin sempat kabur ke London terutama terlibat masalah hutang, dia terlibat pertengkaran dengan ayahnya. Konon akibat tekanan keluarga dari ancaman para sindikat narkoba.
13. Karen Anne Carpenter (1950-1983)Bersama saudara kandungnya, Richard, mereka membentuk duet keluarga yang sukses bernama The Carpenters. Richard bermain piano dan menyelesaikan semua komposisi lagu, Karen bermain drum sembari bernyanyi. Dikenal dengan karakter vokal yang bening berikut artikulasi jernih, namun proses kematiannya gak berhubungan dengan urusan bernyanyi. Lebih dari akibat tuntutan penampilan wanita pada umumnya, yakni trauma akan obesitas. Karen keliwat khawatir bahwa segala makanan dapat menyebakan kegemukan, maka ia selalu memuntahkan kembali semua yang sudah masuk ke lambungnya. Hingga ia meninggal akibat diagnose kekurangan gizi, anorexia nervosa istilahnya.
14. John Beverley, or Simon Ritchie, or John Simon (1957-1979)Nama yang gak jelas aslinya, namun dunia mengenalnya secara ringkas sebagai Sid Vicious. Inilah pentolan tokoh Punk paling berpengaruh, dengan bendera kebesaran Sex Pistols. Baik kharisma secara ideologi, prilaku, maupun musikal, namun Sid sebagai pemain bas malah santer diketahui sebetulnya gak bisa memainkan gitar. Tapi itulah esensi kebebasan Punk, mereka mengendarai musik hanyalah sarana jeritan ekspresi. Cukup jurus tiga batu berikut fals, tapi dunia akan mendengarkan. Maka lihat betapa Sid Vicious pernah berusaha tampil sebagai Frank Sinatra membawakan lagu My Way, diakhiri letusan pistol mengarah ke jasnya yang putih. Sinikal sekaligus teatrikal tanpa basa-basi. Mereka mewakili para ikon budaya, para pembuat dan pewaris musik dengan cara masing-masing.
*Dionisius Endy
(AP Post, 8 Januari 1994)
good compilation.