Achilles Last Stand

Posted: Rabu, 22 Februari 2012 by LAGUPEDIA in Label: , , ,
4

it was an april morning
when they told us we should go
as i turn to you, you smiled at me
how could we say no?
with all the fun to have
to live the dreams we always had
oh the songs to sing, when
we at last return again
Buatku pribadi, Led Zeppelin identik dgn telanjang nan vulgar pada lengking liar Percy dan raungan egois Pagey, sekaligus complicated tak terpuaskan. Misalnya gak pernah ada lagu yg akan memberikan impresi sama saat didengar ulang, dari sisi musikal apalagi interpretasi liriknya. Salah satu contoh yg boleh kuangkat namun kurang popular bahkan masuk kategori underrated adalad Achilles Last Stand, padahal begitu banyak kisah berikut latar belakang di baliknya. Serta untuk menghindari bias subjektif, beberapa fakta akan dilibatkan secara majoritas dalam tulisan. Salah satunya adalah dibalik ide dan penyelesaian lirik Achilles Last Stand telah mengarungi tiga benua berikut melibatkan tiga mitos dunia. Bahkan menguras tempo tiga tahun untuk mengalami tiga peristiwa plus tiga alternatif judul lagu sebelum dituntaskan, ternyata akhirnyapun berkutat dan bertumpu pada satu perkara sederhana yakni kaki, spesifiknya lagi pada bagian terkecil namun vital "tumit".

sending off a glancing kiss
to those who claim they know
below the streets that steam and hiss
the devil's in his hole
ooh to sail away ..
to sandy lands and other days
ooh to touch the dream
hides inside and never seen
Sejenak mundur ke jalur ziarah The Zepp saat dari Spanyol menembus Yunani hingga padang Sahara, mewartakan kesaksian House of the Holly 1973 berbekal bait puitis William Blake. Seperti telah dikisahkan sebelumnya pada karya Kashmir yg telah menyerap serbuk perjalanan berupa musikal Flamenco hingga ethnik Maroko, bukan hanya perkara lintas Eropah menuju Afrika yg justru malah nyasar ke nada pusat Asia. Karena selain salah kaprah Kashmir yg malah sukses mengawinkan beragam elemen bunyi jauh sebelum istilah campur sari populer, Percy sempat menggores satu bait lirik yg kelak jadi pertanda atas berbagai peristiwa termasuk tempat kejadiannya. "The mighty arms of Atlas hold the Heavens from the Earth", merujuk kepada kaki pengunungan Atlas yg mencengkeram Maroko, Aljazair hingga Tunisia seolah menopang langit. Inspirasi Percy menerawang pada legenda Yunani, sang Atlas adalah generasi kedua para Titan berjumlah 12 dewa keturunan Uranus penguasa langit dan Gaia dewi bumi. Ketika para Titan bertempur dgn para dewa Olympus dan kalah, Zeus menghukum Atlas dgn kaki berlutut beralas bumi sbg penghinaan terhadap Gaia sembari memanggul langit yakni Uranus, kakeknya. Jika Atlas kini menjadi istilah peta atau bola dunia, sebetulnya salah kaprah karena Atlas bukanlah memanggul bumi. Lagipula saat awal Atlas dikisahkan, peradaban belum memahami jika dunia berbentuk bundar seperti belum pahamnya Percy akan dijadikan apa sebait lirik belum selesai tanpa judul dan gak bernada. Namun dari kaki Atlas telah bermula satu dari kisah pada tiga benua dan tiga legenda nan berbeda.
into the sun the south the north
at last the birds have flown
the shackles of commitment fell
in pieces on the ground
ooh to ride the wind ..
to tread the air above the din
oh to laugh aloud ..
dancing as we fought the crowd
Berbekal materi dahsyat Kashmir berikut energi penaklukan dan limpahan kreativitas, The Zepp melampiaskan pada satu judul album berisi dua plat sekaligus. Inilah rekaman ganda yg belum jadi trend, berlanjut pada konser dan lembur gila2an termasuk menunggangi Boeing 720 berjulukan The Starship. Maka saat terjadi peristiwa langka yakni Percy "liburan" di rumahnya, sekejap ia menatap mata Karac dan Carmen seolah Aliens. Maka Percy ijin cuti untuk merevisi hubungan keluarganya, sekaligus ilham lirik bagi pembuka bait telah terangkai: "It was an April morning when they (The Zepp) told us we should go. As I turn to you (Maureen, Carmen and Karac), you smiled at me. How could we say no?". Perjalanan sekeluarga yg mestinya melegakan, ternyata berbuntut kecelakaan mobil di Rhodes Island, Agustus 1975. Inilah kejadian kedua di benua kedua yakni Eropah bagian Yunani, Percy mengalami patah kaki terutama bagian tumit yg dihubungkan mitos kedua milik Homer. Persisnya mitos Achilles berlatar belakang Perang Trojan seharusnya dikisahkan pada benua ketiga yakni Amerika, namun sekilas masih nyambung di bagian ini sbg preparasi. Legenda Achilles ada saat ia direndam di sungai Styx oleh Thetis sang ibu, membuat kulitnya kebal senjata. Namun bagian tumit sbg pegangan telah membuat bagian tubuhnya gak terendam secara total, sekaligus titik terlemah yg kemudian dapat ditembus panah milik Paris. Selanjutnya secara istilah anatomis digunakan untuk menyebut urat pada sekitar tumit, Achilles tendon sbg titik rawan serta aset paling dikhawatirkan para eksistensi pelari maupun karir pesepakbola. Bagaimana jika titik kecil itu cidera bahkan putus, bagai sang Achilles perkasapun tumbang sekaligus menjadi kontradiksi lewat simbol keperkasaan Kuda Trojan saat pasukan penyelundup menyerbu dari pintu di kakinya. Filosofi bagi Atlas hingga Achilles berikut kuda Trojan, juga Messi terutama Robert Plant bahkan Led Zeppelin gak akan bisa tegak sempurna lagi jika urat antara tumit ke betis itu cacat.
to seek the man whose pointing hand
the giant step unfolds with guidance
from the curving path that churns up
into stone .. if one bell should ring
in celebration for a king, so fast
the heart should beat as proud
the head with heavy feet ..
Dalam proses recovery, Percy membunuh rasa bersalah akibat musibah keluarganya dan menyepi di rumah Pagey di Malibu, California. Suasana pas untuk membuka catatan berserakan sembari merajut kenangan, termasuk penggalan "the mighty arms of Atlas hold the Heavens from the Earth" berbaur sebuah peristiwa April pagi 1975. Percy memulai sebuah introspeksi yg diawali kejadian ke Yunani, betapa ia mensukuri kesempatan itu sbg "if one bell should ring in celebration for a king". Meski berujung musibah tanpa bermaksud lalu disesali, Percy terus mengambil hikmah positif berupa "so fast the heart should beat as proud the head with heavy feet". Pilihan kata akhir yg menjejakkan kenangan lantas berubah pada kondisi sekarang, Percy sbg frontman of The Zepp nan garang ternyata telah lumpuh tak berdaya mengandalkan kursi roda. Maka saat menutup bait yg sebetulnya belum selesai, iapun menuliskan "Thank You" sbg judul sementara dalam bersyukur karena masih tetap bernafas. Inilah awal kekuatan yg sanggup menjadikan Percy ngotot kembali ke studio, sekawanan The Zepp langsung melesat dari daratan Amerika menuju Munich, Jerman.

Kenapa bukan ke London? Sempat beredar gosip sampingan bahwa The Zepp berencana pindah lokasi ke luar Ingrris guna menghindari pajak mencekik, topik di cerita. Toh dunia seakan makin tak berjarak dalam genggaman mereka, saatnya berterima kasih. Semangat inilah yg akan mendominasi tema album berikutnya, termasuk draft Percy berjudul Thank You dijadikan lagu pembuka. Lalu Percy menambahkan interpretasi dari puisi William Blake yg dibacanya saat di Maroko, "Albion remains sleeping now to rise again". Albion adalah julukan bagi daratan Inggris kuno yg kini mencakup wilayah Skotlandia, Irlandia dan Wales sbg Great Britain. Meski bukan merupakan legenda namun penggunaan Albion boleh kuanggap sbg "mitos yg sexy" untuk melengkapi kisah Atlas dan Achilles, sekaligus mewakili empat entitas sbg Great Zeppelin. Bahkan Pagey turut mengomentari penggunaan Albion untuk merubah judul "Thank You" menjadi "Wheelchair Song", agar spesifik merujuk the great Percy yg mengikat ketiga lainnya walau berkursi roda.
days went by when you and i
bathed in eternal summers glow
as far away and distant ..
our mutual child did grow
ooh the sweet refrain, soothes
the soul and calms the pain
oh albion remains ..
sleeping now to rise again
Direncanakan sbg lagu pembuka sekaligus spirit album, "Thank You" alias "Wheelchair Song" mengeksplorasi seluruh arwah The Zepp. Jonesy pamer dentum bass Alembic 8 senar berderap garang, mengimbangi gemuruh Bozo yg konon memiliki jumlah ketukan lebih banyak dan rapat sekaligus melebihi kecepatan drummer normal. Kedua raksasa kalem ini berkesan tenggelam di balik dominasi Pagey yg individualis apalagi Percy selaku frontman. Namun bukan pula figuran terutama Bonham selaku peletak tempo sekaligus sering mencuri timing dari aturan yg dikehendaki Pagey. Maka Jonesy dan Bonham beriring menegaskan tiap langkah karya tendon Achilles nan prima, banyak pendapat menyatakan keduanya menjadikan karya ini setara derap mekanik melebihi deburan Black Dog. Sementara Pagey lebih sinting memperagakan orkestra 6 gitar sekaligus bak orkestra secara over-dub, kesulitan yg jadi tantangan saat manggung dgn menggunakan salah satu andalannya Gibson double-necked. Kerepotan Pagey dikomentari Keith Richards, "You ought to get another guitarist", demi melihatnya kerepotan seolah gitaris paling sibuk sedunia. Kontribusi maksimal dan andil tiap personil telah menjadikan durasi lagu molor di atas 10 menit, salah satu karya terpanjang The Zepp selain In My Time of Dying dan Carouselambra serta mengungguli Stairway to Heaven yg "hanya" 8 menit. Sehingga maha karya yg sama sekali jauh dari kesan tak berdaya "kursi roda" inipun mendapat nama dari pemilik kisah pentingnya kaki, Achilles. Sekaligus nomor pembuka album ketujuh Presence, dari cuplikan kalimat "There's a definite Presence here", komentar seorang teman Pagey yg juga musisi studio. "Ada kehadiran yg begitu pasti di sini .. dimulai dgn Achilles". The Zepp memang paham untuk menghargai proses, bagaimana caranya tegak sempurna dan tetap berdiri.
wandering and wandering
what place to rest the search
the mighty arms of atlas,
hold the heavens from the earth
i know the way, know the way
know the way, know the way
ooh the mighty arms of atlas
hold the heavens from the earth

-duke-

4 komentar:

  1. Irwansyah Thalib says:

    sangaaar gan ... :)

  1. Anonim says:

    Song was originally supposed to be known as Wheelchair Song, an acknowledgment of Plant's broken ankle which caused him to fear he would never walk again

  1. Anonim says:

    i love runnin to this song on tredmill